MADIUN canangnews.com - Dunia digital bagi anak ibarat hutan belantara. Selain mudah menyesatkan, hutan belantara juga dipenuhi binatang buas yang siap memangsa korban. Agar tidak tersesat dan menjadi korban, orang tua perlu memberikan perhatian, sekaligus memahami pentingnya perlindungan anak di dunia digital.
Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), juga internet yang sehat dan benar, khususnya dalam melindungi anak di dunia online, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Pemerintah Kabupaten Madiun menggelar diskusi literasi digital di Alun-alun Reksogati Caruban, Sabtu (05/08/2023) pukul 13.00 WIB sampang selesai.
Mengusung tema ‘Perlindungan Anak di Dunia Online”, diskusi dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1445 Hijriah itu dibuka dengan sambutan oleh Bupati Madiun, Ahmad Dawami Ragil Saputro, juga diisi dengan ceramah agama oleh ulama KH Ahmad Muwafiq. Kegiatan ini merupakan bentuk perhatian bupati terhadap kegiatan literasi digital pada umumnya, dan utamanya kepedulian terhadap anak-anak sebagai generasi masa depan bangsa.
Berlangsung secara hybrid, luring dan daring menggunakan media zoom meeting, diskusi kali ini menghadirkan empat nara sumber. Mereka adalah penyanyi sekaligus selebgram, Nelly Carey, influencer Tya Yustia, musisi Rio Alief, praktisi TIK Indonesia Moh Rouf Azizi, dan Fitta Mamita selaku moderator. Diskusi juga diikuti lewat ‘Nobar’ di berbagai tempat. Turut hadir Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Praktisi TIK Indonesia, Moh. Rouf Azizi, S.Pd.I., CPHR., CH., CHt., MHt menyampaikan bahwa, keamanan internet untuk anak sangatlah penting, mengingat banyaknya potensi risiko dan bahaya di dunia maya. Berikut adalah beberapa langkah dan tips yang dapat membantu meningkatkan keamanan internet bagi anak:
1. Komunikasi terbuka: Berbicaralah dengan anak tentang keamanan internet dan risiko yang ada di dalamnya. Buatlah lingkungan di mana anak merasa nyaman untuk berbicara tentang pengalaman online mereka dan bertanya tentang hal-hal yang tidak mereka mengerti.
2. Ajarkan etika digital: Berbicaralah tentang bagaimana bersikap sopan dan menghormati privasi orang lain dalam interaksi online. Anak perlu memahami konsekuensi dari tindakan mereka di dunia maya.
3. Tetap terlibat: Ikuti perkembangan teknologi dan platform media sosial yang digunakan anak. Pahami cara berinteraksi di dalamnya dan perhatikan aktivitas online mereka secara teratur.
4. Tetapkan batasan waktu layar: Batasi waktu penggunaan perangkat digital untuk menghindari kecanduan dan gangguan terhadap waktu berkualitas bersama keluarga.
5. Aktifkan pengawasan orang tua: Gunakan fitur pengawasan atau aplikasi pelindung anak untuk memantau aktivitas online anak dan membatasi akses ke konten yang tidak pantas.
6. Ajarkan tentang privasi online: Tekankan pentingnya menjaga informasi pribadi dan tidak memberikannya kepada orang asing atau sumber yang tidak terpercaya.
7. Kenali teman-teman online anak: Pastikan Anda mengetahui siapa saja yang menjadi teman atau kontak anak di dunia digital. Jelaskan bahwa hanya berteman dengan orang yang sudah mereka kenal secara pribadi di dunia nyata.
8. Berbicara tentang cyberbullying: Ajarkan anak tentang bahaya cyberbullying dan bagaimana menghadapinya. Dorong mereka untuk segera memberi tahu Anda jika mereka atau teman mereka mengalami situasi tersebut.
9. Gunakan fitur keamanan di media sosial: Pastikan pengaturan privasi di akun media sosial anak diatur dengan benar dan hanya teman-teman yang terpercaya yang dapat melihat konten mereka.
10. Blokir konten tidak pantas: Aktifkan filter konten di perangkat yang digunakan anak untuk memastikan bahwa mereka tidak mengakses konten yang tidak sesuai untuk usia mereka.
11. Dorong penggunaan kata sandi yang kuat: Ajarkan anak tentang pentingnya kata sandi yang kuat dan aman, serta berbicara tentang bahaya berbagi kata sandi dengan orang lain.
12. Kenali aplikasi dan permainan yang digunakan anak: Pastikan Anda mengetahui aplikasi dan permainan apa saja yang digunakan anak, serta periksa apakah mereka sesuai untuk usia anak.
"Melindungi anak dari bahaya internet adalah tanggung jawab bersama orang tua, pendidik, dan masyarakat. Dengan komunikasi terbuka dan kesadaran tentang keamanan internet, kita dapat membantu anak-anak menghadapi dunia maya dengan bijak dan aman," pungkas Rouf Azizi yang juga merupakan Waka JMSI Inhu ini.
Sekadar catatan, diskusi literasi digital pada lingkup komunitas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kemenkominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga tahun 2024.
Tahun ini, program IMCD menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta, khususnya mereka yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif dan aman.
Program #literasidigitalkominfo tahun ini dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program nasional yang berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.*rls- ( Roli )