Walikota Bukittinggi Erman Safar saat menghadiri Gebyar TK/RA |
Bukittinggi,-Sebanyak 200 murid taman kanak-kanak (TK) sederajat se-Kecamatan Mandiangin Koto Salayan memeriahkan acara Gebyar TK/RA Kecamatan Mandiangin Koto Salayan Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Kepala TK (K3TK) Kota Bukittinggi di pelataran Taman Jam Gadang, Kamis, (17/02/2022).
Acara tersebut dibuka oleh Wali Kota Bukittinggi Erman Safar didampingi Ny. Fiona Erman Safar selaku Bunda PAUD Kota Bukittinggi.
Dalam sambutannya, Wako Erman Safar mengatakan, pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kota Bukittinggi dari tahun ke tahun mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah satuan pendidikan anak usia dini yang diprakarsai masyarakat secara mandiri.
“Pada tahun 2022 ini jumlah lembaga PAUD di Kota Bukittinggi tercatat sebanyak 110 lembaga, (sebanyak) 41 lembaga berada di Kecamatan MKS dengan jumlah peserta didik 1.120 orang,”papar Wako.
Menurutnya Pemerintah Pusat pada tahun 2021 telah menerapkan kebijakan pengembangan pendidikan anak usia dini (PAUD) melalui pendekatan “holistik integratif“, yakni tidak hanya menekankan pada aspek pendidikan semata, namun juga mencakup aspek pelayanan gizi, kesehatan, pengasuhan dan perlindungan anak. Bunda PAUD.
Lebih lanjut disampaikannya, memiliki peranan yang penting dalam mendukung penyelenggaraan program pembangunan pendidikan anak usia dini. Oleh sebab itu, bunda PAUD bersama dengan Pokja Bunda PAUD dari tingkat kota sampai kelurahan dituntut untuk serius dalam mengayomi pendidikan anak usia dini di Kota Bukittinggi.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan, pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan ke tahap selanjutnya.
Wako Erman Safar berpesan agar orang tua memperhatikan pendidikan anak, utamanya pendidikan agama. Kemudian, para orang tua agar mengarahkan anak dalam menggunakan gawai serta mengawasi konten-konten yang ditonton anak, khususnya konten yang tidak cocok untuk pengembangan karakter mereka.
“Jangan dilarang, tapi diarahkan. Karena jika dilarang mereka akan tertinggal dari generasinya. Ke depan perkembangan teknologi akan semakin cepat. Jika kita jauhkan mereka dari teknologi, maka mereka akan tertinggal,” ujar nya
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Drs. Melfi Abra menjelaskan,kegiatan itu diselenggarakan dalam rangka memberikan kesan kepada anak bahwa kehidupan sosial (bersosialisasi) itu penting, dimana proses belajar tidak hanya dilaksanakan dalam ruangan kelas semata.
Ia mengutarakan kegiatan itu juga sebagai wadah bagi anak untuk mengekspresikan dirinya, yang erat kaitannya dengan proses pembentukan karakter anak.
Ragam kegiatan yang dilaksanakan pada acara Gebyar tersebut antara lain, pembacaan tahfidz, nasyid, berbalas pantun Minang, permainan tradisional bersama Walikota dan Bunda PAUD, serta lomba kolase kreatifitas anak dan orang tua.(KH)