UPTD PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin Garap Inovasi Serasa (Sereh Sehat Lansia)

0
Sicincin, CanangNews - Guna memanfaatkan ketersediaan lahan, Unit Pelayanan Teknis Daerah Panti Sosial Tresna Werdha (UPTD PSTW) Sabai Nan Aluih Sicincin, Kabupaten Padang Pariaman, menggagas kegiatan inovatif Serasa (Sereh Sehat Lansia). Kegiatan ini melibatkan semua unsur pimpinan, staf dan penghuni. 

Kepala UPTD PSTW atau Panti Jompo Sabai Nan Aluih Afzaidir AKS MM Dt Rajo Bungsu mengemukakan hal itu kepada wartawan di kantornya, Rabu (17/7/2024). 

Menurutnya, gagasan tersebut mendapat dukungan dari Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumatra Barat dengan menerbitkan Surat Keputusan Nomor 360/225/Dinsos/2024 tanggal 02 Juni 2024 tentang Penetapan Nama Inovasi dan Tim Pengelola Inovasi di lingkungan Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat.  

"Selanjutnya, kami menerbitkan Surat Keputusan Kepala UPTD PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin nomor 955/371/SK/PSTW/SNA/2024 tanggal 10 Juni 2024 tentang Penunjukan Tim Pelaksana Inovasi Sereh Sehat Lansia (Serasa),” ujar Afzaidir, Alumni Perdana Sekolah Menengah Pekerjaan Sosial (SMPS) Lubuk Alung, 1988.

Tim Pelaksana Inovasi Serasa terdiri dari Penanggung Jawab Afzaidir AKs MM , Penasehat Mubarat Ahmad S Sos (Kepala Sub Bagan Tata Usaha UPTD PSTW Sabai Nan Aluih), Koordinator Lapangan Nursam SPd MM (Kepala Seksi Pelayanan Kebutuhan Jompo) dan Hariyadi SAg MIkom (Kepala Seksi Pengaturan dan Pengawasan Perawatan) serta seluruh karyawan/ti terlibat dalam kegiatan ini.

Latar belakang inovasi ini, lanjut Afzaidir, PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin merupakan UPTD, memiliki lahan seluas lebih kurang 1,7 hektar yang di dalamnya berdiri beberapa bangunan seperti gedung kantor, 13 gedung wisma, masjid, gedung aula, gedung dapur, garasi mobil dinas, pos security serta gedung workshop. Di lingkungan panti masih terdapat beberapa area tanah yang masih kosong dan dapat dimanfaatkan. 

"Dalam rangka meningkatkan 
pelayanan dan produktivitas kelayan (penghuni panti) yang masih mandiri, kami bentuk suatu inovasi yang bernama Sereh Sehat Lansia. Inovasi ini sekaligus dimaksudkan untuk meningkatkan keberfungsian sosial kelayan yang ada di panti," ujar Afzaidir. 

Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya berinovasi untuk menanam sereh/serai wangi serta mengolahnya menjadi minyak atsiri dengan tagline “dari kita untuk kita”, di mana pegawai dan kelayan bersama-sama dalam menanam dan mengolah serei wangi yang akhirnya minyak atsiri wangi ini akan dinikmati dan dimanfaatkan oleh seluruh kelayan yang berada di PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin. 

Mantan Kepala Panti Sosial Karya Wanita (PSKW) Andam Dewi Solok ini menjelaskan, sereh/serai wangi tergolong ke dalam tanaman perkebunan sebagai penghasil 
minyak atsiri dari kelompok grainae atau lebih dikenal dengan rerumputan. Tanaman ini biasa dimanfaatkan dengan disuling sehingga dapat menghasilkan minyak atsiri yang dikenal dengan nama citronella oil

"Minyak atsiri memiliki dua senyawa penting yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama untuk pembuatan produk seperti parfum, sabun, kosmetik dan juga dapat digunakan untuk minyak urut," katanya lagi.

Bagian sereh wangi yang dijadikan minyak atsiri melalui penyulingan yaitu daun dan batang. Kandungan utama minyak sereh yaitu sitronelal, geraniol dan sitronelol yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Ketiga komponen ini menentukan intensitas bau harum,nilai dan kegunaan minyak tersebut.

Kegiatan inovasi serasa diawali dengan penanaman sereh wangi 
memanfaatkan lahan kosong area gerbang masuk panti. Sereh ditanami langsung oleh kelayan UPTD bersama instruktur dan tim inovasi, perawatan sereh dilakukan secara terus-menerus yang juga dilakukan oleh kelayan dengan tujuan untuk memberikan aktivitas fisik yang sesuai dengan kemampuan masing-masing agar selalu sehat dan bertujuan untuk menghindari diri dari penyakit alzheimer atau kepikunan. 

"Hasil dari panen sereh ini nantinya akan dibuat menjadi minyak atsiri yang sangat bermanfaat, terutama untuk kelayan UPTD. Pembuatan minyak atsiri dilakukan bersama–sama oleh kelayan didampingi oleh Kepala Seksi Pelayanan Kebutuhan Jompo (Kasi PKJ)," urai Afzaidir.

Setelah menjadi minyak ulas dia, dilakukan pengemasan ke dalam botol berukuran 10 ml dan nantinya akan digunakan langsung oleh kelayan UPTD atau jadi cinderamata untuk tamu yang berkunjung ke panti dan kalau memungkinkan dapat dijual kepada masyarakat luas.

Tujuan pembuatan inovasi ini antara lain untuk meningkatkan pelayanan terhadap kelayan, memanfaatkan lahan kosong, membiasakan hidup sehat pada kelayan, mencegah penyakit alzheimer pada kelayan serta meningkatkan minat wirausaha lansia.

"Manfaat yang akan diperoleh dari inovasi ini antara lain kelayan semakin aktif dan produktif, memperat hubungan silaturrahmi antar sesama kelayan dan juga masyarakat di luar panti,mengisi waktu luang kelayan agar tidak pasif, memperkenalkan kegiatan pelayanan PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin kepada masyarakat luar serta meningkatkan minat wirausaha dan motivasi lansia sekaligus mencoba hal baru," tutur Afzaidir.

Ia menambahkan, UPTD PSTW Sabai Nan Aluih Sicincin memiliki 110 orang kelayan, terdiri dari 70 laki-laki dan 40 perempuan, dengan rentang usia antara 60 - 98 tahun.

"Sebagai uji-coba, kami telah melakukan praktek penyulingan untuk membuat minyak atsiri dengan mendatangkan sereh wangi dari luar,' kata Afzaidir mengakhiri. (*/ZT)

Youtube 

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(50)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top