Youtube Desa Wisata Nyarai
Padang Pariaman, CanangNews - Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 telah digelar. Sebanyak 4.573 desa wisata di Indonesia berkompetisi untuk menjadi yang terbaik. Setelah melalui kurasi menjadi 500 besar, 300 besar.
Terakhir, pada tanggal 23 Maret 2023 lalu diumumkan 75 desa-desa wisata terbaik ADWI Tahun 2023 oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
Sebagaimana tercantum pada akun Instagram Anugerah Desa Wisata Indonesia. Kabupaten Padang Pariaman mendaftarkan 34 nagari wisata pada ADWI 2023, Desa Wisata Nyarai berhasil masuk menjadi 75 besar desa-desa wisata terbaik.
Tahapan-tahapan penilaian ADWI, Menteri Parekraf akan mengunjungi desa-desa wisata untuk selanjutnya bersama dewan-dewan juri memberikan penilaian terhadap 5 kategori desa wisata yaitu daya tarik pengunjung, suvenir, homestay dan toilet, digital dan kreatif serta kelembagaan desa wisata dan CHSE.
“Jadwal yang kita terima dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Nyarai adalah desa wisata yang akan dikunjungi Mas Menteri yaitu pada tanggal 30 Maret 2023. Kita juga mendapatkan program Kata Kreatif (Kabupaten Kota Kreatif), nanti mas Menteri akan memberikan workshop bagi pelaku ekonomi kreatif kita”, terang Suhatri Bur, Bupati Padang Pariaman.
Ia menyatakan bangga atas prestasi yang dicapai selama 2 tahun terakhir. Tahun lalu Padang Pariaman meraih ADWI Tahun 2022 melalui desa wisata GTP Ulakan.
"Tahun ini, di bulan Ramadhan 1444 kita raih untuk kedua kalinya melalui desa wisata Nyarai, Salibutan Lubuk Alung. Diharapkan ini menjadi semangat untuk terus membenahi nagari-nagari menjadi destinasi wisata berkelas dunia yang semakin baik,” ulas Suhatri Bur.
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Padang Pariaman Muhammad Fadhly menjelaskan, Desa Wisata Nyarai di bawah kepemimpinan penggerak desa wisata Ritno Kurniawan sampai pada titik ini telah melalui jalan panjang dengan berbagai prestasi di bidang lingkungan.
"Tidak salah jika desa wisata ini sampai pada tahap meraih anugerah ini. Pemerintah daerah terus memfasilitasi berbagai program untuk desa wisata ini mulai dari kelengkapan amenitas, atraksi dan aksesibilitas,” terang Muhammad Fadhly.
Mengenai kunjungan Menparekraf Sandiaga Uno, Muhammad Fadhly menjelaskan kebenaran jadwal tersebut. “Semua persiapan telah dikoordinasikan sesuai surat resmi jadwal kunjungan Menparekraf pada Kamis 30 Maret 2023 ke desa wisata Nyarai dan ini adalah desa wisata pertama yang akan dikunjungi mas Menteri.
Menteri juga akan memberikan workshop bagi pelaku ekonomi kreatif di hall ibu kota kabupaten setelah penandatangan prasasti desa wisata Nyarai di Salibutan Lubuk Alung,” jelas Muhammad Fadhly.
Sebagaimana diketahui, Desa Wisata Nyarai telah memiliki Sertifkasi CHSE dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Desa Wisata Nyarai terletak di Nagari Salibutan Lubuk Alung, kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Desa ini berada di kaki Bukit Barisan Satu yang merupakan lokasi hutan lindung.
Di antara daya tarik unggulan di Desa Wisata Nyarai adalah Air Terjun Nyarai serta kawasan Ekowisata Nyarai yang menjadi ikon desa yang berada di kawasan Hutan Gamaran yang telah dikunjungi wisatawan nusantara dan mancanegara seperti Eropa, Australia, Selandia Baru, Amerika, Jepang, Malaysia dan Singapura.
Aktivitas unggulan masyarakat disini bertani, berkebun dan juga sebagai pemandu wisata di Ekowisata Nyarai yang telah diberikan izin akses oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI melalui pola perhutanan sosial, seluas 2.800 Ha dan berada di ketinggian 250Mdpl.
Air Terjun di Lubuak Nyarai yang terbentuk dari fenomena alam breksi yaitu pusaran air yang menggerus dinding kolam yang membuat kolam terus membesar sehingga terbentuk kolam secara alami. Jika berkunjung ke Nyarai, anda termasuk pengunjung yang beruntung karena menyaksikan fenomena alam yang telah terjadi jutaan tahun silam.
