Sijunjung CanangNews.com - "Ke dalam tanah air menyerap. Basah akar kayu pelindung. Pada Guru Penggerak kami berharap. Jadi katalis perubahan pendidikan Sijunjung" demikian pantun Bupati Benny Dwifa Yuswir mengawali pengarahannya pada lokakarya ke 7 Calon Guru Penggerak (CGP) di Balairung Langsek Manih, Ahad (07/05/2023)
Suasana Ceria Lokakarya dan Panen Hasil Belajar CGP Sijunjung di Balairung
Hadir dalam lokakarya itu, Kepala Balai Guru Penggerak Sumbar diwakili Drs.Mardian, Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir, Bunda Paud yang juga Bunda Literasi Kabupaten Sijunjung Ny.Riri Benny Dwifa, Kepala Dinas Pendidik Kabupaten Sijunjung Puji Basuki, SP.M.MA. dan Kabid Paud dan SMP , Kacabdin V Sumbar diwakili Tri Yono, M.Si dan Kabid SD Ade Primawati, ST selaku Penanggung Jawab Guru Penggerak Kabupaten Sijunjung serta Kepala TK, SD, SMP dan SMA/ SMK dari peserta CGP tersebut.
Peserta CGP Lokakarya dan Panen Hasil Belajar di depan Stand Kebanggaan
Lebih lanjut Bupati menyampaikan, masih dalam suasana idul Fitri 1444 H, kami atas nama keluarga dan pemerintah mengucapkan selamat hari raya idul fitri mohon maaf lahir batin, semoga kita semua menjadi bersih seperti bayi baru dilahirkan sesudah kita saling bermaafan.
Dikatakannya, mau tidak mau pendidikan itu terus menerus bertransformasi, mari kita ikuti pola pendidikan yang sedang digulirkan pemerintah saat ini dengan sungguh sungguh, dalam memajukan pendidikan, seperti merdeka belajar dan pola guru penggerak. Sepuluh tahun kedepannnya belum tentu juga apa yang terjadi dengan pendidikan ini.
Bupati menyempatkan diri berfoto bersama Undangan dan Jajaran Dikbud SijunjungLain halnya sekitar 30 tahun yang lalu, apapun yang disampaikan guru itu benar adanya. Tidak bisa disangkal, namun demikian pola pendidikan masa lalu itu juga telah mengantarkan kita ke kondisi kekinian.
Stand Kreasi PP dan CGP yang ditata Apik dan Profesional
"Saya adalah salah satu dari produk pendidikan masa lalu itu. Berkelahi di sekolah, lalu mengadu di rumah, malah ditambah kena marah sampai di rumah oleh orang tua. Sekarang bila anak kena cubit sedikit saja oleh guru, meskipun tidak sengaja sekalipun, lalu viral di media, esok harinya sang guru sudah berhadapan dengan hukum, begitulah perubahan perubahan itu cepat berlalu," ucapnya.
Pada kesempatan tersebut, Benny juga mengatakan, banyak hal harus di up date dari guru penggerak, baik dari sisi keilmuannya, teknik dan cara mengajar dan lain lainnya. Oleh sebab itu guru penggerak selalulah bersemangat dan terdepan dalam mengikuti hal hal tentang kemajuan pendidikan itu sendiri.
Benny Dwifa Memperhatikan Karya dan berkomunikasi di salah satu Stand CGP
Disebutkan juga oleh Benny, sekitar 48 miliaran dana kita yang bisa untuk membuat jembatan dan sarana lainnya, saat ini sudah kita alihkan untuk dapat mengangkat guru status P3K, kita menyadari dengan adanya kekurangan guru di Sijunjung ini. "Bukan tidak mungkin guru penggerak yang saat ini masih honorer menjadi kekuatan tersendiri dalam kompetisi menuju guru yang berstatus PNS atau P3K," papar Benny.
Setelah dicek Bupati ada 5 orang guru yang status honorer atau sukarela ikut serta dalam 56 orang yang kini sedang pelatihan calon guru penggerak itu.
Usai membuka secara resmi lokakarya 7 bertemakan "Panen Hasil Belajar " Bupati Benny didampingi Kepala Balai Guru Penggerak, Bunda Literasi, Kadis Pendidikan dan Kacabdin meninjau dan mengunjungi semua stand yang dibikin secara berkolaborasi oleh Guru Pengajar Praktek dan peserta CGP.
