Sijunjung, Canangnews.com - Bupati Sijunjung Beny Dwifa Yuswir, SSTP.,M.Si. membuka Sosialisasi Sekolah dan Guru Penggerak bertempat di gedung Pancasila Muaro Sijunjung Kamis (13/01/2022). Kegiatan tersebut diikuti oleh para kepala sekolah SMP, SD dan Paud sekabupaten Sijunjung yang berjumlah lebih dari 400 peserta.
Pada kesempatan itu, hadir Kepala LPMP Sumbar, Dr. Wisma Endrimon sekaligus sebagai narasumber, Wakil Bupati Sijunjung, Iradatilah, S.Pt. Kepala dinas Pendidikan dan kebudayaan kabupaten Sijunjung, Usman Gumanti, SPd. MM. Bunda Paud kabupaten Sijunjung dan juga jajaran Kabid dan Kasi dilingkungan dikbud Sijunjung.
Pada pembukaan acara tersebut berlangsung sangat meriah karena hari ini 13 Januari 2022 bersamaan dengan hari lahir Beny Dwifa yang ke-36.
Dalam Sambutannya, Beny Dwifa mengajak kepada seluruh peserta untuk menggerakkan dan memotivasi para guru disekolahnya untuk menjadi guru penggerak. Dengan demikian jika semakin banyak guru penggerak dan sekolah penggerak maka semakin cepat proses peningkatan mutu pendidikan daerah itu.
Pada kesempatan itu pula, Narasumber LPMP Wisma Endrimon, yang akrab di panggil pak Momon mengungkapkan bahwa nantinya akan terjadi efek multiplayer dari guru dan sekolah penggerak ke sekolah reguler yang lain. Dia memotivasi seluruh kepala sekolah untuk mengubah cara berpikir kepala sekolah dan mengajak guru gurunya untuk mendaftar menjadi sekolah dan guru penggerak.
Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru).
Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi Program Sekolah Penggerak.
Komunitas di Indonesia biasanya terdiri dari orang tua, tokoh masyarakat dan adat, organisasi, cendekiawan, relawan, dan pemangku kepentingan lainnya. Untuk mewujudkan pendidikan terbaik bagi seluruh murid Indonesia, semua pemangku kepentingan bersama Kemendikbud perlu berkomitmen untuk bergotong royong menciptakan inovasi-inovasi pembelajaran. Inovasi-inovasi ini harus relevan dan berdampak baik untuk mencapai tujuan utama kita semua, yaitu peningkatan kualitas belajar murid Indonesia.
Guru Penggerak adalah pemimpin pembelajaran yang menerapkan merdeka belajar dan menggerakkan seluruh ekosistem pendidikan untuk mewujudkan pendidikan yang berpusat pada murid. Guru Penggerak menggerakkan komunitas belajar bagi guru di sekolah dan di wilayahnya serta mengembangkan program kepemimpinan murid untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
Untuk menjadi Guru Penggerak, Guru harus mengikuti proses seleksi dan pendidikan Guru Penggerak selama 9 bulan. Selama proses pendidikan, calon Guru Penggerak akan didukung oleh Instruktur, Fasilitator, dan Pendamping yang profesional.(TJP)