Jakarta, CanangNews - Dalam rangka lanjutan pembahasan rancangan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) kawasan perkotaan Lubuk Alung, Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur mengikuti Rapat Koordinasi Lintas Sektor (Rakorlinsek) yang diselenggarakan oleh Kementrian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) bertempat di Sheraton Grand Jakarta Gandaria City Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (14/5/2024).
Dalam kesempatan itu, Bupati Suhatri Bur mempresentasikan RDTR kawasan perkotaan Lubuk Alung beserta isu-isu strategis wilayah perencanaan di hadapan Pelaksana Tugas Dirjen Tata Ruang Kementrian ATR/BPN Gabriel Triwibawa dan para peserta rakor dari daerah lain.
Bupati Suhatri Bur menjelaskan, RDTR ini bertujuan untuk mewujudkan kawasan perkotaan Lubuk Alung sebagai pusat perekonomian yang produktif berbasis perdagangan dan jasa dengan memperhatikan mitigasi bencana.
"RDTR ini diharapkan dapat mewujudkan Lubuk Alung sebagai kawasan perkotaan yang tertata, berkelanjutan dan berdaya saing serta dapat menjadi acuan bagi semua pihak dalam melaksanakan pembangunan," terangnya.
Apalagi, katanya, di Lubuk Alung ada Main Stadion Sumbar dan ditambah dengan adanya jalan tol serta Lubuk Alung memiliki kawasan lindung dan budidaya. Dengan demikian diharapkan dapat menjadi daya tarik oleh para investor yang selama ini ragu terkait kondisi Lubuk Alung.
Lebih lanjut, Bupati Suhatri Bur juga menyampaikan beberapa harapan kepada Kementrian ATR/BPN, di antaranya percepatan proses persetujuan substansi rancangan peraturan Kepala Daerah tentang RDTR tentang Kawasan Perkotaan Lubuk Alung.
Sebelumnya Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman telah mengusulkan dan menyampaikan permohonan persetujuan substansi Rancangan Peraturan Kepala Daerah tentang RTDR Kawasan Perkotaan Lubuk Alung pada tanggal 24 April yang lalu. Untuk menindaklanjutinya, Bupati Suhatri Bur hadir dalam rakorlinsek tersebut dan memaparkan dokumen lintas sektor terkait rancangan kawasan perkotaan Lubuk Alung.
Sebagai gambaran, Lubuk Alung merupakan kecamatan yang dilintasi Jalan Raya Padang - Bukittinggi pada kilometer 30 - 38 dan terdapat persimpangan jalan menuju Kota Pariaman, Kabupaten Agam dan Kabupaten Pasaman Barat terus ke Sumatra Utara. (*/ZT)