Dari pantauan media CanangNews.com., ada 11 stand pameran"Panen Hasil Belajar" kolaborasi Calon Guru Penggerak dengan 11 orang Pengajar Praktek yang bernama; Meliyas Canserina, S.Pd., Figo Selfi, M.Pd , Gusmarni, S.Pd., Syafitri, S.Pd., Aldril, S.Pd., Wiwit Nursanti, S.Pd., Novrida Mista, S.Pd., Meldawanti, S.Pd., Addorarul Muthatsiroh, S.Pd., Herwita Mingriani, S.Pd dan Nova Yarnis, S.Pd.
Semua CGP Ceria dan bahagia.
Dari pengamatan media ini, terpancar aura ceria dan bahagia diwajah Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 6 Kabupaten Sijunjung dalam kegiatan lokakarya 7 tersebut, seperti dari kamang baru dengan pengajar praktik Addororul Muntasiroh, S.Pd. ( Kepsek SMKN 4 ) dengan CGP Walidatil Hasni, S.Pd, (SMPN 35) Yanti. SPd. (SMPN 43), Ayu Wahyuni, S.Pd (SMPN 28), Debbi, S.Pd (TK Tanju g Lolo) sangat ceria dan semangat dalam menerangkan program disekolahnya masing masing. karena mereka sudah berada dipenghujung pelatihan yang akan menjadi "Guru Penggerak" jika dinyatakan lulus dari penilaian penilaian berikutnya.
Kepala BGP Sumbar diwakili Drs.Mardian menyampaikan, Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) adalah kegiatan pengembangan profesi melalui pelatihan dan pendampingan. Berfokus pada kepemimpinan pembelajaran untuk mendorong tumbuh kembang peserta didik secara holistik, aktif dan proaktif.
Selain itu, juga untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik serta menjadi teladan dan agen transpormasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila, yakni pelajar yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif.
PPGP juga bertujuan memberikan bekal kemampuan kepemimpinan pembelajaran dan pedagogi kepada guru sehingga mampu menggerakkan komunitas belajar di dalam maupun di luar satuan pendidikan serta berpotensi menjadi pemimpin pendidikan yang dapat mewujudkan rasa nyaman dan kebahagiaan peserta didik ketika berada dilingkungan satuan pendidikan masing masing.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung Puji Basuki, SP.M.MA dalam laporannya, mengatakan, kita bersyukur kepada Allah SWT, karena sampai saat ini 56 Calon Guru Penggerak tidak ada yang gagal dan berantakan dengan keluarganya masing masing.
Sebab kegiatan pelatihan CGP ini durasinya sangat panjang dan prosesnya sangat membutuhkan keseriusan dan semangat yang luar biasa, disamping mengerjakan tugas rutin sebagai guru, melayani suami dan isterinya mereka juga punya tugas tugas beruntun yang harus dikerjakan berkaitan dengan CBG ini.
"Kalau lah tidak mendapat dukungan yang serius pula dari pasangannya masing masing, mungkin sudah ada yang gagal dan terjadi hubungan yang tidak harmonis dengan keluarganya sebelum sampai ke ujung kegiatannya," ujar Puji Basuki.
Dilaporkan Puji, Calon Guru Penggerak angkatan 6 Kabupaten Sijunjung ini berjumlah 56 orang, terdiri dari guru TK 2 orang, Guru SD 22, Guru SMP 24 orang dan guru SMA/SMK 8 orang dibagi menjadi tiga kelas (A,B dan C) didampingi oleh Guru Pengajar Praktek sebanyak 11 orang.
Disampaikan Puji, menjadi Kepala Sekolah dan menjadi Pengawas bukanlah menjadi tujuan akhir kita mengikuti PPGP, meskipun secara regulator setiap Kepala Sekolah dan Pengawas itu harus berasal dari Guru Penggerak.
Diingatkan oleh Puji kepada 56 CGP itu, lokakarya ke 7 belum lah kegiatan akhir dari PPGP, masih akan ada penilaian penilaian, tetaplah serius dan semangat mengikuti kegiatannya, sehingga nantinya semua bisa menjadi "Guru Penggerak"
Ekspos program kelompok dan refleksi.
Usai Bupati meninjau stand panen hasil belajar CGP, kegitan lokakarya dilanjutkan dengan ekspose program diwakili tiga kelompok pendampingan Guru Pengajar Praktek dan juga diadakan refleksi oleh beberapa orang perwakilan CBG yang dipandu oleh Melias Cancerina dan Addorarul Muthatsiroh. (Herman/TJP)