Parikmalintang, CanangNews - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Padang Pariaman melalui Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DLHPKPP) membulatkan tekadnya untuk kembali meraih penghargaan Adiwiyata tingkat Provinsi dan Nasional, seperti yang pernah diraih pada tahun 2015 yang lalu.
Kepala DLHPKPP Padang Pariaman, Syofrion M SE MSi menyebutkan, sebagai upaya atau langkah ke arah itu pihaknya telah menggelar Forum Group Discussion atau FGD, masing-masing di SMAN I Enam Lingkung dan SMAN I Ulakan Tapakis.
"Sasaran utama kita tak lain bagaimana memberikan pemahaman secara baik kepada masing-masing pihak sekolah yang ada, khususnya bagaimana membudayakan program dan perilaku ramah lingkungan," ujar Syofrion di ruang kerjanya, Parikmalintang, Rabu (23/10/2024).
Terkait hal itu, saat ini pihaknya telah menetapkan dan memilih sebanyak 14 sekolah dengan berbagai tingkatan sebagai Calon Sekolah Adiwiyata atau CSA. Sebagai rinciannya, sebanyak 6 sekolah setingkat SD, 6 sekolah setingkat SMP/MTS serta dua sekolah tingkat SLTA.
"Nantinya kepada sekolah yang telah ditunjuk tersebut juga diharapkan bisa memiliki sekolah binaan. Jumlahnya minimal ada dua sekolah. Tujuannya tak lain sebagai bentuk regenerasi dalam rangka kelanjutan pembinaan program Adiwiyata di daerah ini," terang Syofrion lagi.
Selain itu, katanya lagi, seluruh sekolah yang ditunjuk sebagai CSA tersebut juga akan terus dibina secara intensif, sehingga nantinya diharapkan bisa meraih penghargaan tertinggi. Baik itu penghargaan Adiwiyata tingkat provinsi hingga tingkat nasional.
Begitu pula halnya pembentukan duta lingkungan, mulai dari tingkat nagari, kecamatan, dan kabupaten hingga diharapkan bisa meningkat dan berkembang menjadi duta lingkungan tingkat provinsi dan nasional. Para duta lingkungan ini nantinya diharapkan juga bisa menularkan sikap kepedulian lingkungan melalui pembinaan yang dilakukan di sejumlah sekolah atau titik lainnya.
Syofrion mengakui, untuk bisa kembali meraih penghargaan Adiwiyata dimaksud tidak terlepas dari dukungan semua komponen, baik dukungan dan keseriusan pihak sekolah maupun warga sekolah serta masyarakat lingkungan lainnya.
"Sebelumnya pada tahun 2015 Padang Pariaman pernah meraih prestasi tingkat Nasional yang diwakili SMAN I Lubuak Alung serta penghargaan Adiwiyata Provinsi diwakili salah satu SMPN di Kecamatan Sintoga. Namun, karena pembinaannya tidak berkelanjutan, akhirnya semua kembali lagi ke awal," ujarnya.
Dengan alasan itulah, tegas Syofrion, saat ini DLHPKPP kembali berkomitmen kuat, sehingga Kabupaten Padang Pariaman bisa kembali meraih penghargaan Adiwiyata Nasional atau Provinsi seperti yang pernah diraih sebelumnya.
Selain fokus menargetkan penghargaan dalam bidang kepedulian lingkungan berupa penghargaan Piagam Adiwiyata, salah satu fokus utama lain dari pihaknya, yaitu bagaimana agar Padang Pariaman bisa kembali meraih piala atau minimal sertifikat Adipura.
"Bayangkan saja, sudah hampir 10 tahun lamanya daerah kita Padang Pariaman tidak lagi pernah merasakan ataupun mendapatkan penghargaan Piala maupun atau Sertifikat Adipura, makanya saat ini kita akan berupaya maksimal, sehingga minimal nantinya bisa mendapatkan penghargaan Sertifikat Adipura pada tahun 2025 mendatang. Karena itulah saat ini kita sedang fokuskan untuk menentukan titik-titik penilaian Adipura, tentunya sembari terus membenahi berbagai fasilitas pendukung yang dibutuhkan. Termasuk diantaranya, adanya program utama kita berupa pengadaan bank sampah yang merupakan hasil kerjasama dengan pihak PT Semen Padang," ulasnya mengakhiri. (*/ZT)