PESISIR SELATAN -- Nasyiatul Aisyiyah wilayah Sumatra Barat menggelar kegiatan pelatihan pengkaderan DANA II pada Jum’at (27/12), yang berlokasi di Gedung BBPMP Sumatera Barat Kota Padang.
Kegiatan tersebut juga diisi dengan agenda Talkshow bertajuk “Perempuan Bisa Apa” yang sekaligus menghadirkan narasumber yang berkompeten di Bidang Perempuan yakni Anggota DPR RI Dr. Hj. Lisda Hendrajoni, S.E., M.M.Tr., serta anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Sri Kumala Dewi, S.Pd.I.
Dalam materinya Lisda Hendrajoni yang akrab disapa Bunda Lisda menyampaikan peran perempuan dalam perspektif Islam, dan belajar dari tokoh perempuan inspiratif dalam Islam yakni Siti Khadijah dan Aisyah RA.
“Perempuan dalam perspektif Islam dapat kita rujuk melalui 2 sosok perempuan yang Inspiratif dalam Islam yakni Siti Khadijah dan Aisyah RA. Bagaimana Siti Khadijah adalah seorang pengusaha yang sukses dan Aisyah adalah seorang Ilmuwan yang menjadi rujukan agama Ilmu Fiqih dan Hadist. Dan keduanya juga merupakan pendukung utama Rasullullah dalam berdakwah,” ujar Lisda.
Dalam Quran Surat An-Nisa ayat 124, Allah SWT berfirman, “ Barang siapa mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka mereka itu akan masuk surga.”
Hal ini menurut Bunda Lisda merupakan bentuk penegasan kesetaraan ataupun peluang yang sama antara laki-laki dan perempuan untuk berprestasi, baik di dunia maupun akhirat.
“Kita memaknai disini peluang yang sama bagi perempuan dan laki-laki dalam berprestasi baik di dunia dan akhirat. Bahkan Islam memberikan tempat yang istimewa bagi perempuan yang beriman,” sambungnya.
Di tengah dinamika kehidupan saat ini dan seiring perkembangan zaman, perempuan memiliki peran besar dalam berbagai aspek kehidupan. Bahkan Lisda menilai, perempuan memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan, contohnya pada bidang Pendidikan, Ekonomi, dan sosial politik.
“ Perempuan adalah pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya. Jika seorang ibu cerdas, maka generasi yang dilahirkan juga akan cerdas. Sementara di Bidang Perkenomian, Banyak perempuan yang kini menjadi penggerak perekonomian keluarga dan masyarakat, termasuk melalui wirausaha. Bahkan di Bidang Sosial Politik, saat ini tidak sedikit perempuan yang menjadi pemimpin dalam organisasi, bahkan di tingkat nasional,” ungkapnya.
Namun demikian, Politisi Partai Nasdem tersebut menjelaskan masih terdapat sejumlah tantangan yang harus dilalui para perempuan meski di era modern dan kesetaraan gender pada saat sekarang ini.
“Masih ada anggapan bahwa perempuan hanya pantas berada di rumah yang kita kenal dengan Budaya Patriarki, hingga akses yang terbatas sehingga saat ini banyak perempuan yang belum mendapatkan kesempatan pendidikan atau pekerjaan yang layak,” jelasnya.
Istri Bupati Pesisir Selatan Terpilih ini juga memberikan solusi dari tantangan tersebut dengan memperkuat literasi dan keterampilan, membangun Solidaritas.
“ Perempuan harus terus belajar dan mengembangkan diri, baik dalam pendidikan formal maupun nonformal. Serta Bangun Solidaritas, Contohnya seperti Aisyiyah ini sebagai tempat untuk saling mendukung dan mendorong kemajuan bersama. Dan semuanya dapat kita mulai dengan hal-hal kecil, misalnya dari keluarga,” terangnya.
Oleh karenanya menurut Lisda, ketika muncul Pertanyaan “Perempuan Bisa Apa” tentunya hal ini cukup menggelitik.
“Karena jawabannya, Perempuan bisa melakukan apa saja, selama itu baik dan bermanfaat,” pungkas Lisda.