BNPB Rapat koodinasi di Balcone Hotel Jln.Raya Bukittinggi-Medan Km.7 Gadut Agam/foto,nas |
BUKITTINGGI,Canang.News - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Nasional gelar Rapat koordinasi unsur pengarah tentang,Potensi Ancaman Gempa Dangkal Sesar Bukit Barisan dan Bukittinggi sebagai daerah tujuan wisata.
Dhadiri oleh Wawako Bukittinggi Marfendi,Kepala Dinas Kominfo Bukittinggi Erwin Umar,bertempat di Balcone Hotel mulai Kamis 16 - 17 Juni 2022.
Nara Sumbet BNPB pusat (Widyaiswara Ahli utama) Harmensyah mengatakan,pemerintah daerah dan masyarakat serta stake holder yang ada,bahwa kita perlu memberikan pengetahuan tentang potensi ancaman yang besar.
"Bukan hanya dizona sesar semongko,tapi juga dizona sudibsi patahan Mentawai,ada gunung api yang akan berdampak besar pada masyarakat,"ujarnya.
Dijelaskannya,harus ada langkah langkah yang harus diambil oleh pemerintah,terutama bagaimana menekan tidak ada korban jiwa.Seperti didaerah ngarai Sianok,ada zona 100 meter yang tidak boleh dibangun,kemudian aliran drainase tidak boleh dialirkan kesana.
Ada 7 segmen yang ada di Sumatera Barat,berpotensi besar gempa yang kuat.Maka gedung pemerintah,rumah masyarakat harus betuk-betul diberikan pemahaman kepada masyarakat,begitu juga dengan Izin Mendrikan Bangunan (IMB)dan standar bangunannya.seperti.Mall,hotel dan bangunan lainnya.
" Izin Mendrikan Bangunan harus diperhatikan pemerintah daerah,ini sangat diperhatikan sekali untuk menjaga kelayakan bangunan,dari instruksi,lokasi dan ketinggiannya,"ulas Harmensyah.
Pada rapat itu dihadiri Nara Sumber dari BNPB pusat .drh.Rahma Fawzi,kementerian koordinator bidang pembangunan manusia dan kebudayaan dan Dian Hadiyansyah dari dinas ESDM Pemvrov Sumbar.
Dilain itu,Unsur Pengarah BNPB Profesor.Sarwidi dari BNPB pusat menyampaikan,mekanisme gempa menjadi bencana faktornya ada bermacam.Kalau di Bukittinggi gempa yang mengakibatkan tsunami sangat tipis,akan tetapi getaran akibat gempa terjadi longsor tetap ada.
Menurut dia,Gempa dibutuhkan alam untuk keseimbangan energi,seandainya tidak ada fenomena alam,tentu energi itu akan tertumpuk ,maka akan meledak.
"Bagaimana dampak dari resiko bencana kita minimalisir,misalnya ancaman harus dikenali,kemudian mengurangi kerentanan bangunan dengan membuat Perda yang harus ditegakkan.serta pedoman perencanaan yang jelas,"himbaunya.
Turut hadir dan mengikuti acara itu,Kepala BNPB Bukittinggi,Kepala dinas PUPR dan Lingkungan Hidup serta tokoh masyarakat Bukittinggi.
( Nas)