ADA yang menarik perhatian saya ketika menyimak media sosial facebook, Ahad 3 Sya'ban 1443/6 Maret 2022, yakni foto dan video masjid yang diposting oleh akun Coereal Abakproklamator. Foto dan video itu terlihat sangat menakjubkan.
Rasa tertarik itu mendorong saya menghubungi pemilik akun, Ir H Syafril MSi, via telepon untuk meminta agar mengirim video itu via whatsapp serta menanyakan beberapa hal tentang keberadaan sarana beribadah Ummat Islam itu.
Masjid As-Saadah, kata Syafril, termasuk masjid berusia tua di Indonesia yang terletak di Nagari Gurun, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat. Masjid ini mulai dipergunakan untuk beribadah pada hari Senin 1 Januari 1917 - bertepatan dengan 7 Rabi'ul Awal 1335 Hijriyah - mulai dibangun tanggal 1 Januari 1910 - bertepatan dengan tanggal 18 Dzulhijjah 1327 Hijriyah
"Masjid yang beronamen Islam, Kolonial Belanda dan China ini semenjak tahun 2007 telah menjadi Cagar Budaya (nomor inventaris 41/BCB-TB/A/12/2007). Atap mesjid melambangkan lima suku yang ada di Nagari Gurun, yakni suku Patapang, Bendang, Kutianyia, Piliang dan Koto," ulas Mantan Pejabat di Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman asal Nagari Gurun ini.
Nagari Gurun dapat dimasuki dari Batusangkar - pusat pemerintahan Kabupaten Tanah Datar - dengan jarak ±5 kilometer (km), dapat juga ditempuh dari pusat Kecamatan Sungai Tarab dengan jarak 3,8 km.
Nagari Gurun dengan luas 9,37 km² berpenduduk 4.164 jiwa (2017), 2.048 laki-laki dan 2.116 perempuan dengan 1.080 rumah tangga atau kepala keluarga (kk, terdiri dari 4 jorong, yakni Gurun, Ampalu, Sitakuak dan Luak Gadang. (Zakirman Tanjung)