Simpati (Canangnews) - Sekarang ini, untuk meningkatkan kualitas dan daya saing, kelompok tani Aur Serumpun Nagari Simpang Kecamatan Simpang Alahan Mati, Kabupaten Pasaman sedang mencoba mengembangkan produk pakan secara mandiri dengan menggunakan alat penggiling jagung yang merupakan hibah dari tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Unand.
Walaupun proses produksi masih termasuk kategori kecil dengan kapasitas mesin 180 kg/jam, kagiatan promosi produk harus tetap menjadi perhatian yang harus diutamakan.
Proses promosi yang dilakukan oleh poktan Aur Serumpun terhadap produk pakan yang dihasilkan, dimulai dengan melakukan branding dan produksi label kemasan terhadap produk yang dihasilkan.
"Berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan oleh tim PKM Unand, dengan menimbang dan memikirkan suatu penamaan yang unik untuk pengembangan produk pakan ternak yang dihasilkan oleh PokTan Aur serumpun, maka pada kegiatan PKM yang dilakukan pada tanggal 28 oktober 2021 yang lalu, tim PKM Unand mencoba membuat dan menginisiasi suatu branding untuk produk pakan yang dihasilkan oleh PokTan Aur Serumpun," ungkap Daimon Syukri, selaku Ketua Tim PKM Unand kepada Cananhnews, (1/11).
Karena PokTan Aur Serumpun, lanjut Daimon, merupakan kelompok tani yang berasal dari Kabupaten Pasaman dan melakukan pengolahan terhadap komoditas jagung sebagai kerangka kerja utama, maka Tim PKM Unand mengusulkan nama produk yang dihasilkan oleh PokTan Aur serumpun nantinya akan mengusung nama “Pascorn”.
"Nama ini akan menjadi merek utama dari semua produk yang dihasilkan oleh PokTan Aur Serumpun dan diikuti dengan varian produk yang akan dihasilkan," ujar Daimon.
Daimon Syukri secara rinci menjelaskan, bahwa berdasarkan hasil diskusi yang sudah dilakukan, akan banyak varian produk pakan yang dapat dihasilkan untuk kedepannya. Dengan menggunakan alat penggiling jagung yang ada. Alat tersebut, selain dapat menghaluskan jagung, alat tersebut juga dapat melakukan proses mixing dengan berbagai komponen laiinya yang dibutuhkan dalam melakukan formulasi suatu produk pakan ternak.
"Oleh karena itu, berbagai jenis pakan akan dapat dikembangkan untuk kedepannya. Untuk melengkapi proses branding dari produk yang dihasilkan oleh PokTan Aur Serumpun, tim PKM Unand juga melakukan pendampingan untuk membuatkan desain dari produk pakan ternak berbasis jagung yang saat ini akan diproduksi," terang Ketua Tim PKM Unand tersebut.
Dengan mengusung nama “Pascorn”, tim PKM unand membuatkan suatu desain label yang akan ditempelkan pada produk pakan yang dihasilkan. Pada saat ini, produk pakan yang akan diproduksi merupakan produk pakan yang khusus digunakan untuk jenis ungags seperti ayam dan burung. Proses pembuatan desain dilakukan oleh tim PKM Unand dengan masukan dari ketua PokTan aur serumpun.
"Kedepannya, proses pendampingan untuk label kemasan akan terus dilakukan karena banyak proses yang harus dilakukan terkait dengan regulasi dari proses pelabelan dari suatu produk pakan. Ada beberapa aturan yang harus dipenuhi dalam proses pelabelan produk pakan yang harus dilakukan oleh PokTan Aur Serumpun nantinya. Secara teori berdasarkan regulasi yang ada, label suatu produk yang berketegori pangan harus berisikan keterangan mengenai produk tersebut, sekurang-kurangnya seperti nama produk; daftar bahan yang digunakan; berat bersih atau isi bersih; nama dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukkan pangan ke dalam wilayah Indonesia; dan tanggal, bulan dan tahun kedaluwarsa," ujar Daimon lagi.
Karena hal itu, terang Daimon, Tim PKM Unand akan terus melakukan pendampingan terhadap PokTan Aur Serumpun mengenai pengembahan sistem kemasan dan labeling untuk produk yang dihasilkan dan dikembangkan saat ini dan untuk masa yang akan datang. Sesuai dengan skim kerja PKM yang sedang dilakukan yaitu membantu usaha masyarakat untuk tumbuh dan berkembang sehingga akan berdampak untuk kemajuan perekomian masyarakat. (MA)