Rasta Siswa SDN 12 Monganpoula Mengangkat Karung Berisikan Buah Pinang Masak. Foto Istimewa |
Sikabaluan Canangnews,Harga pinang yang semakin menurun dari harga stabil beberapa bulan yang lalu membuat petani menjerit pada saat ini.
Sebagian petani yang berada di areal Desa Monganpoula memilih untuk membiarkan pinang berserakan di bawah batangnya.
Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat bagi Rasta siswa SDN 12 Monganpoula dengan menggotong pinang hasil panenan dari ladang sebelah.
Dirinya mengatakan,Pinang di Desa Monganpoula tidak ada kurangnya terlebih dibawah batang banyak yang berserakan namun tidak ada yang peduli lagi seiring dengan harga yang anjlok,ungkapnya kepada Canangnews saat dimintai keterangan di depan jembatan menuju rumah baru di Ciraos Jumat (20/1/23).
"Pinang ini tidak langsung kita belah namun dikumpulkan untuk dapat bertahan hingga harga naik"ujarnya.
Ditempat lain Gemi Jamen mengatakan Harga pinang sudah sempat stabil sebelumnya namun akhir-akhir ini harga kembali anjlok tidak tahu apa penyebabnya.
Dirinya mengatakan Agen pinang yang berada di lingkup Siberut Utara menampung dengan harga yang bervariasi sehingga warga tidak tahu apa persoalan yang sebenarnya terjadi.
Menurut Gemi,Harga yang demikian tidak akan menggantikan semangat bagi para petani pinang karena masih dihargai meski sudah tidak sewajarnya lagi.
Hingga saat ini harga masih bertahan dengan harga Rp 3000.menunggu stabil di diharga yang sewajarnya,(JS).