Foto : Lambang Koperasi. (ist) |
Painan - Bendahara Koperasi Serba Usaha (KSU) Bina Warga, Agusli menyebut bahwa ketua koperasi yang bernama Edison atau yang akrab disapa Ujang Jambi ikut menjual tandan buah segar (TBS) kelapa sawit ke PT Incasi Raya dengan menggunakan DO plasma.
"Buah titipan milik ketua KSU Bina Warga, Edison, dan pengurus Kelompok Kelompok Gunung Resak A, sementara yang lain saya tidak tahu," kata Agusli melalui sambungan telepon, Sabtu (29/10).
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan redaksi, diketahui bahwa Ketua Kelompok Gunung Resak A berinisial "A" dan merupakan anak kandung dari Edison atau Ujang Jambi.
Diduga kuat buah titipan merupakan milik "A", karena sekretaris dan bendahara Kelompok Gunung Resak A membantah jika mereka ada menitipkan buah pada setiap penjualan.
Dari data yang diterima redaksi, buah titipan hanya tercatat di Januari 2022, Februari 2022, Maret 2022, Mei 2022, dan Juni 2022 dengan nilai penjualan lebih kurang Rp1,3 miliar.
Sementara berdasarkan pengakuan dari bendahara koperasi, Agusli, buah titipan sudah ada sejak Januari 2022 sampai dengan September 2022, sehingga bisa disimpulkan bahwa nilai penjualan akan menjadi lebih besar dari Rp1,3 miliar.
Sebelumnya, Ketua KSU Bina Warga, Edison, atau Ujang Jambi menyebut buah titipan merupakan TBS yang bukan diproduksi dari kebun plasma, dan ada uang komitmen atau fee dari jumlah TBS yang terjual, besarannya 200 per kilogram untuk pengurus koperasi.
Ia menjelaskan, menjual TBS dengan DO plasma lebih untung, terutama terkait harga jual TBS yang tinggi, serta tidak diberlakukannya sortase.
"Selisih harga penjualan antara TBS plasma dengan non plasma cukup tinggi yakni sekitar Rp700 per kilogramnya, selain itu sortase terhadap TBS non plasma juga tinggi yakni 13 persen, sehingga jika petani menjual 10 ton, maka sekitar 1,3 ton akan dikembalikan ke penjual atau tidak dibeli oleh pabrik," ungkapnya.(dd)