Suwarno, S.Ag. Kepsek SMPN 18 Sijunjung
PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER UNTUK MEMBENTUK PERILAKU SISWA
Oleh : Suwarno, S.Ag
Kepala SMP Negeri 18 Sijunjung
Sijunjung, CanangNews.com - Di era globlalisasi yang berkembang pesat pada saat sekarang ini memberikan dampak pada perubahan sikap dan perilaku siswa. Penyebab perubahan perilaku ini disebabkan kurangnya pendidikan karakter yang diberikan kepada siswa. Kurangnya pendidikan karakter ini dapat menimbulkan krisis moral pada diri siswa yang akan berdampak dalam perilaku negatif siswa itu sendiri di masyarakat seperti timbulnya pergaulan bebas, penyalagunaan narkotika, praktek kekerasan atau bullying, pencurian dan lain sebagainya.
Pendidikan karakter adalah salah satu upaya untuk membenruk generasi muda yang intelektual, bermoral, berkepribadian baik dan berakhlak mulia. Pendidikan karakter yang mengedepankan esensi dan makna terhadap moral dan akhlak akan mampu membentuk pribadi peserta didik yang baik. Tujuan dari pendidikan karakter adalah membangun pribadi yang tangguh, bermoral, bertoleransi, dan berakhlak mulia serta untuk membentuk dan melatih kemampuan peserta didik secara terus menerus untuk penyempurnaan diri kearah hidup yang lebih baik.
Nilai-nilai yang ditanamkan dalam pendidikan karakter adalah sikap jujur, toleransi, disiplin, kreatif, kerja keras, kemandirian, sikap demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, cinta damai, suka membaca, sikap peduli terhadap lingkungan dan sesama, dan lain sebagainya.
Pada saat sekarang ini banyak ditemui banyak peserta didik yang krisis etika dan moral. Semakin memprihatinkannya permasalahan moral yang timbul dari hari ke hari menyebabkan kekhawatiran guru terhadap peserta didiknya, guru merasa gagal dalam memberikan pendidikan kepada siswanya. Faktor utama yang menyebabkan terjadinya krisis moral ini adalah pengaruh lingkungan dan kemajuan teknologi yang semakin pesat dari hari ke hari. Tidak semua orang bisa menggunakan teknologi dengan bijak terutama pelajar yang masih dalam masa pubertas, yang merasa ingin tahu berbagai hal sehingga menyebabkan mereka salah penggunaan terhadap teknologi yang berujung pada etika dan moralnya. Banyaknya yang dilihat pelajar dalam penggunaan teknologi atau internet menyebabkan sikap atau perilaku meniru apa yang dilihatnya dan didengarnya seperti berkata kasar, bersikap implusif, dan melakukan hal-hal yang negatif lainnya.
Maka dari itu pendidikan karakter penting ditanamkan dalam diri siswa untuk membentuk sikap dan perilakunya guna untuk mencetak peserta didik yang berkarakter. Salah satu pendidikan karakter mata pelajaran yang membentuk karakter siswa adalah pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn). Di samping itu juga diperlukan pengontrolan dari keluarga dan dukungan lingkungan sosial siswa. Peran guru dalam membentuk karakter peserta didik selain untuk mengajar guru juga berperan dalam mendidik, memotivasi, membimbing, serta mengarahkan peserta didik agar lebih terarah lagi dan tidak melakukan perilaku dan sikap menyimpang dalam kehidupannya yang akan merugikan dirinya sendiri dan orang lain.
Beberapa pendidikan karakter yang diimplementasikan disekolah ialah peserta didik setiap pagi hari sebelum masuk kelas ditanamkan sikap displin peseta didik dengan mengeek kerapian dan kehadiran siswa, sebelum memulai PBM selalu berdoa, menyanyikan lagu indonesia raya setiap upacara bendera guna untuk mengajarkan mencintai tanah airnya, sholat berjamaah bagi yang yang beragama muslim, diajarkan menimbulkan sikap toleransi terhadap minoritas (agama, ras, suku, dan budaya), menimbulkan sikap saling menghargai antara guru dengan siswa dengan cara saling tegur sapa diluar jam pelajaran atau sekolah, menimbulkan sikap bergotong royong dengan diadakannya operasi debu dan sapu jari setiap hari sebelum memulai jam sekolah, dan berdiskusi dalam menyelesaikan suatu permasalahan, dan juga menanamkan pentingnya membaca guna menambah ilmu pengetahuan dengan diadakannya perpustakaan sekolah yang bebas dikunjungi kapan saja, serta sikap jujur dalam sikap dan tindakan siswa.
Pendidikan karakter ini dilakukan dalam tindakannya nyata tidak hanya wacana saja untuk menantisipasi sikap dan perilaku negatif yang ditimbulkan peserta didik. Pengimplementasian ini tidak hanya teori saja tapi juga praktek langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Di era globalisasi dan kebebesan informasi saat ini untuk membangun karakter peserta didik tidak hanya dilakukan guru di sekolah tapi juga peranan penting keluarga, semua warga sekolah, serta lingkungan sosial siswa. Sehing harapan pendidikan karakter yang unggul dikalangan siswa bisa terwujud.(TJP)