Sebuah video beredar di kalangan masyarakat Pesisir Selatan yang memperlihatkan seorang, berbaju merah tengah marah-marah di depan sebuah rumah. Diketahui rumah tersebut merupakan posko relawan dari salah satu pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni-Risnaldi, di Muaro Painan, Kecataman IV Jurai, Pesisir Selatan.
Dalam video tersebut tampak seorang pria yang terlihat sedikit sempoyongan, sedang berbicara dengan seorang perempuan setengah baya, sambil menunjuk-menunjuk nenek tersebut.
“Pilihan buliah babeda, tapi awak urang Painan, etek urang painan kan tek,” ucap pria tersebut dengan sedikit ngelantur.
Salah seorang saksi sekaligus pemilik rumah menyebut, sebelumnya pria tersebut datang dengan seorang temannya. Tanpa angin ataupun hujan, pria tersebut langsung marah-marah kepadanya.
“Ia datang lalu marah-marah mempertanyakan baliho dan spanduk di Posko relawan HJ-RI ini. Lalu dengan nada yang keras dan didengar oleh tetangga sekitar, dia mengancam akan membakar rumah ini jika baliho dan spanduk HJ-RI ini tidak dibuka,” ungkap Kamrizal.
Ia melanjutkan, setelah ribut-ribut lalu datang beberapa warga lainnya untuk menenangkan pria yang terakhir diketahui berinisial RA tersebut. Bahkan menurutnya, RA juga membawa senjata tajam yang diselipkan di bagian belakang badannya dan ditutup baju.
“ Saya lihat ada sajam di pinggangnya, lalu warga datang beramai-ramai, untuk menenangkan nya,” sambungnya.
Akibatnya, Kamrizal terpaksa melaporkan kejadian tersebut ke SPKT Polres Pesisir Selatan, Karena merasa jiwanya dan keluarga terancam.
“Atas saran dari warga setempat dan juga keluarga, saya melaporkan Perisitiwa ini ka Polres Pesisir Selatan. Karena yang bersangkutan dalam keadaan setengah sadar, dan kami sekeluarga merasa terancam. Apalagi ia juga mengancam akan membakar rumah kami,” ujarnya.
Sebuah Video berdurasi 6 menit, yang tersebar memperlihatkan seorang pria berinisial RA sempoyongan dan berbicara ngelantur. Video tersebut sudah ditonton oleh 8ribu pengguna Media Sosial Facebook.
Koordinator Relawan HJ-RI, M. Adli di Painan menyebut, tidak mentoleransi segala perbuatan premanisme pada masa tahapan Kampanye Pilkada di Kabupaten tersebut. Ia juga menghimbau kepada seluruh relawan untuk tidak terpancing, dan menyerahkan segera proses kepada pihak penegak hukum.
“Kami sangat mengecam seluruh aksi premanisme ataupun intimidasi dalam masa tahapan kampanye Pilkada ini. Kami juga telah mendeklarasikan diri untuk patuh dan tunduk dengan segala aturan dan mendukung Pilkada ber badunsanak dan Pilkada damai. Untuk itu, kami tegaskan kepada seluruh relawan untuk menahan diri tidak terpancing dengan tindakan-tindakan premanisme dan menyerahkan proses hukum kepada pihak kepolisian,” tegas Adli.