Parikmalintang, CanangNews - Bupati Suhatri Bur bertindak sebagai pembina upacara peringatan Hari Jadi Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) ke-53 dan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-60 tingkat Kabupaten Padang Pariaman. Upacara berlangsung di halaman kantor bupati di Parikmalintang, Jumat, 29 November 2024.
Menariknya, pelaksana upacara kali ini didominasi oleh jajaran pejabat eselon II Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman. Staf Ahli Bidang Hukum Rianto SH bertindak sebagai pimpinan upacara, sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Drs H Anwar MSi bertugas sebagai perwira upacara.
Bertindak sebagai pembaca teks Pancasila Asisten I, Rudi Rahmad SE MM, pembaca teks Pembukaan UUD 1945 Yurisman Yakub SP MM, pembaca teks Panca Prasetia Korpri Kepala Dinas Satpol PP Rifki Monrizal SH MSi dan pembaca teks Core Value ASN Berakhlak Mulia Kabag Perekonomian Mulyadi SP MM.
Dalam sambutannya, Bupati Suhatri Bur mengucapkan selamat Hari Ulang Tahun Korpri yang ke-53 dengan tema "Korpri untuk Indonesia", dan Hari Kesehatan Nasional yang ke-60 dengan tema "Gerak Bersama Sehat Bersama". Ia juga membacakan sambutan dari Ketua KORPRI Pusat serta Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Suhatri Bur menegaskan, Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan orang-orang terpilih yang telah melalui proses seleksi dan tahapan ketat. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh ASN untuk terus menjaga integritas dan menjadi contoh di tengah masyarakat. "Tunjukkan integritas dan jadilah contoh dalam membangun negara," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Bupati Suhatri Bur juga mengomentari pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) pada hari Rabu 27 November 2024. Ia menilai, pelaksanaan pilkada di Padang Pariaman berjalan dengan sukses dan damai, meski ada riak kecil. "Ini adalah contoh pemilu badunsanak," tuturnya.
Ia mengungkapkan rasa apresiasi dan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pilkada serentak, baik KPU, Bawaslu, TNI, Polri, Linmas, maupun masyarakat yang telah berpartisipasi dalam memberikan hak pilih.
Suhatri Bur juga menyampaikan harapannya untuk masa depan Padang Pariaman. Ia mengajak seluruh ASN serta masyarakat ranah dan rantau, untuk tetap bersama-sama membangun Padang Pariaman, siapapun yang nantinya terpilih sebagai bupati dan wakil bupati.
"Sementara ini kita menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU. Saya mengajak seluruh ASN dan masyarakat untuk terus mendukung siapapun yang akan menjadi pemimpin di Padang Pariaman," kata Bupati Suhatri Bur.
Upacara tersebut diikuti oleh Wakil Bupati Rahmang, Sekretaris Daerah Rudy Repenaldi Rilis serta seluruh kepala perangkat daerah dan ASN se- Padang Pariaman. (ZT).
***
Hari Jadi Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) setiap tahun diperingati pada tanggal 29 November. Di tahun 2024 ini, Hari Korpri jatuh pada hari Jumat (29/11/2024) ini.
Peringatan Hari Korpri ini ditetapkan sejak tahun 1971 yang juga menandai hari lahir Korpri.
Namun mungkin tak semua orang tahu apa itu Korpri. Kenapa perlu ada peringatan Hari Korpri?
#Pengertian Korpri
Korpri merupakan singkatan dari Korps Pegawai Republik Indonesia. Korps dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) berarti himpunan orang (badan, organisasi) yang merupakan satu kesatuan.
Korpri adalah organisasi yang mewadahi seluruh Pegawai Republik Indonesia.
Siapa saja yang termasuk Anggota Korpri? Mereka yakni Pegawai Negeri Sipil, pegawai BUMN, BUMD serta anak perusahaan di bawahnya.
Keberadaan Korpri berdiri berdasarkan Keppres No. 82 Tahun 1971 tentang Korpri dan diperkuat dengan Keppres No. 24 Tahun 2010 tentang Anggaran Dasar Korpri.
#Sejarah Berdiri Korpri
Sejarah peringatan Hari Korpri sesuai dengan tanggal berdirinya pada tanggal 29 November 1971. Hal ini berdasarkan Keppres Nomor 82 Tahun 1971 tentang Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri).
Selama Orde Baru, Korpri dijadikan alat kekuasaan untuk melindungi pemerintah yang berkuasa waktu itu. Namun, sejak era reformasi, Korpri berubah menjadi organisasi yang netral, tidak berpihak terhadap partai politik tertentu.
Jauh sebelum itu, melansir situs resmi Korpri, latar belakang sejarah Korpri sangatlah panjang. Pada masa penjajahan Belanda, banyak pegawai pemerintah Hindia Belanda berasal dari kaum bumi putera. Namun, kedudukan pegawai merupakan kelas bawah.
Pada saat peralihan kekuasaan Belanda kepada Jepang, secara otomatis seluruh pegawai pemerintah eks Hindia Belanda dipekerjakan oleh pemerintah Jepang sebagai pegawai pemerintah.
Setelah kemerdekaan Indonesia dan berdirilah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), seluruh pegawai pemerintah Jepang secara otomatis dijadikan sebagai Pegawai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Setelah pengakuan kedaulatan RI tanggal 27 Desember 1949, seluruh pegawai RI, pegawai RI non kolaborator, dan pegawai pemerintah Belanda dijadikan Pegawai RI Serikat.
Melalui sejarah panjang, hingga akhirnya pada 29 November 1971, Korpri berdiri berdasarkan Keppres No. 82 Tahun 1971 tentang Korpri yang ditetapkan oleh Presiden RI Soeharto.
#Lambang Korpri
Kita biasa melihat lambang Korpri ini di seragam yang digunakan para PNS serta pin yang biasa disematkan di baju mereka. Lambang Korpri berbentuk pohon, bangunan berbentuk balairung dan sayap.
Masing-masing bentuk yang membentuk kesatuan itu memiliki artinya masing-masing.
Lambang Korpri diadakan dengan maksud untuk lebih menumbuhkan jati diri dan jiwa karsa anggota Korpri. Ketentuan lambang Korpri diatur dalam Keputusan Musyawarah Nasional VI KORPRI Nomor : KEP- 09/MUNAS/2004 tentang Lambang, Panji dan Atribut Korpri.
#Makna lambang / logo Korpri:
Pohon dengan 17 ranting, 8 dahan dan 45 daun. Ini melambangkan peranan Korpri sebagai pelindung dan pengayom negara. Peran dan fungsi Korpri sebagai aparatur negara dimulai sejak proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17-8-1945 yang dinyatakan dalam jumlah ranting, dahan dan daun.
Bangunan berbentuk balairung dengan lima tiang. Ini melambangkan tempat yang menjadi pemersatu seluruh anggota Korpri, perekat bangsa pada umumnya untuk mendukung Pemerintahan Republik Indonesia yang stabil dan demokratis dalam upaya mencapai tujuan nasional dengan berdasarkan Pancasila dan jatidiri, kode etik serta paradigma baru Korpri.
Sayap yang besar dan kuat ber-elar 4 (empat) di tengah dan 5 (lima) ditepi melambangkan pengabdian dan perjuangan Korpri untuk mewujudkan organisasi yang mandiri dan profesional dalam rangka mencapai cita-cita kemerdekaan Bangsa Indonesia yang luhur dan dinamis berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.