Inhu Riau canangnews com - Bupati Indragiri Hulu Provinsi Riau Rezita Meylani, bersama para ulama, unsur forkopimda dan ribuan masyarakat larut dalam kekhusyukan pada dzikir akbar nasional yang digelar Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu, Selasa (21/5/2024) malam.
Dzikir akbar yang dipusatkan di depan Pendopo Junjung Buih, Jalan Ahmad Yani Rengat itu menghadirkan ulama kharismatik pengasuh Majelis Pengkajian Tauhid Tasawuf (MPTT) Asia Tenggara, Abuya Syekh H. Amran Waly Al Khalidi asal Aceh.
Malam itu, areal lokasi acara penuh dengan nuansa putih dari busana muslim yang dikenakan jamaah yang hadir. Ada dua tribun didirikan yang memisahkan antara jamaah pria dan wanita.
Duduk mendampingi Abuya, tokoh masyarakat Riau H Yopi Arianto bersama para aulia dan pimpinan MPTT. Sementara Bupati Rezita tampak duduk bersama Ummi dan jamaah wanita.
Tidak hanya dari masyarakat Inhu, gelaran dzikir akbar itu juga dihadiri 500 lebih jamaah yang datang dari Aceh dan sejumlah daerah di sumatra.
Menyampaikan sambutan, Bupati Inhu Rezita mengungkapkan rasa syukurnya dapat bersilaturahmi bersama Abuya serta para jamaah MTTI dari sejumlah daerah.
Sejarah singkat tentang perkembangan Islam di Indragiri Hulu yang sangat erat kaitannya dengan perkembangan Islam di Aceh, turut diutarakan Bupati Rezita.
Diketahui, masuknya Islam di Indragiri dibawa oleh Syekh Abdul Rauf Syang berasal dari Kerajaan Samudra Pasai Aceh yang juga seorang mufti atau penasehat ritual dari Raja Narasinga II pada abad ke-14.
"Karenanya, kalau bukan karena kesamaan, kecintaan dan silaturahmi yang baik tidak mungkin Abuya dapat hadir di tengah-tengah masyarakat Inhu malam hari ini," terangnya.
Rezita pun berharap melalui silaturahmi bersama Abuya dalam dzikir akbar ini juga akan memberikan hikmah dan sangat bermanfaat bagi pemerintah daerah dan masyarakat Inhu.
Selain bupati, jelang pelaksanaan dzikir, turut juga menyampaikan taaruf silaturahmi diantaranya oleh Prof Rubaidi dan Abuya Alaidin.
Dalam kesempatan itu melalui Ketua P2T Sumut Hikmah Fadilah, turut diserahkan buku kajian karya Abuya kepada Bupati Rezita Meylani.
Sementara dalam peaannya Abuya Syekh H Amran Waly Al Khalidi mengatakan tentang keutamaan dan cara meraih khusyuk dalam setiap ibadah.
"Sebaiknya dalam beribadah harus beriring antara syareat dan hakekat. Jika hanya salah satu maka ibarat meminum air tanpa gelas," tutur Abuya.
Abuya juga mengungkapkan bahwa ini pertama kalinya dirinya datang ke Inhu. "Inilah pertama kali dan bisa bertemu dengan Pak Yopi dan Ibu Bupati. Semoga bisa bersilaturahmi kembali," katanya.
Menjadi acara utama pada malam itu, dzikir bersama pun digelar. Tampak juga jamaah yang mengikuti begitu khusyuk.
Sesuai agenda, sejunlah kunjungan mulai dari pelantikan pengurus MPTT sekaligus peresmian balai pengajian di Pasir Penyu serta kunjungan di sejumlah masjid dam surau di Pekanheran."
Sumber : Tim Prokompim Setda Inhu, 2024