Agam, -Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Agam kembali menggelar rapat evaluasi penanggulangan Covid-19, Selasa (7/9).
Rapat evaluasi keempat tersebut dipimpin langsung Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Agam, Irwan Fikir, SH Dt. Parpatiah.
Persoalan sebaran vaksinasi Covid-19, pelaksanaan uji swab melalui tracing dan tracking, isolasi mandiri, kekuatan tenaga kesehatan dan anggaran penanganan Covid-19 menjadi fokus rapat evaluasi.
Dalam rapat evaluasi yang juga diikuti Pimpinan Forkopimda itu, Irwan Fikri,SH menyampaikan, kasus harian penularan Covid-19 masih fluktuatif. Namun, dua minggu terakhir kasus harian menujukan tren menurun.
“Hal ini cukup menggembirakan bagi kita. Akan tetapi kita jangan lengah, terus perkuat koordinasi, dan mengevaluasi setiap kegiatan, kita harus waspada kemungkinan terjadinya gelombang ketiga,” ujarnya.
Disampaikan lebih lanjut, capaian vaksinasi Covid-19 masih sangat rendah. Untuk itu diperlukan strategi-strategi memperluas cakupan pemberian vaksin kepada masyarakat.
“Salah satu fokus kita adalah soal vaksin, seperti apa kondisi dan kendala yang dihadapi sekarang. Saat ini capaian vaksin cukup rendah, jadi kita harus carikan strateginya,” bebernya.
Kemudian soal isolasi mandiri yang dijalani masyarakat. Diungkapkan, presiden telah memberikan alternatif pelaksanaan isolasi terpusat, yang dinilai lebih efektif menekan penyebaran Covid-19 dan pengawasannya lebih mudah.
“Namun sebelum itu, kita juga perlu memikirkan bagaimana akomodasi bagi keluarga pasien selama menjalani isolasi, sehingga keseharian masyarakat tidak terganggu,” ucap Wakil Bupati Agam itu.
Sementara itu, Wakil Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 yang juga Kapolres Agam, AKBP Dwi Nur Setiawan menyarankan pelaksanaan tracing dan tracking agar benar-benar dioptimalkan. Pihaknya juga menegaskan, Agam harus bisa memperluas cakupan vaksinasi Covid-19.
Menurutnya, gerai-gerai pelaksanaan vaksinasi Covid-19 harus diperluas, tidak hanya di puskesmas. Disampaikan, setiap minggu Polres Agam berkerjasama dengan Dinas Kesehatan bakal menggelar gerai vaksinasi Covid-19.
“Saat ini keluhan masyarakat adalah lamanya waktu diperlukan untuk vaksinasi di puskesmas, jadi kita perlu menambah gerai vaksin, seperti di ruang terbuka dan pasar-pasar tradisional,” ujarnya.
Kemudian vaksinasi di sekolah-sekolah juga harus digencarkan. Berdasarkan pantaun pihaknya, pelajar di Agam memiliki antusias yang tinggi untuk mendapatkan vaksin, namun terkandala izin orang tua.
“Ini juga harus kita pikirkan solusinya, agar usaha kita menekan penyebaran Covid-19 ini benar-benar optimal,” katanya.
Kajari Agam, Rio Rizal, SH, MH menambahkan, Satgas Covid-19 jangan ragu-ragu menggunakan anggaran penanganan Covid-19. Namun Kajari menggarisbawahi, penggunaan anggaran Covid-19 harus benar-benar sesuai koridor penanganan Covid-19.
“Kemudian intensif nakes kita juga perlu diperhatikan, jika dana insentif itu ada segera dibayarkan, jangan sampai hal itu menjadi kendala dan mempengaruhi kinerja,” ujarnya.