INHU canangnews.com - Delapan orang warga Dusun Talang Tanjung, Desa Siambul, Kecamatan Batang Gansal, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), terpaksa menelan brondolan sawit saat dianiaya petugas keamanan PT Seberida Subur.
Satu orang diantaranya mengalami kritis dirawat di Rumah Sakit Muizzah, Belilas. Dadanya sesak, tulang rusuknya bengkak dan perutnya sakit akibat cangkang sawit belum keluar dari perutnya.
"Perbuatan sadis dan tidak berprikemanusiaan ini terjadi dilakukan oknum mengaku tentara yang bertugas mengamankan eks kebun PT Seberida Subur. Dia menuduh warga mengambil brondolan di lokasi kebun padahal warga berada di areal lahan milik warga sendiri," kesal Arbain, Aktivis PPKRI Satsus BN Provinsi Riau.
Saat kejadian, sebut Arbain, warga mengambil brondolan di lokasi lahan warga yang sudah diberi batas patok merah antara pemerintah Desa Siambul dengan pihak eks PT Seberida Subur. Kamudian warga dikejar oleh petugas keamanan kebun lalu ditangkap dan dibawa dengan tangan terikat.
"Saya sedih melihat warga dianiaya, tangan mereka diikat, dipukuli, lalu ditendang. Tak hanya itu, oknum yang mengaku tentara mengeluarkan sangkurnya hampir menusuk leher warga. Dia lalu memaksa warga menelan brondolan sawit. Samb menangis warga tersebut terpaksa menelannya," cerita Arbain.
Lalu, Arbain dan beberapa orang tokoh masyarakat suku Talang Mamak Desa Siambul melakukan protes ke pihak perusahaan dan sempat juga ditantang oleh oknum mengaku tentara itu warga ribut.
"Setelah dilakukan perundingan barulah pihak perusahaan melepaskan warga dan langsung kami larikan ke rumah sakit di Belilas. Saya gak tahan anak dan istrinya pada menangis dan ketakutan warga itu diperlakukan secara bengis," ungkapnya.
Dedek Suryana (38) warga Talang Tanjung, menuturkan oknum mengaku tentara itu menempelkan ujung sangkur dilehernya, kemudian membentak menyuruh menelan brondolan sawit.
Dari delapan orang, kami lima orang yang dipaksa menelan btondolan. Dedek Suryana, Ahmad Sanusi, Suroto, Sarini dan Neslan.
'Perut kami sakit pak. Mual dan terasa menyucuk di dalam usus. Belum lagi tulang rusuk kami memar karena ditendang oknum mengaku tentara itu," keluh Dedek dan Sanusi ditemui di Klinik Muizzah Belilas.' rls - ref CN / Riau