PAINAN – Ketua DPRD Pesisir Selatan, Darmansyah, bersama Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, meninjau langsung pembangunan Pasar Inpres Painan yang sempat terbengkalai, Kamis (20/3). Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan kelanjutan proyek serta mendengar langsung aspirasi para pedagang yang terdampak.
Dalam kesempatan tersebut, Hendrajoni menegaskan bahwa pasar ini merupakan pusat ekonomi masyarakat Painan dan penyelesaiannya menjadi prioritas utama pemerintah daerah.
"Pasar ini adalah salah satu aset penting bagi perekonomian masyarakat. Kami berkomitmen untuk segera menyelesaikan pembangunannya agar para pedagang bisa kembali berdagang dengan fasilitas yang lebih baik," ujar Hendrajoni.
Bupati menjelaskan bahwa pembangunan kembali Pasar Inpres Painan akan dimulai pertengahan tahun ini dengan anggaran sekitar Rp27 miliar. Dana tersebut dialokasikan untuk melanjutkan konstruksi yang sempat terhenti akibat kendala teknis dan administrasi.
Selain itu, Hendrajoni juga menyoroti kondisi pedagang yang selama ini direlokasi ke tempat sementara yang kurang memadai. Menurutnya, hal ini menjadi salah satu faktor utama mengapa proyek ini harus segera dituntaskan.
"Kami memahami keluhan para pedagang yang mengalami penurunan pendapatan akibat keterbatasan fasilitas di lokasi sementara. Oleh karena itu, kami akan memastikan pembangunan pasar ini berjalan sesuai rencana tanpa hambatan," tambahnya.
Ketua DPRD Pesisir Selatan, Darmansyah, juga menyatakan dukungannya terhadap kelanjutan proyek ini. Menurutnya, Pasar Inpres Painan sudah lama menjadi aspirasi masyarakat dan seharusnya segera diselesaikan.
"Kami dari DPRD sangat mendukung kelanjutan pembangunan ini. Pasar ini adalah kebutuhan utama masyarakat, dan sudah saatnya kita bersama-sama memastikan proyek ini berjalan dengan baik," kata Darmansyah.
Pasar Inpres Painan awalnya dibangun dengan anggaran Rp53,3 miliar melalui Kementerian PUPR di atas lahan seluas 8.877 meter persegi. Proyek ini dimulai pada September 2023, tetapi terhenti pada Desember 2024 karena kontraktor menghentikan pekerjaannya.
Akibat terhentinya pembangunan, para pedagang yang telah direlokasi mengalami kesulitan dalam menjalankan usaha mereka. Banyak di antara mereka yang mengeluhkan minimnya fasilitas di lokasi sementara, yang berdampak pada penurunan jumlah pembeli.
Dalam tinjauan tersebut, Bupati dan Ketua DPRD juga berdialog langsung dengan para pedagang untuk mendengar keluhan dan masukan mereka. Beberapa pedagang mengungkapkan harapan agar pemerintah daerah dapat segera menuntaskan proyek ini tanpa kendala lebih lanjut.
"Kami berharap pemerintah bisa segera menyelesaikan pasar ini. Kami ingin kembali berdagang di tempat yang lebih layak, karena kondisi saat ini sangat sulit," ujar salah seorang pedagang.
Menanggapi hal ini, Pemkab Pesisir Selatan berjanji akan menerapkan sistem pemantauan yang lebih ketat agar proyek berjalan sesuai jadwal. Hendrajoni menegaskan bahwa tidak boleh ada lagi keterlambatan seperti sebelumnya.
"Kami akan melakukan pengawasan ketat terhadap proyek ini. Jangan sampai ada lagi alasan yang membuat pembangunan tertunda," tegasnya.
Selain memastikan kelancaran proyek, pemerintah daerah juga berencana menata ulang kawasan pasar agar lebih nyaman bagi pedagang dan pembeli. Penataan ini mencakup area parkir, jalur pedestrian, serta sistem drainase untuk menghindari banjir saat musim hujan.
Ketua DPRD Pesisir Selatan menambahkan bahwa pihak legislatif akan terus mengawal perkembangan proyek ini hingga selesai. Menurutnya, kerja sama antara pemerintah daerah dan DPRD sangat penting untuk memastikan pembangunan berjalan sesuai target.
"Kami akan terus mengawasi dan mengawal pembangunan ini hingga selesai. Ini adalah kepentingan masyarakat, dan kami tidak ingin proyek ini kembali terbengkalai," ujar Darmansyah.
Jika sesuai rencana, pembangunan kembali Pasar Inpres Painan akan dimulai pada pertengahan tahun ini dan ditargetkan selesai tepat waktu. Pemerintah daerah optimis bahwa dengan koordinasi yang baik, proyek ini bisa segera dinikmati oleh masyarakat.
Sementara itu, masyarakat dan para pedagang kini menanti realisasi janji pemerintah untuk mengembalikan Pasar Inpres Painan sebagai pusat ekonomi yang layak dan nyaman. Mereka berharap tidak ada lagi hambatan yang bisa mengganggu penyelesaian proyek ini.
"Kami hanya ingin pasar ini cepat selesai. Kami lelah dengan ketidakpastian ini," ujar seorang pedagang lainnya.
Dengan adanya komitmen dari pemerintah daerah dan DPRD, harapan besar tertumpu pada kelanjutan proyek ini. Pemkab Pesisir Selatan memastikan bahwa setiap tahapan pembangunan akan dilakukan secara transparan dan akuntabel agar tidak terjadi permasalahan baru di kemudian hari.
Selain itu, Hendrajoni juga menegaskan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk memastikan seluruh proses administrasi berjalan lancar. Ia tidak ingin ada lagi hambatan birokrasi yang bisa memperlambat pembangunan.
Darmansyah juga menekankan pentingnya kerja sama semua pihak, termasuk pengusaha lokal, dalam menyukseskan proyek ini. Menurutnya, keterlibatan masyarakat dalam mengawasi jalannya pembangunan juga sangat diperlukan.
"Kita semua harus ikut mengawasi pembangunan ini. Jika ada kendala atau masalah di lapangan, segera laporkan agar bisa cepat ditindaklanjuti," tegasnya.
Dengan adanya sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, dan masyarakat, diharapkan pembangunan Pasar Inpres Painan dapat berjalan sesuai rencana dan kembali menjadi pusat ekonomi yang strategis di Pesisir Selatan.