PARIWARA PEMKAB SOLOK SELATAN - Pemerintah Kabupaten Solok Selatan menyambut baik kedatangan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong, Ph.D di kabupaten ini. Kunjungan kerja ini juga turut meningkatkan motivasi pemerintah daerah untuk terus meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang lebih baik di Solok Selatan.
Bupati Solok Selatan H. Khairunas mengatakan saat ini kabupaten yang dipimpinnya telah memiliki salah satu proyek strategis nasional (PSN), yakni pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) oleh PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML). Pembangunan pembangkit listrik ini mendapatkan dukungan sepenuhnya dari pemerintah daerah.
"Bahkan, pada pengembangan tahap berikutnya, kami tidak mau ketinggalan untuk terus mendukung kelanjutannya. Antara lain dengan mengupayakan membangun jalan tembus Solok Selatan-Dharmasraya, yakni ruas jalan Sungai Sugkai-Sungai Rumbai yang saat ini dibangun dengan bantuan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui BKK sebesar Rp 11,5 miliar pada tahun 2022," kata Khairunas di kawasan PLPT SEML, Pekonina, Kamis (25/8/2022).
Jika jalan ini rampung maka konektivitas masyarakat akan dapat langsung terhubung dengan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Sungai Rumbai-Rengat. Selain itu juga akan memudahkan mobilisasi peralatan dan logistik yang diperlukan untuk pengembangan PLTP.
Namun demikian, pembangunan jalan tersebut saat ini masih terkendala dengan izin pakai dari Kementerian LHK mengingat lahan tersebut merupakan bagian dari hutan produksi konversi (HPK).
Kemudian, sebagai bagian dari pengembangan pariwisata daerah dan peningkatan perekonomian masyarakat, pemerintah daerah juga tengah melakukan pengkajian untuk membuat jalur pendakian baru ke Gunung Kerinci. Kajian ini dilakukan bersama dengan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
Pengembangan ini juga menjadi bagian untuk mendukung even nasional 'Pendakian Tujuh Puncak Tertinggi di Nusantara' dimana Gunung Kerinci adalah salah satunya.
"Dalam pembahasan awal dengan TNKS sangat dimungkinkan adanya jalur tersebut, tentu saja kami bermohon agar gagasan ini didukung sepenuhnya oleh Kementerian LHK," lanjutnya.
Lainnya, dia mengungkapkan bahwa saat ini masih terdapat sejumlah kawasan hutan yang telah dihuni puluhan tahun oleh masyarakat yang membutuhkan dukungan untuk pemanfaatan lahan untuk pertanian dan membangun akses jalan mengingat daerah ini dinilai masih tertinggal.
Beberapa daerah tersebut yakni: Jorong Tandai, Nagari Lubuk Gadang Tenggara; Jorong Talantam, Nagari Lubuk Ulang Aling Selatan; Alam Pauh Duo; dan Jorong Sapan Salak Nagari Pakan Rabaa Timur.
"Kami yakin dengan kunjungan Bapak dan jajaran Kementerian LHK, akan membawa angin segar bagi Kabupaten Solok Selatan," tukasnya.
Wakil Menteri LHK RI, Alue Dohong, Ph.D mengungkapkan pembangunan yang direncanakan oleh pemerintah daerah ini dinilai akan berjalan lancar, terlebih rencana pembangunan dilakukan dalam mendukung PSN dan percepatan peralihan sumber energi ke energi baru dan terbarukan demi mendukung ekonomi hijau.
Dia mengungkapkan, selama pembangunan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan dan dilakukan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat hal tersebut bisa dilakukan.
"Tapi dengan catatan jaga keaslian taman alami Kerinci Seblat maka kita harus coba fasilitasi. Ada beberapa kebijakan, kemitraan konservasi bekerja sama dengan kelompok untuk melakukan kegiatan seperti wisata alam, melakukan kegiatan menanam hasil hutan bukan kayu dan lain-lain," ungkap Alue di kesempatan yang sama.
Wamen mengingatkan bahwa TNKS ini merupakan bagian dari World Heritage Site untuk hutan tropis di Sumatera yang telah ditetapkan oleh UNESCO. Sehingga jangan sampai pembangunan ini menjadi general disturbing values bagi kawasan tersebut.
"Karena sekali lagi saya ingatkan TNKS ini atap Sumatera, khususnya empat provinsi. Tanpa air tidak ada manusia maupun makhluk hidup ini yang bertahan hidup, tapi tanpa minyak kita masih bisa hidup. Jadi dengan itu menjadi refleksi bagi kita semua agar menjadi hutan menjaga TNKS sama dengan menjaga kehidupan, kita merusaknya berarti merusak kehidupan," tukasnya.
Tak hanya menjadi upaya pemerintah, namun juga menjadi kewajiban bagi perusahaan yang berada di daerah tersebut untuk membantu konservasi di kawasan ini. Untuk itu, Alue mengharapkan SEML untuk melakukan penanaman sistem agro forestry di kawasan TNKS.
Menanggapi hal tersebut, Senior Manager Business Relations dan General Affairs PT Supreme Energy, Ismoyo Argo mengatakan saat ini telah membantu konservasi dengan melakukan penanaman pada area seluas 52,5 hektar.
"Supreme Energy saat ini sudah bekerja sama dengan TNKS untuk melakukan konservasi dengan melakukan penanaman pada area seluas 52,5 hektar," kata Ismoyo.
Setidaknya telah dilakukan penanaman 10 jenis tanaman pionir sebanyak 27.595 batang di zona rehabilitasi TNKS tersebut.
Perusahaan telah berkomitmen untuk terus peduli dalam menjaga keberlangsungan fungsi ekosistem melalui Program Keanekaragaman Hayati dengan Kegiatan Pemulihan Ekosistem Bekerjasama dengan Balai Besar Taman Nasional Kerinci Seblat. (Adv)