Padang Pariaman, CanangNews – Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis (JKA), meninjau langsung progres pelaksanaan gotong royong (goro) akbar hari kedua yang berlangsung di Batang Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis, Minggu (20/4/2025).
Dalam peninjauannya, Bupati JKA menyampaikan bahwa pembersihan muara sungai sepanjang kurang lebih 800 meter dari arah muara ke hulu telah menunjukkan hasil signifikan. Pohon-pohon mati yang hanyut maupun yang menghalangi aliran sungai telah berhasil diangkat dan dipotong.
"Aliran air sungai kini sudah cukup deras mengalir ke arah muara," ujarnya.
Lebih lanjut, JKA menjelaskan, muara juga telah berhasil dibuka dan ditargetkan akan diperluas agar sebanding dengan muara sebelumnya. Ia menyebut bahwa air sungai kini sudah kembali bertemu dengan laut, setelah lebih dari sepuluh tahun mengalami penyumbatan.
Pada kesempatan itu, Bupati juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kegiatan ini, termasuk para operator alat berat yang terus bekerja tanpa henti selama dua hari terakhir.
Ia turut mengungkapkan bahwa dukungan tambahan datang dari Anggota DPR RI asal Padang Pariaman berupa bantuan alat berat.
"Total alat berat yang bekerja saat ini menjadi delapan unit, dan alhamdulillah, kita sudah mulai melihat progres nyata," ujar JKA.
Meskipun waktu pelaksanaan goro ini tergolong singkat, Bupati berharap dukungan alat berat dan peralatan lainnya dapat terus berlanjut hingga proses pembersihan tuntas.
“Kita berupaya untuk maksimal, Walaupun hari ini kegiatan gotong royongnya selesai, kita berharap alat berat dan peralatan lainnya tetap bekerja sampai progres yang kita harapkan tercapai,” katanya lagi.
Pada kesempatan itu JKA menyampaikan harapannya agar normalisasi Batang Ulakan dapat segera direalisasikan. Ia mengungkapkan akan berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) V dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) guna membahas rencana awal pelaksanaan proyek tersebut.
Menurutnya, langkah konkret yang perlu segera dilakukan antara lain pembangunan struktur batu grib di sepanjang aliran sungai. Batu grib merupakan konstruksi pengaman tebing yang berfungsi untuk menahan erosi dan mengarahkan aliran air agar tidak merusak area sekitarnya.
“Ini adalah tindakan preventif pertama. Kita minta BWSS dan BKSDA untuk segera merealisasikan pembangunan batu grib. Walaupun belum sepenuhnya menyelesaikan masalah, tapi dengan adanya batu grib ini, setidak-tidaknya 30 persen risiko banjir di Batang Ulakan akan dapat diminimalisir,” ujar Bupati.
Pernyataan ini disampaikannya saat menghadiri kegiatan gotong royong (goro) hari kedua yang dilaksanakan di sepanjang aliran Batang Ulakan, Kecamatan Ulakan Tapakis. Kegiatan ini melibatkan unsur pemerintah, masyarakat setempat, dan berbagai organisasi kemasyarakatan sebagai bentuk kepedulian bersama dalam menjaga lingkungan.
Normalisasi Batang Ulakan diharapkan tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang pengelolaan sumber daya air di Padang Pariaman. Pemerintah daerah optimis, dengan dukungan penuh dari pusat dan partisipasi masyarakat, persoalan banjir yang selama ini menjadi ancaman tahunan bisa diatasi secara bertahap. (*/ZT)