BUKITTINGGI,Dua orang putri asal Bukittiggi, Dara Salsabila dan Mona Risky dulunya adalah gadis SMA biasa yang pintar dan punya potensi serta hidup dalam serba kesederhanaan yang mengalami kesulitan dalam kelanjutan pendidikannya .
Beruntung ada seorang pemerhati sosial Yeni Halim,Wakil bendahara Minang Diaspora network global turut mengulurkan bantuannya.
"Saya kenal Dara lima tahun tahun yang lalu, sebelum menjadi anggota Minang Diaspora,sejak dibangku SMA saya jadikan dia anak asuh,selepas SMA mereka kita tawarkan bantuan untuk melanjutkan pendidikannya ke Perguruan Tinggi di pulau Jawa.,"ujarnya.
Dikatakannya seorang Dara ,jangan sampai tidak melanjutkan pendidikan Karena masalah keuangan orang tua.
"Dara berhasil masuk ke perguruan tinggi lewat jalur bidik misi, saya jadi pengurus di minang diaspora pada 2018 dan setelah bantuan pribadi berjalan satu setengah tahun, diusahakan bantuan lewat Minang Diaspora melalui Nurhayati Subakat pengusaha PT.Paragon Technology and Inovation salah satunya owner Wardah kosmetik ,untuk mendapatkan Beasiswanya,"ungkapnya.
Disamping itu dia berhasil lulus dengan nilai cukup bagus dengan IPK 3,7 dan berhasil mendapat pekerjaan di perusahaan Perancis di Bandung.
Sedangkan Mona Risky lulusan SMA Bukittinggi berhasil lulus di Universitas perminyakan di Jogja dengan IP yang cukup memuaskan.
"Kami bersama Bupati Agam Andri Warman telah memberikan beasiswa kepada Mona.Alhamdulillah telah diwisuda pada 22 Oktober 2021 lalu ,"ulasnya.
Harapan kedepan lanjutnya lagi bagaimana regenerasi anak anak yang dibantu terus berlanjut untuk pendidikan.
"Kita harapkan pada anak anak ini adalah regenerasi yang bisa mengangkat martabat keluarga dan orang lain,kemiskinan itu hanya bisa diselesaikan dengan pendidikan,insyaalah pada bulan ini kita sudah mengalihkan beasiswa itu kepada anak yang lainnya lagi."pungkasnya. (nas).