INHU Canangnews.com - Pasca kenaikan harga BBM, Kemendagri mencatat dua Kabupaten di Riau, yakni Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dan Kabupaten Dumai adalah daerah yang paling tinggi mengalami inflasi.
Sebab, pasca kenaikan harga BBM secara nasional, Kabupaten Inhu menjadi sorotan ketidak mampuannya antisipasi kenaikan harga Beras bahkan minyak goreng (migor).
Akibatnya Inflasi di Inhu dan Kabupaten Dumai disebut mengalami inflasi tertinggi.
Catatan merah dari Kemendagri itu disampaikan gubernur riau H Syamsuar, Selasa (2/11) di Pekanbaru.
Tuduhan masuk kategori laju pertumbuhan Inflasi tertinggi, tim pengendalian inflasi daerah (TPID) Pemkab Inhu, menepis.
Sebab setelah wadah TPID yang dipimpin Sekdakab Ir H Hendrizal melakukan koordinasi bersama instansi terkait di kantor Bupati Inhu, Kamis (3/11/22), tuduhan instalasi itu adalah keliru bahkan dipicu miskomunikasi.
Dalam kesempatan TPID merasa kaget karena berdasarkan laporan kondisi pengendalian inflasi di Inhu masih baik-baik saja.
Bahkan Sekda merunut dan tidak menepis rujukan pengendalian inflasi adalah BTT (Belanja Tidak Terduga) Inhu saat ini masih ditirik Nol karena dalam proses tahapan penganggaran, namun untuk pengendalian harga-harga pasca kenaikan telah mengadakan gerai pasar, dan operasi pasar.
Seperti yang disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan Inhu pasca kenaikan BBM telah menggelar enam kali Gerai pangan dan telah melakukan gerakan pemberian bibit tanaman sayuran cepat tumbuh dan cepat tanam kepada organisasi perempuan, dasawisma, dan masyarakat.
Tercatat lebih kurang 4.000 bibit tanaman cabe merah telah diserahkan kepada kelompok tani wanita, organisasi perempuan, dasawisma, dan masyarakat yang tersebar di 14 kecamatan di kab. Inhu.
Sementara Aldhy Akbar Sekretaris Disperindag Inhu menyampaikan, pasca kenaikan BBM 3 September 2022 Disperindag telah melaksanakan pemantauan dan monitoring ke Pasar Rakyat, dari hasil pemantauan terdapat komoditi beras (solok/premium) mengalami penyesuaian harga sebesar Rp. 1.000, sedangkan harga beras Bulog tidak mengalami kenaikan harga, untuk minyak goreng curah dan kemasan sederhana tidak mengalami penyesuaian harga.
Disperindag Inhu bersama Tim TPID provinsi Riau telah mengagendakan operasi pasar untuk 3 Kecamatan yang melibatkan Bulog Rengat, adapun komoditi yang dioperasikan yaitu beras, gula, minyak goreng kemasan sederhana, tepung terigu dan telor. Sambung Aldhy
Untuk mengantisipasi dan pengendalian harga, Disperindag melakukan pemantauan di pasar rakyat dan melaporkan melalui aplikasi SP2KP (Kementrian Perdagangan), dan aplikasi Info Perdagangan (Provinsi Riau), data ini juga yang dijadikan dasar untuk mengambil kebijakan dalam pengendalian Inflasi, tutup Aldhy.
"Kesimpulan dari pertemuan ini adalah pengendalian Inflasi sampai saat ini dalam kondisi aman, namun ada mis-komunikasi dengan Kemendagri, mungkin ada data yang tidak tersampaikan ke Kemendagri sehingga tercatat Kab. Inhu termasuk dua terbawah pengendalian inflasinya di Riau, ini akan ditelusuri lagi data mana yang digunakan oleh Kemendagri sebagai dasar penilaian tersebut," terang Hendrizal" .Penulis (Sandar Naban )