Parikmalintang, CanangNews - Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman melalui Dinas Kesehatan melakukan sosialisasi Pengembangan Implementasi Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Metode DNA HPV & IVA. Kegiatan bertempat di Aula Dinkes, Parikmalintang, Selasa (30/7/2024).
(Pemeriksaan HPV DNA Genotyping adalah prosedur tes berbasis molekuler yang bertujuan untuk mencari atau mengetahui adanya tanda-tanda infeksi HPV.
Pemeriksaan ini diutamakan untuk mendeteksi jenis (strain) dari Human Papillomavirus (HPV) yang berisiko tinggi (high-risk strains of HPV) menimbulkan kanker serviks.
Inspeksi Visual Asam Asetat ( IVA ) merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker leher rahim sedini mungkin. Laporan hasil konsultasi WHO menyebutkan bahwa IVA dapat mendeteksi lesi tingkat pra kanker dengan sensitifitas sekitar 66-69 % dan spesifitas sekitar 64-98 % - redaksi)
Kegiatan ini merupakan program Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang bertujuan untuk sosialisasi dan melatih petugas agar mampu melaksanakan deteksi dini pra kanker kepada wanita usia 30-69 tahun. Peserta terdiri dari kepala puskesmas, PKK, GOW, Dharma Wanita, organisasi profesi dan perangkat daerah terkait.
Sekretaris Dinas Kesehatan Padang Pariaman Sri Nelis dalam kata sambutannya ketika membuka sosialisasi menyebutkan, Padang Pariaman merupakan kabupaten/kota kedua yang terpilih sebagai lokus kegiatan ini.
Katanya sosialisasi ini menghadirkan 3 orang narasumber dari Kementerian Kesehatan, Yayasan Kanker Indonesia dan dari Labkesda Provinsi Sumatera Barat.
Lebih lanjut Sri Nelis menjelaskan, kanker leher rahim merupakan penyakit keempat tertinggi pada perempuan di dunia, terdapat 604.127 kasus baru dan sekitar 341.831 perempuan meninggal karena penyakit tersebut.
Di Indonesia, kanker leher rahim merupakan kanker kedua tertinggi pada perempuan dengan kasus baru sebanyak 36.633 dan 50% darinya meninggal akibat kanker leher rahim.
"Tingginya jumlah kasus baru dan kematian akibat kanker leher rahim ini menjadikan Indonesia sebagai peringkat pertama negara dengan insiden dan mortalitas tertinggi di regional Asia," ujar Sri saat membuka sosialisasi secara resmi.
Sebagai arah penanggulangan kanker leher rahim bagi semua negara di dunia, upaya untuk mengeliminasi kanker leher rahim dilakukan skrining dengan DNA HPV pada wanita usia 30 -69 tahun untuk mendapatkan tatalaksana sesuai standar.
Kemudian, dia menyebutkan di Padang Pariaman, masih rendahnya pencapaian program untuk pemeriksaan IVA di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes). Hal ini dikarenakan masyarakat awam menganggap ini sebagai hal yang tabu sehingga kesadaran masyarakat untuk pemeriksaan IVA maupun Sadanis relatif rendah.
Sri Nelis menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Kemenkes dan dan Dinkes Provinsi yang telah men-support penuh dan memilih Padang Pariaman sebagai lokus kegiatan ini.
Dia mebyatakan harapan, melalui kegiatan ini dapat mendeteksi secara dini dan penanggulangan pencegahan kanker leher rahim di Padang Pariaman tentunya perlu dukungan dari semua pihak.
"Dukungan tersebut tidak lain berupa keikutsertaan lintas sektor dan lintas program. Oleh karena itu sebagai Langkah preventif untuk menurunkan angka kematian yang disebabkan oleh kanker leher rahim atau kanker payudara," katanya mengakhiri. (*/ZT)