Kenangan di Masjid Besar Sa'adah Lubuk Jambi.
Sijunjung, Canangnews.com_2017 Foto ini sudah 6 tahun saja ya Ustadz Bukhari Sastra kenangan perdana saya berkunjung ke sini Masjid Besar Sa'adah Pasar Lubuk Jambi. Belum hafal jalan saya telusuri saja jalan beraspal menuju Pakan Baru itu, saya berangkat setelah sholat subuh dari Sungai Tambang.
Ketika sampai Bombay perbatasan Sumbar-Riau saya pacu agak kencang kudo basi saya karena takut telat sampai lokasi. Sebelumnya saya sudah kontak bapak ganteng mirip aktor india ini, saya katakan Insyaallah pagi saya berangkat ucap saya.
Waktu itu saya diminta untuk khatib Idul Adha, Alhamdulillah sampai juga saya di pasar Lubuk Jambi, dari jalan saya melihat ada kubah besar dalam hati barangkali itu masjidnya, saya masuk gang kecil untuk memastikannya ternyata tebakan saya benar.
Di depan masjid sudah tertulis nama masjidnya serta ada spanduk sepanjang 4 meter di dalamnya juga tertulis dengan rapi nama dan gelar saya, tak tanggung-tanggung di bawah nama saya ada tambahan Ustadz Kondang dari Sijunjung.
Dalam hati "kondang apa kandang ini" ah biarlah mau kondang atau kandang ndak ada masalah itu yang jelas saya sudah sampai lokasi. Kondang itu kata teman saya "kodok diundang" sering diundang kalau kandang ya....masih kelas kampunglah 😁
Setelah masuk masjid saya lansung disalami oleh pak ganteng yang disebelah saya ini, diajaknya saya ke ruang ganti kostum hmmm ada kamar khusus rupanya masjid ini, lengkap pula dengan kasur kapuknya nanti kalau ustadz capek bisa istirahat di sini saja ucapnya.
Setelah ganti kostum saya lansung duduk kemudian kami takbir berjamaah sambil menunggu jemaah. Setelah jemaah ramai barulah pengurus masjid naik mimbar untuk menyampaikan beberapa pesan serta kaifiyat sebelum pelaksanaan sholat id.
Imamnya khatibnya serta apa rangkaian acara setelah sholat id, setelah sholat barulah saya naik mimbar masjid gadang ini, saya lihat luar biasa jemaah yang hadir saat itu padat hingga sampai teras masjid penuh terisi jemaah, barulah saya mengucapkan salam suara microphonnya apik lantang membuat saya tambah semangat.
Foto setelah makan bersama jemaah setelah sholat Id
Kurang lebih sudah 60 menit saya akhiri khutbahnya, saya rasa waktu 60 menit itu sudah paslah untuk khutbah id meskipun jemaah saya lihat masih tenang-tenang saja. Setelah khutbah berakhir saya turun mimbar seperti biasa di mana tempat di Nusantara ini "bersalam-salaman."
Ada satu tradisi baik dikampung ini setelah sholat id berakhir jemaah mengajak buka/makan minum bersama ke rumah-rumah. Tapi saat itu hanya tiga buah rumah saja yang mampu saya datangi karena kampung tagah saya sudah penuh tak bisa diisi lagi hehehe.
Sebelum saya pulang bapak ganteng ini berbisik memang sudah begini adat kebiasaannya di sini ustadz, kita diajak keliling setelah sholat id untuk menikmati hidangan yang sudah disiapkan kaum ibu-ibu, ini sebagai bentuk syukurnya ustadz tamu musti dijamu katanya.
Setelah semua rangkaian acara paripurna saya izin pamit pulang, sebelum pulang biasalah saya minta foto-foto dulu untuk kenangan akan saya bawa pulang. Alhamdulillah perjalanan kali ini banyak kenangan, banyak pengalaman serta bertambah pula dunsanak awak.
Terakhir harapan dan doa semoga apa yang sudah kita jalani ini bernilai ibadah di sisinya Aamiin.
(Pardi Syahri, Guru Agama SMKN 8 Sijunjung)