Tim PKM Unand Bantu Usaha Produk Pangan Tradisional Khas Nagari Lubuk Besar Dharmasraya

0

Penandatanganan MoU oleh Tim PKM Unand dan mitra Kelompok Lubuk Besar Bersinar

 



Padang (Canangnews) - Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) merupakan salah satu pilar dalam tridharma perguruan tinggi selain pendidikan dan penelitian yang harus diemban oleh perguruan tinggi. PKM adalah kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan bangsa.


Universitas Andalas (Unand) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), meluncurkan program kemitraan masyarakat membantu usaha berkembang berkelanjutan. Salah satu program yang dilaksanakan adalah program berkelanjutan membantu kelompok usaha pangan tradisional khas Nagari Lubuk Besar yang berada di Kecamatan Asam Jujuhan, Kabupaten Dharmasraya provinsi Sumatera Barat.


Program kemitraan masyarakat membantu usaha berkembang ini diketuai oleh Ismed, S.Pt, M.Sc dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian (FATETA), Robby Jannatan, S.Si, M.Si dosen Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) dan Ullya Mega Wahyuni, S.Kom, M. Kom dosen Jurusan Sistim Informasi, Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Universitas Andalas Padang masing-masing sebagai anggota.


“Kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui kegiatan membantu usaha berkembang secara berkelanjutan di Nagari Lubuk Besar, telah dimulai sejak tahun 2019. Dimulai dengan kunjungan lapangan, untuk menggali potensi produk pangan lokal yang ada di Nagari Lubuk Besar. Dari kunjungan lapangan yang telah dilakukan, produk pangan yang potensial untuk dikembangkan sebagai usaha yaitu produk atun dan sambal macang khas Nagari Lubuk Besar, yang saat ini dikelola oleh mitra kelompok Lubuk Besar Bersinar,” ujar Ismed kepada Canangnews, (28/10).


Lebih lanjut, Ismed menyampaikan, bahwa atun merupakan produk pangan tradisional khas Nagari Lubuk Besar yang terbuat dari tepung beras, saripati santan kelapa, perisa, yang paling menarik itu atun dimasukkan didalam potongan bambu muda sebelum dikukus hingga matang. Mengupas pelepah bambu muda dan menjadikan nya sebagai sendok, menjadi ciri khas tersendiri ketika mau makan poduk atun ini.


Sementara, sambal macang adalah produk sambal atau saos dengan bahan utama buah macang, bacang, ambacang/embacang, atau mangga bacang yang dicacah atau ditumbuk halus dan cabai yang dilumatkan serta ditambah bahan-bahan lain seperti garam, terasi dan gula merah. Diversifikasi produk sambal macang dengan pilihan kacang tanah cabe merah, teri cabe rawit, dan asam durian ikan menjadi andalan sambal macang khas Lubuk Besar ini.


"Pada tahun 2020, juga telah dilakukan Focus Grup Discussion (FGD) dan penandatanganan kerjasama antara tim pengabdian kepada masyarakat LPPM Unand dan Pemerintahan Nagari Lubuk Besar serta kelompok mitra yang bertempat di Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Kampus Limau Manis di Padang. Dengan rekomendasi, untuk membantu kelompok usaha pangan tradisional khas nagari lubuk besar dalam  meningkatkan mutu dan umur simpan, varian produk, pengemasan dan pelabelan, serta pemasaran produk atun dan sambal macang melalui transfer teknologi tepat guna," ungkap Ismed.


Pada tahun 2021 ini, tambah Ismed, untuk merealisasikan kerjasama yang sudah disepakati pada tahun sebelumnya, maka tim PKM Unand melalui program membantu usaha berkembang akan melaksanakan kegiatan perbaikan teknologi pengolahan dan pengemasan produk, pembentukan dan pengurusan izin usaha, pemasaran produk serta mensinergikan antara pengembangan potensi pariwisata dan usaha pangan tradisional di Nagari Lubuk Besar.


Kegiatan ini akan dibuka oleh ketua LPPM Universitas Andalas Dr.-Ing. Ir. Uyung Gatot Syafrawi Dinata, M.T.


Walinagari Lubuk Besar Burhanuddin, menyambut baik kegiatan PKM Unand untuk membantu mengembangkan dan memajukan usaha atun dan sambal macang sebagai pangan tradisional khas lubuk besar.


"Semoga kegiatan ini mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan bagi masyarakat di Nagari Lubuk Besar,” ujar Burhanuddin.


Sementara, Ketua Kelompok Lubuk Besar Bersinar, Sinarwati mengatakan, bahwa akan memanfaatkan sebaik-baiknya peluang kegiatan yang akan dilakukan oleh Unand.


 "Selama ini yang menjadi masalah adalah produk yang tidak tahan lama dan pengetahun tentang bagaimana cara memasarkannya. Sehingga kedepan, diharapkan produk atun dan sambal macang dikenal luas di Sumatera Barat dan juga secara nasional," harap Sinarwati.


Kegiatan PKM program kemitraan masyarakat membantu usaha berkembang dengan program berkelanjutan membantu mitra Lubuk Besar Bersinar untuk tumbuh kembang dengan usaha pangan tradisional khas Nagari Lubuk Besar ini akan dilakukan penyuluhan tentang teknologi pengolahan dan pengemasan produk pangan, pengurusan legalitas usaha, pemasaran produk dan mensinergikan usaha pangan dengan potensi wisata yang ada di Nagari Lubuk Besar.


Agenda ini akan menghadirkan narasumber yaitu dosen dari Universitas Andalas dan dibantu oleh mahasiswa. (MA)

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(50)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top