PESISIR SELATAN — Anggota DPRD Pessel Minta Pemda Audit Dua PKS Incasi Raya Anggota DPRD Pesisir Selatan (Pessel), Audit operasional dua unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik Incasi Raya Grup di Pessel diminta untuk segera diaudit oleh Pemprov Sumatera Barat.
Desakan tersebut disampaikan Anggota DPRD Pesisir Selatan (Pessel), Novermal lantaran tidak membeli Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit dari kebun swadaya selama satu setengah bulan belakangan.
“Pemda kita minta mengaudit operasional dua PKS milik Incasi Raya Grup tersebut,” ujar Novermal dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/9).
Dijelaskan Novermal, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Lintas Komisi DPRD Pessel dengan Lintas Sektoral tentang persoalan harga TBS kebun swadaya di Pessel, Jumat (23/9), pihak Incasi Raya Grup menyebut sudah satu setengah bulan tidak lagi membeli TBS kebun swadaya, karena ada kerusakan pada peralatan pabrik.
“Kalau memang ada kerusakan, mestinya di-off-kan dulu dan perbaiki segera. Tidak boleh main menang sendiri seperti itu,” tegas Novermal.
Anehnya, sebelum RDP, dua pabrik tersebut, yaitu Incasi Raya Sodetan POM dengan kode “sdtn”, dan Sumatera Jaya Agro Lestari dengan kode “sjal” terus merilis harga TBS, dan harganya di bawah Rp 1.000 per kg. Setelah RDP, dua PKS ini tidak lagi merilis harga seperti sebelum RDP.
“Ini ada apa?” tanyanya. tegas Novermal, salah satu syarat mendirikan PKS adalah wajib membeli TBS kebun swadaya di sekitarnya dengan harga pasar.
“Tapi, mereka malah membeli dengan harga seenak perutnya saja. Empat PKS lain beli dengan harga Rp 1.800 per kg, mereka tidak sampai Rp 1.000,” jelas Novermal sembari menambahkan, diduga ini cara Incasi Raya Grup menolak TBS kebun swadaya, karena kebun mereka lagi panen raya.