Selain Air Terjun Lubuk Nyarai yang menjadi tujuan wisata trekking sepanjang 5,5 km, Desa Wisata Nyarai juga memiliki Daya Tarik Wisata Alam seperti Air Terjun Belek, Pemandian Lubuk Napa dan Lubuak Larangan (suatu bentuk konservasi ikan dari masyarakat Minangkabau secara turun-temurun, di mana adanya larangan mengambil ikan di Lubuak tersebut selama waktu yang ditentukan, jika melanggar dikenakan sanksi adat).
Ikan yang diambil dalam waktu tertentu dibayar oleh pemborong ikan dan hasil dari penjualan ikan tersebut disumbangkan ke Mesjid, Desa dan kegiatan sosial lainnya.
Selain pemandangan alam yang indah, Desa Wisata Nyarai memberikan pertunjukan yang tidak kalah menariknya seperti Silek Tuo Nyarai-Sekapur Sirih dan pasambahan. Serta juga menyediakan Kuliner khasnya seperti Ikan Panjang dan Ikan Gariang (hasil dari tangkapan sungai sekitar Hutan Gamaran) yang diolah oleh masyarakat untuk disajikan kepada wisatawan.
Jika berkunjung ke Ekowisata Nyarai, Anda akan menikmati keindahan kolam alami, suasana hutan yang masih alami dan keunikan Flora; Amomium, Barangan, Biji Oak, Keladi amozona. Fauna; burung Kuau rajo yang merupakan salah satu burung endemik di Sumatera Barat yang terancam punah dan dijadikan Maskot Desa Wisata Nyarai bernama Kunyai yang artinya Kuau Nyarai, juga ada Monyet ekor merah atau Simpai adalah primata endemik yang terancam punah di Sumatera, Malay Tapir atau bahasa lokalnya Cipan, Ular king koros atau ular tikus raja dan Rangkong atau burung anggang.
Selain trekking, Desa wisata Nyarai menyediakan paket wisata menarik yang sangat diminati wisatawan dalam dan luar negeri yaitu Spear Fishing /menangkap ikan menggunakan anak panah tradisional dan Mahseer Fly Fishing yaitu memancing ikan di Lubuk Larangan yang menjadi salah satu spot terbaik untuk memancing ikan Mahseer.
Agar nyaman berwisata, Desa Wisata Nyarai juga menyediakan 10 Homestay yang masing-masing Homestay rata-rata menyediakan 2 kamar, dengan fasilitas yang memadai. Juga terdapat 2 kamar cottage dan 1 kamar glamping yang disediakan bagi para tamu atau pengunjung yang ingin menginap. Salah satu homestay dari Nyarai sudah diserifikasi dan dinyatakan masuk kategori memuaskan di CHSE Kemenpar RI yaitu Stevani Homestay.
Tidak hanya menyajikan wisata petualangan, desa wisata ini juga menyuguhkan produk-produk kreatif karya emak-emak seperti asam kandih Bundo Gamaran, yang telah menembus pasar super market di Sumatera Barat. Produk turunan dari asam kandih ini juga diproduksi dalam bentuk sirup.
Juga tersedia gantungan kunci yang terbuat dari buah oak atau bahasa lokalnya buah paniang-paniang dan gelang paku ransam dari bahan tanaman pakis hutan yang tumbuh di Hutan Gamaran Desa Wisata Nyarai, untuk dijadikan oleh-oleh yang tersedia di Gallery Souvenir Desa Wisata Nyarai.
Kegiatan petualangan yang dirintis oleh Ritno dan kawan-kawannya sejak tahun 2013 dilakukan dengan pola pemberdayaan masyarakat (Community Based Tourism) yang menghantarkan Pokdarwis Ekowisata Nyarai menjadi Juara II Pokdarwis Terbaik se Indonesia pada tahun 2014, dan juga pernah mengikuti kompetisi penyelamatan lingkungan bergensi dunia yaitu EOCA (European Outdoor Conservation Association)dan meraih Juara I mengalahkan empat negara lainnya yaitu Peru, Paraguay, Afrika Selatan dan Philipina untuk kategori Outdoor pada tahun 2015. Dan tahun 2018, pokdarwis Nyarai mendapatkan penghargaan sebagai Juara I Kalpataru tingkat Propinsi Sumatera Barat
Yuk .......Explore Desa Wisata Nyarai, hanya 30 menit saja dari Bandara Internasional Minangkabau. Uji adrenalin kamu dan nikmati paket-paket wisata yang ditawarkan. (*/ZT)