Hari kedua Pencarian Membuahkan Hasil dibantu dengan Ritual Oleh Sikerei . Foto:Wartawan/Johan. |
Sikabaluan Canangnews,Ahmad Fauzan siswa SMA 1 Siberut Utara (16) salah seorang korban dari seretan arus kencang air laut telah ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dilokasi dimana dirinya dinyatakan tenggelam oleh pihak keluarga.
Korban ditemukan setelah Sibakkat Polak (Yang Punya Tanah) lakukan ritual panaki (Membeli) agar jasadnya dapat dilepas oleh penunggu laut Mararoen yang dimulai pada pukul 17.00 Wib sore tadi oleh Seire orang berpengaruh di suku Sakerebau dibantu salah seorang pendekar asal dusun Puran Hermanto yang masih keluarga erat keluarga berduka
Sebelumnya sudah dilakukan cara agar korban dapat muncul kepermukaan namun upaya yang dilakukan mulai dari kemaren pencarian hingga saat siang tadi masih belum membuahkan hasil.
Seperti halnya upaya yang dilakukan pendekar mulai dari pukul 14.30 hingga 16.25 wib belum juga ada tanda karena korban diakui bukan semata terseret oleh arus air laut saja namun ada hal lain yang menyebabkan dirinya tidak muncul kepermukaan.
"Hermanto salah seorang pendekar mengatakan,dirinya meyakini korban tidak semata diseret oleh arus dan tetap diposisi awal namun ada hal gaip yang membuat korban tidak dapat keluar ke permukaan"Ungkapnya kepada Canangnews saat dimintai keterangan dilokasi ritual Sabtu 07/05/22.
Lebih lanjut dikatakan dia,korban juga ada yang sembunyikan sehingga penyelam dan tim pencari tidak dapat melihat dengan mata telanjang namun hingga saat ini belum ada tanda dari nenek moyang kita untuk memberi tahu bagaimana caranya namun kaca mata batin menyatakan korban tidak berada jauh dari sini,Jelasnya.
Melihat kondisi yang semakin sore dan mendung keluarga dan warga sepakat untuk sediakan bahan panaki (Membeli) sebagai syarat ritual yang dilakukan oleh pemilik tanah sebagai salah satu syarat pemanggilan roh si korban,seperti satu helai laka (Kain )merah,Ayam,dan baju korban.
Sesudah semua tersedia Seire dibantu oleh pendekar Hermanto lakukan ritual yang dimulai dengan panogai memanggil dan membeli (Panaki) dengan bermodalkan ayam laka dan pakaian korban tadi untuk memanggil korban sekaligus melepaskan korban dari tahanan para jin penguasa laut Simararoen.
Selang beberapa menit korban muncul kepermukaan dalam kondisi mengapung dan tidak bernyawa sehingga tim Basarnas Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai lakukan evakuasi terhadap korban di bawak kerumah duka.(Js)