Loka POM Payakumbuh Lakukan Penelitian Sampel Minuman Penjual Pabukoan di Bukittinggi

Red
0

 

Wawako Marfendi saat mengunjungi pasar pabukoan (doc.MM)

BUKITTINGGI,CANANG.news, Loka Pengawasan Obat dan Makanan (POM) memiliki tugas dan fungsi sama seperti halnya Balai Besar/Balai POM yakni melakukan inspeksi dan sertifikasi sarana/fasilitas produksi maupun distribusi obat dan makanan, sertifikasi produk, pengujian obat dan makanan hingga pengawasan fasilitas ke Farmasian.


Bertempat di Aula Rumah Dinas Walikota Bukitttinggi(19/4) Loka POM Payakumbuh mengunjungi pelataran pabukoan Belakang Balok Bukittinggi dalam rangka pengawasan pabukoan (takjil).


Pemko Bukittinggi melalui Wakil Walikota Bukittinggi Marfendi, didampingi sejumlah staff dari Dinas Kesehatan mengiringi pengambilan sample sejumlah minuman pabukoan  yang digelar di sekitar Belakang Balok.


Wawako Bukittinggi Marfendi mengatakan, penelitian tersebut akan diadakan selama 2 hari yakni yang pertama hari ini Selasa (8/04) di Belakang Balok,  kemudian besok atau Rabu (19/04) di pabukoan di sekitar Tarok Dipo sebelah minimarket Budiman.


 Marfendi berharap dengan adanya penelitian dari Loka POM ini, masyarakat terhindar dari mengkonsumsi zat pewarna yang berbahaya.


"Semoga tidak ada makanan yang dijual oleh masyarakat dipasar pabukoan di belakang balok,  membahayakan bagi  konsumen mereka,"kata Marfendi.


Sementara itu Pengawas Farmasi dan  Makanan Hilda,  menyatakan,  mengadakan pengawasan pabukoan atau takjil dan melakukan penelitian dengan rapid tes untuk parameter bahan berbahaya yang dilarang untuk pangan dengan uji sample minuman dan makanan panuah di Belakang Balok.


Sekedar untuk diketahui bahwa zat pewarna tersebut dinamakan Rhodamin berwarna merah, Methanil Yellow yang berwarna kuning, Borax serta formalin.


"Kami telah mengambil sekitar 22 sample minuman dan makanan pabukoan untuk bahan sample penelitian," ucap Hilda 


"Alhamdulillah dari 22 sample makanan tersebut semuanya negatif artinya tidak ada bahan/ zat berbahaya yang dipakai untuk mencampur minuman," terang Hilda.


Ditambahkan Hilda sample tersebut terdiri dari minuman rumput laut, es teller, es campur yang berwarna merah, kuning dan hijau , ada kolang kaling ,  juga cingcau.


Menurut Hilda penelitian makanan Pabukoan tersebut, baru pertama kali dilakukan, di kota Bukittinggi, sedangkan untuk Kabupaten Agam, Lima Puluh Kota, Payakumbuh sudah dilakukan penelitian kemarin.


"Kami berharap untuk masyarakat penjual masakan dan minuman pabukoan agar lebih paham dan mengerti tentang bahaya zat pewarna bagi kesehatan  dan juga kami berharap agar masyarakat tidak memakai produk campuran untuk minuman dan makanan yang dilarang Pemerintah," pungkasnya.


(Nas)

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(50)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top