Indragirihulu canangnews com - Tak ingin adatnya di wilayah adat talang mamak lemah, masyarakat Suku Talang Mamak yang dimotori Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) menggelar acara. Acara tersebut bertema Penguatan Managemen Internal Lemabaga Batin Adat Talang Mamak di Delapan Komunitas Adat Talang Mamak dan Pembelajaran Kader Pemuda / Pemudi Adat Talang Mamak.
Acara digelar di Balai Adat Desa Aur Cina Kecamatan Batang Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) Senin (20/6/2023) sekira pukul 09.00 WIB. Acara dihadiri para anggota Pengurus AMAN Inhu, para tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat adat dan sejumlah tamu undangan dari pihak Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Inhu dan Unsur Pimpinan Kecamatan ( Upika) Batang Cenaku.
Diantara pihak Muspida yang hadir adalah dari Kepala Bagian (Kabag) Hukum Pemerintahan Inhu, Tri Joni dan anggota sebagai utusan Bupati, perwakilan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Inhu Yulisman, juga perwakilan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbudristek) dari Jakarta, dan Perwakilan dari Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat, Ditjen Kebudayaan,
Kemendikbudristek Sita Rohana, Dan sufot dari perwakialan Derikturat Kepercayaan bukan haya kata-kata tapi tenaga pekiran.waktu dan paninsial untuk masyarakat adat talang mamak. Dan untuk menggali informasi tentang pengetahuan budaya dan para pimpinan adat dan untuk bekal pengetahuan warisan pengetahuan anak-anak muda talang mamak yang sekaligus bertindak membuka acara tersebut secara resmi.
Sedangkan dari Upika hadir Camat Batang Cenaku Dudi Sumbari, Kodim 0302 Inhu, diwakili Danramil 003 Seberida, Pelda Heriyadi, Kapolsek Batang Cenaku, Iptu. Adam Efendi SH.MH. Sementara Kades Aur Cina Suherman bersama Ketua Harian Pengurus AMAN Gilung,
Babinkamtibmas setempat Aipda. Edi Hendra Simanjuntak dan para Batin adat tampil menyambut hangat para tamu layaknya tuan rumah.
Nampak diantara 9 Batin Adat diantaranya adalah Batin Parit Irasan, Batin Pembubung Darwin, Batin Talang Perigi Rapan, Pejangki Iskandar, Batin Manggayahan Hanidi, Batin Pringjaya Tarmili, Batin Sipang diwakili Mangku adat Ali Amrang, Batin Ampang Delapan Gunduk, dan beberapa pengurus lembaga adat Talang Mamak lainnya.
Acara berlangsung dengan lancar meskipun terselip aspirasi yang diutarakan masyarakat adat dengan nada-nada kritik mencubit sedikit. Masyarajat adat Talang Mamak melalui Batin Pejangki Iskandar meminta adat di tiga wilayah komunitasnya jangan hanya diformalitasi belaka.
Aspirasi itu ditujukan pada pemerintahan baik Daerah maupun Pusat dengan kandungan arti masyarakat adat harus kuat dan diprioritaskan oleh Pemerintah.
Salah satunya adalah pengakuan resmi dari pemerintah tentang 9 Kebatinan dan 1 Dubalang di Wialayahnya kebatinan Batang Cenaku, dengan ditandai penerbitan SK Pengakuan Keberadaan dan Perlindungan hak-hak masyarakat adat talang mamak di 29 Kebatinan di Inhu, dari Pemerintah,' kami meminta batin ini di akui oleh Pemerintah Inhu dengan berupa SK dari Bupati " tegasnya didepan Camat juga Tri Joni selaku utusan Bupati dalam acara tersebut.
Selain itu bentuk harapan juga disampaikan oleh Ketua Harian Pengurus AMAN Inhu Gilung, yakni terkait keseriusan Pemerintah dalam memberdayakan masyarakat adat Talang Mamak. Dalam sambutannya Gilung mengucapkan ke depannya pemerintah hendaknya membimbing masyarakat Talang Mamak dengan tulus.
Pemerintah juga harus memberdayakan SDM Masyarakat Adat Talang Mamak, agar tatap hidupnya semakin maju. Hal itu diutarakan olehnya lantaran menurut Gilung, ternyata karya Masyarakat Talang Mamak juga banyak, seperti halnya karya Seni, Budaya, Kerajinan dan semangat yang tinggi untuk bermasyarakat.
" kita bisa melihat mereka mempersembahkan tari tarian adat di depan kita ini menandakan mereka juga punya kreasi dan keinginan untuk maju. Lihatlah para kaum wanitanya ternyata mereka mampu memainkan musik traadisionil sebagai pengiring beberapa tarian budaya adat talang mamak, kita " papar Gilung.
Ungkapan Ketua Harian AMAN Inhu Gilung, itu juga disampaikan di depan Muspida dan Upika Camat Batang Cenaku yang hadir setelah rampung ibu-ibu adat menari dan memainkan alat musik tradisional sebagai jamuan acara tersebut.
Perwakilan Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Aan Pardinata, dari komnitas adat anak talang, mengungkapkan harapan Masyarakat Adat Talang Mamak yang bertahun-tahun tidak kunjung terwujud sampai hari ini yaitu tentang Perda dan/atau SK Pengakuan Keberadaan dan Perlindungan Masyarakat Adat Talang Mamak di Inhu dari Bupati Inhu, harapnya dengan adanya acara ini harapan yang di sampaikan ini bisa menjadikan program utama oleh pemerintah Daerah dan pemerintah pusat di Jakarta. Ungkap Aan,"
Sambutan juga disampaikan oleh utusan Bupati Inhu melalui pihak Kabag Hukum Pemerintahannya Tri Joni. Tri mengapresiasi bentuk semangat masyarakat dan berjanji akan memnyampaiaknnya kepada pihak Pimpinan juga Bupati Inhu, agar kiranya harapan masyarakat adat Talang Mamak lekas diproses dan terkabul mutlak.
Kembali pada ungkapan Batin Pejangki Iskandar, yang nampaknya lebih banyak bicara diantara teman lainnya. Kata Iskandar tak hanya harapan SK Pengakuan Keberadaan Perlindungan Masyarakat dari Bupati namun hak-hak masyarakat adat Talang Mamak yang masih sulit diperjuangkan kiranya juga ikut diseret pemerintah sebagai agenda kerjanya. Hak-hak tersebut diantaranya adalah hak tanah adat, hak lembaga adat, hak kesetaraan masyarakat menerima perhatian dari Pemerintah' penulis (Ibrahim)