Perayaan Maulid Seperti Apa Yang Musti Kita Antisipasi?

Pilot Canang Sumbar
0

Masjid Nurul Ula Timbulun, Masjid Kampung Halaman, Meriahnya Maulid Tempo dulu di Masjid ini Timbulun, Sutera, Pesisir Selatan.


Kali ini kita akan coba melihat/survey sejauh mana praktek perayaan Maulid Nabi yang kita lakukan. Terlepas dari pro dan kontra kita lihat secara adil, saya termasuk orang yang senang dengan perayaan maulid, namun perayaan maulid yang seperti apa?


Perayaan Maulid Nabi ini tentu kita lakukan dengan cara yang baik penuh adab jangan dicampur dengan kegiatan-kegiatan yang merusak citra baik Maulid atau Maulud itu sendiri. Ada ha-hal penting yang musti kita antisipasi jangan sampai kita melakukannya, diantaranya : 👇


1). Adanya musik-musik dengan suara keras di dalam masjid, seperti konserlah.

2). Adanya joget-joget yang tidak mencerminkan adab islam, itu dilakukan oleh para wanita yang ditonton orang banyak.

3). Bercampur baurnya laki-laki dan perempuan padahal tidak dalam kondisi darurat.

4). Isinya tidak menyampaikan kisah-kisah teladan untuk diamalkan.

5). Menyampaikan riwayat-riwayat yang tidak berdasar, palsu, dongeng dan lain sebagainya.

6). Diisi oleh orang yang tidak berkompeten, hanya lawak saja, sehingga hasilnya nihil.

7). Ketika diadakan di malam hari sampai larut malam akhirnya sholat subuh kesiangan.

8). Dan hal-hal lain yang tidak bermanfaat.


Inilah point-point yang perlu kita antisipasi, jadi tidak memukul rata saja semua kegiatan yang ada dalam perayaan Maulid itu salah. Jika ada sebagian yang melakukan praktek ini maka prakteknya yang perlu kita perbaiki, bukan Maulidnya.


Adapun kegiatan yang sepatutnya kita praktekkan dalam perayaan Maulid diantaranya : 👇


Baca Qur'an, baca sholawat, baca kisah hidup Nabi serta kisah-kisah teladan, doa, saling berbagi, bersedeqah makanan, minuman, dan lain sebagainya.


Dan sejauh yang telah saya ikuti sejak saya kecil sampai hari ini sudah hampir mendekati usia 40 tahun, kegiatannya memang tidak saya temui yang melanggar seperti point-point di atas, malah ada tambahan para jamaah dari kaum ibu membawa bekal dari rumah untuk dibagi-bagikan setelah acara maulid kelar (Ada yang bawa lamang, pisang, makanan, air minum, dan lain-lain sebagai sedeqah dalam acara itu).


Beginilah ciri khas Maulid Nabi diperkampungan, semoga ini bermanfaat🙏

Pardi Syahri, Guru Agama SMKN 8 Sijunjung.

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(50)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top