Cawako Erman Safar bersama para relawan di posko Anak Air, foto.N |
Bukittinggi, Canangnews- Calon Wali Kota Bukittinggi Erman Safar lakukan blusukan di Kelurahan Pulai Anak Air Kecamatan MKS Bukittinggi, yang didampingi istri Fiona Agyta dan para relawan yang setia mendampinginya. Jum'at (25/10/2024).
Dalam arahannya, Erman berpesan bahwa tujuan kunjungi rumah warga, bukan menempelkan poster atau stiker Paslon Nomor 3, akan tetapi bagaimana bersikap baik dan menarik hati masyarakat agar tertarik mendengarkan visi misi dan program unggulannya.
"Perjuangan kita belum selesai hingga pada 25 November 2024 mendatang. Apakah saudara relawan mau kerja keras kita sia-sia? ," ujar Erman Safar yang diiringi sorakan relawan 'Siap optimis menang.
Pada bkusukan itu, Erman Safar berjalan menyusuri gang dan lorong-lorong di sekitar perumahan Pulai Anak Air dengan penuh semangat dan sedikitpun tak tampak kendur diwajahnya.
Salah seorang warga Yulismar , tukang bersih-bersih freelance (53 Tahun), yang ditemui media, menyatakan uneg-uneg dan apresiasinya atas Cawako incumbent ini.
Ia mengatakan, anak laki-lakinya R ( 25 tahun) dua tahun lalu mendapat musibah cedera kepala, disebabkan sengatan listrik. Untungnya ada kartu BPJS Kesehatan yang dibayarkan pemerintah Kota.
"Sewaktu R dapat musibah, ada Wali Kota Erman Safar datang kesini untuk berikan bantuan kepada anak kami. Kami ada rutin 3 bulan sekali, mendapat bantuan sosial dari pemerintah, berupa uang dan bahan pokok," ujar ibu Yulismar.
Dilain itu keluhan dan saran juga dilontarkan oleh anak dari ibu Yulismar yang bernama Wilda (24 tahun) yang menyebutkan, bahwa suaminya belum punya pekerjaan tetap.
"Kita berharap andai Erman Safar terpilih kembali, bagi kami rakyat kecil berharap peluang untuk diberi usaha, seperti menjahit. Tentu juga berharap pelatihan atau bantuan modal," ungkapnya.
Ditambahkan, selama kepemimpinan Erman Safar, sudah merasakan bantuan sosial yang terdata dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Kami berharap bantuan sosial atau sembako yang didata Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) hendaknya betul-betul memperhatikan keluarga yang pantas menerimanya. Agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pembagiannya," tutupnya.(**)