Painan - Spesi atau campuran antara semen dan pasir yang berfungsi sebagai perekat pada kegiatan pembangunan pengaman bahu jalan di Kampung Lambung Bukik, Nagari Koto Nan Tigo Utara Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan rapuh, hal ini diduga akibat pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi.
"Selain rapuh, pada spesi kami juga menemukan adanya tanaman liar yang tumbuh," kata Ketua Umum LSM Peduli Transparansi Reformasi (PETA), Didi Someldi Putra dihubungi di Painan, Rabu.
Ia menceritakan, sebelumnya pada Senin (24/10) ia bersama tim datang ke lokasi, dan untuk menguji spesi kuat atau tidak dirinya menggunakan kunci kendaraan untuk mengopek.
"Spesi langsung rapuh ketika dikopek," jelasnya.
Terkait hal itu dirinya juga mengaku menemukan adanya tanaman liar yang tumbuh pada spesi.
"Ada tanaman liar yang tumbuh, dan kami memiliki video dokumentasinya. Kenapa tanaman bisa tumbuh, dan kenapa spesi rapuh, jawabannya adalah kualitas pekerjaan patut dipertanyakan," imbuhnya.
Sebelumnya pada saat awal-awal kegiatan, dirinya telah datang ke lokasi, dan menemukan adanya dugaan kejanggalan.
"Waktu itu saya memegang dan mengepal-ngepal spesi yang akan digunakan oleh pekerja, dan saya menyarankan agar campuran disesuaikan, namun kepala tukang memastikan spesi akan kokoh dan kuat setelah kondisinya mengering," sebutnya.
Terkait kondisi yang ada, maka secara kelembagaan ia menyarankan agar instansi terkait mengkaji kualitas pekerjaan sebelum dilaksanakan pembayaran.(dd)