Tim PKM Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Unand bersama P4S Sungkai Permai |
Padang (Canangnews) - Dalam rangka pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim pengabdian masyarakat jurusan Teknologi Pangan dan Hasil pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas diantaranya Daimon Syukri dan Dr Aisman dan beberapa orang mahasiswa di Pusat Pelatihan Pertanian Dan Pedesaan Swadaya (P4S) “Sungkai Permai” kelurahan Lambung Bukit, Kecamatan Pauh, Sumatera Barat.
Kegiatan utama pengabdian masyarakat yaitu pendampingan pembuatan kemasan produk teh daun sungkai untuk meningkatkan nilai jual dan pengenalan teh daun sungkai kemasyarakat luas Bersama bapak Rimbra yaitu seorang penggagas Ekowisata Sungkai Green Park yang telah membuat sebuah inovasi terbaru yaitu teh dari daun sungkai yang dihipotesiskan memiliki banyak khasiat seperti menyegarkan tubuh, kaya antioksidan, menjaga kebugaran, menambah nafsu makan dan juga dapat meningkatkan imunitas tubuh.
"Pada produksi sebelumnya, kemasan teh daun sungkai masih dikemas secara tradisional dan sederhana seperti menggunakan kantong teh celup, namun belum menemukan desain kemasan yang cocok digunakan dalam pemasaran teh daun sungkai. Untuk meningkatkan kualitas produk dan agar dapat disebarluaskan secara komersil dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi dipasaran," ujar Daimon kepada Canangnews, (2/12).
Dari hal tersebut, tim pengabdian masyarakat dari jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Unand yang terdiri dari Daimon Syukri, Dr Rini, dan Dr M Makky beserta mahasiswa pendamping (M Faiq, Wahdinil Husna serta Abdi) berupaya mengembangkan inovasi baru untuk mendampingi serta ikut membantu dalam pembuatan kemasan teh daun sungkai untuk tumbuh kembang dalam pengembangan kemasan komersial teh daun sungkai.
Kemasan yang di rancang sangat menarik, yang di dominasi dengan warna hijau dengan perpaduan warna merah. Kemasan yang di desain terdiridari 3 jenis kemasan yaitu kemasan premier, sekunder dan tersier. Kemasan premier adalah wadah kemasan yang langsung menyentuh produk yang bersangkutan.
Disini kemasan premier yang didesain, yaitu kantong teh celup yang terbuat dari kertas yang biasanya berjenis kraft dilapisi plastik polietilen yang berfungsi dalam perekatan panas.
Selanjutnya kemasan sekunder yaitu kemasan yang melindungi kemasan premier. Untuk kemasan sekunder yang di desain yaitu kemasan gusset metalized untuk inner bag kantong teh celup terbuat dari aluminium foil yang telah dibentuk seperti paper bag mini. Penggunaan bahan berbasis kertas juga dikenalkan untuk kemasan sekunder ini dalam upaya untuk menggiatkan penggunaan bahan yang lebih ramah lingkungan.
Terakhir yaitu kemasan tersier yang berfungsi untuk melindungi kemasan sekunder dan premier, disini desain kemasan di desain langsung oleh tim dosen TPHP dengan kontribusi dari beberapa mahasiswa. Kemasan dibuat menggunakan kertas duplex yang merupakan jenis bahan kertas coated, yaitu memiliki tambahan lapisan diatasnya.
Dengan desain kemasan yang menarik yang berisi gambar dari daun sungkai serta paduan bahan lainnya, komposisi serta khasiat yang terkandung di dalam minuman teh daun sungkai tersebut menambah nilai estetika dari teh itu sendiri.
Kemasan yang di desain tersebut telah di rancang sedemikian rupa untuk memudahkan dalam pengemasan teh daun sungkai, seperti kotak yang mudah untuk dipasang serta telah dilengkapi juga dengan alat sealer untuk memudahkan dalam perkatan kemasan aluminiun foil.
Dari terobosan ini diharapkan dapat meningkatnya minat masyarakat akan produk produk tradisional yang beredar di sekitar maupun dapat membuat lapangan kerja untuk masyarakat sekitar sungkai permai kelurahan Lambung Bukit, Kecamatan Pauh, Sumatera Barat, jika produk ini dapat diproduksi secara masal. Produk teh sungkai dengan brand “Teh Sungkai Rempah” ini merupakan produk yang dikembangkan langsung oleh Kelompok P4S “Sungkai Permai” yang diketuai oleh Bapak Rimbra. Sehubungan dengan kondisi pandemi saat ini, tingkat konsumsi teh sungkai telah meningkat, oleh karena itu, inovasi produk baik dari sisi komposisi serta kemasan harus terus dilakukan agar produk ini lebih dapat diterima oleh pasar.
(Daimon)