Padang, CanangNews - Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Syekh Burhanuddin (STIT SB) Pariaman kembali melakukan wisuda sarjana hari ini, Kamis 21 Rabi'ul Awal 1443 (28/10/2021), bertempat di Hotel Pangeran's, Kota Padang.
Ketua STIT SB Dr Neni Triana MA dalam pidatonya mengemukakan, dalam wisuda ke-30 ini, pihaknya mewisuda sebanyak 123 sarjana. Mereka terdiri dari Program Studi Pendidikan Agama Islam (Prodi PAI) 75 orang , dan Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) 48 orang.
"Di balik perbedaan pilihan program studi, para mahasiswa dan akademisi diikat oleh prinsip pemersatu, yakni prinsip menjunjung tinggi kebenaran. Kami berpesan kepada ananda semua, lobalah dalam ilmu, terus lanjutkan pendidikannya, terutama pendidikan formal. Sebagai seorang muslim, kita pasti yakin dan percaya dengan janji Allah ﷻ, bahwa dengan ilmu dan pendidikan, pasti akan ditinggikan derajat kita," ujarnya sembari mengutip Al-Qur'an surah ke-58 Al-Mujadilah ayat 11.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.
Dalam membangun sumber daya manusia (SDM( unggul, lanjut Neni, perguruan tinggi tampil di garda terdepan. Perguruan tinggi adalah institusi yang memiliki kapasitas dan kapabilitas yang mumpuni dalam mencetak Sumber Daya Manusia yang kompetitif, inovatif, dan berkarakter serta akhlakul karimah.
"Dengan predikat sarjana yang melekat pada diri Ananda, tentu ada tanggung jawab keagamaan dan sosial yang dipikul. Secara sederhana, suatu tanggung jawab sosial merupakan sebuah komitmen untuk merespons permasalahan sosial, atas dasar kepedulian sosial. Tentu saja, setiap mahluk sosial memiliki tanggung jawab sosial. Tetapi seorang sarjana memiliki tanggung jawab sosial yang lebih besar dikarenakan pengetahuan yang dimilikinya.. Kekuatan ini akan menjadi bernilai tinggi bila digunakan untuk kepentingan kemanusiaan dan kemaslahatan masyarakat," katanya lagi'
Pada kesempatan itu, Ketua STIT SB Dr Neni Triana MA mengucapkan terima kasih kepada berbagai institusi pemerintah, lembaga dan warga masyarakat maupun perorangan yang senantiasa mendukung STIT SB dalam berbagai bentuk bantuan mulai dari dana beasiswa untuk mahasiswa kami sampai kepada berbagai program kerjasama dalam bidang penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat, ataupun dalam berbagai bentuk bantuan lainnya.
"Alhamdulillah..., STIT SB Pariaman dibantu oleh pemerintah melalui beasiswa bidik misi dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) berjumlah… Setiap tahun ada lebih dari 50 orang mahasiswa STIT Syekh Burhanuddin dibantu oleh Pemda Padang Pariaman melalui Baznas Padang Pariaman, begitu juga Baznas Kota Pariaman dan Baznas Provinsi dan Pusat. Maka ucapan terima kasih pada Ibu Koordinator Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta Wilayah VI Sumbar, Bapak Bupati Padang Pariaman dan Walikota Pariaman, semoga kebersamaan untuk mengembangkan pendidikan Islam di Kota dan Kabupaten Padang Pariaman dapat kita lanjutkan dan tingkatkan dengan kerjasama lainnya," ulas Neni.
Sebelumnya, Ketua Pengurus Yayasan Islamic Centre Syekh Burhanuddin (YICSB) Prof Dr H Duski Samad MA memaparkan, Perguruan Tinggi Islam STIT SB Pariaman piagam pendiriannya di tanda tangani oleh Pemerintah Daerah, Kementrian Agama, ulama, dan tokoh masyarakat yang peduli pada Pendidikan Tinggi Keislaman di Padang Pariaman. Menyebut Padang Pariaman disini tidak sebatas geografis teroritorial Pemerintah, tetapi lebih merujuk pada wilayah kultural, yang lazim di sebut Piaman.
Fakta sejarah bahwa STIT SB Pariaman ini adalah memiliki kultur daerah Piaman, lanjut dia, dapat dilihat dari tokoh-tokoh yang menandatangani piagam pendiriannya. Secara yuridis formal STIT SB yang pada awalnya didirikan oleh Yayasan Dana Sosial Islam (YDSI) yang digagas oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Pariaman, kemudian setelah Yayasan ini dibubarkan, maka penyelenggaraan STIT SB berada dalam satu Badan yang dibentuk oleh Pemerintah Daerah Padang Pariaman, dikukuhkan melalui Akta Notaris Rita Yusneli Nomor 16 tanggal 18 Maret 1996 tentang Badan Penyelenggara STIT-SB, MAS, MTSS, MDA Islamic Centre, kemudian disesuaikan dengan kebutuhan akreditasi maka diperbaharui lagi melalui Akta Yayasan Islamic Centre Syekh Burahnuddin Nomor 01 Tanggal 5 Juni 2017.
Penegasan fakta historis di atas penting untuk dimengerti semua pihak bahwa STIT-SB Pariaman sejak awalnya adalah Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta yang keberadaannya berada di bawah bimbingan Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Pariaman dan secara kultural langsung pula dalam binaan Pemerintah Kota Pariaman. Kami segera akan memastikan jalinan sejarah pendirian STIT SB Pariaman untuk memastikan pemegang mandate Pendidikan Islam yang sudah diusahakan founding father ini dengan cita-cita besar meneruskan sejarah Pendidikan Islam Syekh Burhanuddin Ulakan yang pernah jaya di abad ke 17 yang lalu, urai Duski.
"Dalam menyambut kehadiran sarjana Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Sarjana Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) yang tengah di wisuda hari ini, selaku pemegang amanah penyelenggara STIT SB kami ingin menegaskan prioritas kinerja yang mesti semua pihak berlari kencang menjeput masa depan yang lebih baik, antara lain kehandalan institusi melalui regulasi," katanya lagi. (*)