Tiga Tersangka Pembunuhan Sadis di Pangean Kuansing Di Amankan Polisi
Kuansing canangnews.com - Polres Kuansing berhasil menangkap terduga pelaku pembunuhan sadis di Dusun Penghijauan, Kecamatan Pangean, Kabupaten Kuansing, Riau, pada Kamis (06/10/22) kemarin.
Melalui keterangan resminya, Kapolres Kuansing, AKBP Rendra Oktha Dinata, S.I.K., M.Si, Jim at 07/10/2022 Kepada Wartawan, Mengatakan dalam Pegungkapkan telah menetapkan sejumlah tersangka dan juga fakta-fakta mengejutkan dibalik kasus pembunuhan sangat sadis ini.
Adapun tiga tersangka tersebut berinisial (RS) alias Rinto (29), asal desa Pauh Angit Pangean, (NS) alias Nilam (43) warga simpang Sako Pangean kelahiran Tembilahan, A alias Siap (64) warga desa Sako Pangean kelahiran Sentajo.
Berdasarkan kronologis yang disampaikan ke Kapolres Kuansing, pada Jumat (07/10/22), penangkapan dilakukan pada Kamis 6 Oktober 2022 sekira jam 15.00 Wib, oleh Anggota Opsnal Polres Kuansing yang dipimpin oleh Kasat Reskrim Akp Linter Sihaloho,S.H., M.H.
Disebutkan, pada pukul 16.00 Wib tim Opsnal Polres Kuansing melakukan penyelidikan ulang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Pada pukul 19.00 Wib team opsnal Polres Kuansing mendapatkan informasi dari informan bahwa tersangka RS keberadaannya tidak berada di kampung/dirumah. Informan juga menyampaikan bahwa tersangka RS pernah melakukan pencurian di Rumah Korban, Hasnah (Almarhumah), sekira bulan April lalu.
Berdasarkan informasi tersebut, Team Opsnal melakukan penyelidikan lebih dalam, dan mencari informasi kebiasaan diduga pelaku tersangka RS serta keberadaanya.
"Setelah mengetahui keberadaan tersangka RS, Team Opsnal langsung berangkat menuju tempat persembunyian di Desa Kasang Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi," Ungkap Rendra.
Sesampainya di Desa Kasang Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi yang informasinya berada di sebuah rumah Keluarga/tante dari tersangka (RS) yang bernama berinisial S. Team langsung melakukan penangkapan Terhadap tersangka (RS).
"Pada saat dilakukan penangkapan tersangka RS sedang tidur di ruang tengah rumah tersebut," Jelasnya.
Berdasarkan hasil interogasi, RS mengakui perbuatannya terhadap korban, dan menerangkan semua yang telah diambil atau di curi di TKP.
Kemudian Team Opsnal langsung mengembangkan serta mencari di mana barang bukti yang telah diambil tersangka RS.
Menurut keterangan tersangka RS, bahwa barang bukti berupa 3 unit handphone dan gelang berada di rumah tersangka NS (tante) yang berada di Desa Sako Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi.
Di Kediaman tersangka NS, didapati bahwa handphone yang diberikan oleh tersangka kepada tersangka NS dan suaminya tersangka A.
Dari keterangan tersangka A, bahwa 3 unit handphone tersebut sudah dibakar dan dibuang ke sungai yang berada di Sungai Kuantan putus Desa Koto Sentajo Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi, serta gelang menurut keterangan tersangka RS yang dikubur didepan rumah tersangka NS di Desa Sako Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi.
Setelah dilakukan pencarian terhadap gelang yang dikubur tersebut tidak ditemukkan lagi.
Selanjutnya sekira pukul 02.30 Wib. team Opsnal polres kuansing menuju kediaman berinisial P, yang berada di Desa Ujung Tanjung Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi.
Dari keterangan tersangka RS, bahwa ada 1 unit handphone merk Samsung galaxy tipe M23 yang diserahkan oleh tersangka RS kepada P.
Selanjutnya sekira pukul 03.00 Wib Team Opsnal Polres Kuansing tiba di kediaman P, team opsnal langsung mengintrogasi P tentang keberadaan handphone yang diberikan oleh tersangka RS tersebut.
Dari pengakuan P, bahwa handphone yang diberikan tersangka RS tersebut dibuang ke Sungai Batang Kuantan di Desa Ujung Tanjung Kecamatan Benai Kabupaten Kuantan Singingi.
Kemudian team opsnal melakukan pencarian terhadap handphone tersebut tetapi tidak ditemukan.
Selanjutnya sekira pukul 04.30 melakukan terhadap sepeda motor honda beat milik korban yang berdasar kan keterangan dari pelaku di buang di sungai kuantan tepat nya dari atas jembatan benai.
Kemudian, pada pukul 06.10 dibantu masyarakat yang berpengalaman dalam menyelam di sungai tersebut berhasil menemukan sepeda motor beat warna hitam dengan nopol BM 2548 XW tepat di bawah jembatan Benai.
Sebagai informasi, sebelumnya masyarakat Pangean Kabupaten Kuansing, Riau, pada Selasa (27/10/22) lalu, digegerkan penemuan dua mayat perempuan tergeletak bersimbah darah dalam rumah.
Korban Ahad (ibu) dan Suryani (anak) awalnya diketahui tewas dari laporan warga yang menaruh curiga melihat kondisi rumah yang tidak seperti biasa, sepi dan mati lampu. Setelah rumah diperiksa, ditemukan ibu dan anak telah tewas dengan luka diduga akibat benda tajam.
Kuat dugaan korban ibu dan anak ini dihabisi karena ditemukan satu buah kapak dekat mayat korban.
Menurut keterangan salah satu warga, kemungkinan korban dihabisi satu hari sebelum mayat ditemukan tergeletak, dugaan itu diperkuat karena darah disekitar korban sudah menghitam dan mengering.
"Kemungkinan dugaan pembunuhan satu hari sebelumnya, darah sudah mengering," Kata Romi, kepada Wartawa.
Saat ditanya terkait adanya dugaan perampokan, Romi juga menyebutkan ada kemungkinan ke arah itu karena informasinya satu unit motor milik korban tidak ada ditempat.
Mungkin juga korban perampokan," Kata Romi lagi.
Mengenai kondisi korban, berdasarkan autopsi, ditemukan banyak luka serius pada tubuh korban hingga membuat korban tewas. Hal itu disampaikan Kepala Bidang Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto, Kamis (29/9/2022), Kemarin
"Pada kedua korban ditemukan luka serius," Ujar Sunarto.
Berdasarkan keterangan Sunarto, pada tubuh korban Asnawati (60), dan Suryani (25) itu, kemungkinan diakibatkan adanya perlawanan dari korban, korban kemungkinan mencoba menangkis serangan pelaku.
"Luka Ada di leher, di tangan, dan wajah. Luka di tangan diduga karena korban mencoba menangkis serangan pelaku," Jelasnya.
"Di antaranya, ada kekerasan luka benda tajam di daerah leher yang memotong pembuluh darah di leher hingga pendarahan hebat yang disimpulkan sebagai penyebab kematian korban," jelas Sunarto lagi.
Dalam mengungkap kasus ini penyidik sempat kesulitan, karena tidak adanya alat bukti awal yang bisa dijadikan petunjuk untuk melacak palaku, seperti alat CCTV. Namun, polisi tidak berhenti mendalami kasus pembunuhan sadis ini.
Korban, Asnawati (60), dan Suryani (25) diketahui baru saja pulang dari menunaikan ibadah umroh sementara suami korban masih di Mekkah menjalani perawatan kesehatan, sehingga korban pulang lebih awal."(Rol)