Khutbah Jumat: Hikmah di Balik Musibah

Pilot Canang Sumbar
0


Jamaah shalat Jumat yang berbahagia,

Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya.


Hadirin sekalian,

Baru-baru ini kita semua dikejutkan oleh musibah banjir bandang yang melanda daerah Sumpur Kudus. Musibah ini telah menyebabkan kerugian materi dan immateri yang sangat besar bagi masyarakat setempat. Rumah-rumah rusak, harta benda hanyut, bahkan ada di antara saudara kita yang kehilangan tempat tinggalnya.


Mengapa musibah ini terjadi?

Tentu saja, kita sebagai manusia tidak lepas dari kesalahan dan dosa. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat Ar-Rum ayat 41:

ظَهَرَ الْفَسَا دُ فِى الْبَرِّ وَا لْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّا سِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ

"Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)." (QS. Ar-Rum 30: Ayat 41)


Banjir bandang ini bisa jadi adalah teguran dari Allah SWT atas segala perbuatan kita yang menyalahi aturan-Nya. Mungkin kita sering mengabaikan pentingnya menjaga lingkungan, membuang sampah sembarangan, atau melakukan tindakan-tindakan yang merusak alam.


Apa yang harus kita lakukan?

Sebagai umat Islam, kita dituntut untuk bersabar dan tawakkal kepada Allah SWT. Musibah ini adalah ujian bagi kita untuk semakin mendekatkan diri kepada-Nya. Selain itu, kita juga harus mengambil hikmah dari peristiwa ini, yaitu:


1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan: Mari kita perbanyak ibadah, berdoa, dan bertaubat kepada Allah SWT.

2. Menjaga lingkungan: Kita harus lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dengan cara membuang sampah pada tempatnya, melakukan penghijauan, dan menghindari tindakan yang merusak alam.

3. Saling membantu: Mari kita saling membantu sesama saudara yang tertimpa musibah. Kita bisa memberikan bantuan berupa materi, tenaga, atau doa.

4. Memperkuat ukhuwah Islamiyah: Musibah ini seharusnya menyatukan kita sebagai umat Islam. Mari kita saling mendukung dan bahu-membahu dalam membangun kembali daerah yang terkena dampak banjir.


Berikut adalah hadis Nabi yang relevan dengan musibah banjir bandang dan dapat dijadikan pelajaran dalam kehidupan:

"Apabila kamu melihat suatu musibah menimpa seseorang, maka janganlah kamu mengatakan: "Seandainya dia berbuat begini, niscaya tidak akan menimpa dia musibah itu." Tetapi katakanlah: "Sesungguhnya Allah telah mentakdirkan demikian, dan Dia berkehendak apa yang Dia kehendaki, dan bertakwalah kamu kepada Allah, karena sesungguhnya tidak ada seorang pun yang akan tertimpa musibah kecuali karena dosanya sendiri."" (HR. Muslim)


Penjelasan:

Hadis di atas mengajarkan kita beberapa hal penting terkait musibah, termasuk banjir bandang:


Setiap musibah adalah takdir Allah: Kita tidak boleh menyalahkan orang lain atau diri sendiri atas musibah yang terjadi. Semua sudah menjadi ketetapan Allah.

Musibah adalah ujian: Musibah bisa menjadi ujian iman dan kesabaran kita. Bagaimana kita merespons musibah akan menunjukkan kualitas keimanan kita.

Musibah bisa jadi akibat dosa: Hadis ini juga mengingatkan kita bahwa musibah bisa menjadi akibat dari dosa-dosa yang kita lakukan. Oleh karena itu, kita perlu terus berintropeksi dan memperbaiki diri.


Penerapan dalam konteks banjir bandang:

Menerima musibah dengan sabar: Kita harus menerima musibah banjir bandang dengan sabar dan tawakal kepada Allah.

Bersikap empati terhadap korban: Kita harus saling membantu dan memberikan dukungan kepada korban banjir.

Menjadikannya pelajaran: Kita harus menjadikan musibah ini sebagai pelajaran untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan menjaga kelestarian alam.


Hadis lain yang relevan:

Selain hadis di atas, ada banyak hadis lain yang membahas tentang musibah. Beberapa di antaranya adalah:

Tiada suatu musibah yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (lauhul mahfuz) sebelum kami menciptakanya, Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (QS. Al-Hadid: 22)

Jika ia ditimpa bencana ia bersabar dan itu juga baik baginya." (HR. Muslim)


Penutup

Hadirin sekalian,

Semoga musibah banjir bandang ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Marilah kita jadikan musibah ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan menjadi manusia yang lebih baik.

(Pardi Syahri)

Guru Agama SMKN 8 SIJUNJUNG

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(50)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top