Tangkapan layar video di WA atas jawaban kasus inses duga Ibu dan anak |
Bukittinggi, Canangnews - Terkait pemberitaan kasus inses hubungan ibu dan anak yang menghebohkan Bukittinggi bahkan media di Indonesia. Wali Kota Bukittinggi melalui Kominfo Bukittinggi berikan klarifikasi dan silaturahmi bersama wartawan dan puluhan media di Rumah dinas Wako Bukittinggi Selasa ( 27/6) malam.
"Mohon maaf pak Wali Kota tidak bisa menghadiri pertemuan yang telah dijadwalkan, berhubung karena sesuatu dan lain hal wako Erman Safar masih berada diluar kota ," ujar Kadis Kominfo Bukittinggi Erwin Umar, yang didampingi staff Kominfo serta wakil dari Polresta Bukittinggi.
Disampaikan, berharap dengan keabsenan kehadiran Wako, akan dijadwalkan pertemuan berikutnya dengan pers. Bahwa informasi yang viral saat ini harus dimaknai, sebab masalah itu sudah diproses oleh Polresta Bukittinggi.
"Sebagai jawaban dari itu, Wali kota Erman Safar telah menshare video ke group What's App wartawan di Bukittinggi," papar Erwin.
Audiensi Kadis kominfo,Kabag Ramon dan Kasi Kominfo Bukittinggi Riri dengan para wartawan / foto,nas |
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar dalam videonya mengatakan, awalnya dia mendapat informasi dari lembaga yang sudah memperoleh izin dari Kemensos, bahwa ada warganya yang sedang direhabilitasi disana.
" Saya berkunjung kesana, dalam hal itu, sebelumnya sudah diinformasikan pengelola tiga bulan lalu, bahwa diduga salah seorang anak laki-laki yang melakukan hubungan sedarah dengan ibunya. Kemudian saya tanya ke sang anak, lalu dijawab dengan pengakuan yang mengejutkan," tutur Erman.
Baru-baru ini, Wali Kota lakukan sosialisasi di rumah dinas wako, acara terbatas, diruangan tertutup, disampaikanlah penyimpangan seksual karena temanya " Waspada pernikahan dini dan penyimpangan seksual".
" Saya sampaikan informasi yang lebih general, dengan tidak menyebut nama dan alamat , bahwa ada anak yang berhubungan inses dengan orang tuanya, LGBT dan bahaya narkoba serta korban pelecehan seksual," urainya.
Kemudian sebutnya lagi, hal itu viral dan diluar sepengetahuannya. Karena pihaknya tidak pernah dari awal untuk mengundang wartawan untuk meng eksposnya.
"Kenapa kami menyampaikan hal itu. Semata-mata untuk meningkatkan kewaspadaan sosial ditingkat masyarakat. Kami mengajak partisipasi masyarakat untuk memperhatikan penyimpangan yang berada di Kota Bukittinggi," tukas Erman.
Lanjut imbuhnya, pihaknya sendiri sudah memberitahukannya kepada Polres Bukittinggi untuk ditindak lanjuti secara hukum. Sampai saat ini kasus ini sedang dalam penyelidikan dan belum ada keterangan resmi dari Polresta Bukittinggi bahwa kasus ini hoax atau bohong.
( KH )