CANANGNEWS.COM,BUNGO -- Transmigrasi Kuamang Kuning, SPA-Unit 1 Dusun Purwosari, Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, telah melakukan peremajaan kelapa sawit tahap pertama atau dengan istilah Replanting.
Ketika ditemui di kantor Kepala Desa pada hari Rabu (11/8), Musril Saputra menjelaskan secara terbuka bersama-sama KUD dengan petani adalah mitra, berjalan bersama demi kemajuan petani.
“ Petani harus berani bertanya kepada yang berwenang dalam hal ini KUD supaya tidak salah persepsi karena dana replanting tidak dibebani kepada petani. Dari pemerintah sudah ada yang mengelola yaitu ; BPDPKS. Untuk lebih jelas anda bisa tanyakan pada sekretaris KUD”. Ungkap Kades karib disapa Datuk Rio tersebut.
Selaras dengan apa yang disampaikan datuk Rio, Sekretaris KUD Sari Mukti Desa Purwosari, Sudaryanto mengatakan
Bahwa Dana Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) tahap pertama sudah diturunkan pemerintah dalam hal ini dikelola oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) tahap pertama senilai 25 Juta per kavling antara lain ; di beberapa unit 11, unit 9, unit 7, dan unit 1/ SPA. Tahap kedua sedang dalam proses dengan peningkatan dana menjadi 30 Juta per kavling.
Ia mengatakan Pelaksanaan replanting akan terwujud apabila petani melalui KUD telah mengajukan persyaratan PSR/Replanting dengan persyaratan, fotokopi sertifikat lahan sawit, fotokopi KTP dan fotokopi Kartu Keluarga. Meski dalam hal pelaksanaan PSR tidak dipunggut biaya/gratis, petani masih ada yang enggan melakukan PSR.
“ Memang umumnya petani antusias untuk mengikuti PSR atau replanting namun tidak sedikit pula yang enggan mengikuti. Sedangkan lahan sawit mereka sudah harus masuk dalam daftar peremajaan. Umumnya yang tidak mau ikut, petani yang cuma memiliki satu-satunya lahan tanpa ada usaha lain”. Ujar Sudaryanto.
Bantuan yang diberikan pemerintah tidak hanya terhenti sampai di PSR saja. Petani juga dibekali bibit tanaman palawija, seperti jagung, semangka, dan petani tidak perlu khawatir lahan mereka tidak produktif selama lebih kurang 3 tahun. Dalam masa kekosongan lahan sawit masih bisa dimanfaatkan petani juga bisa dengan tenang tidak perlu memikirkan biaya PSR tidak ada hutang atau pinjaman karena 10% dari hasil setiap panen diambil pajak PPM/PPH dari petani untuk petani. Akan dikucurkan oleh pemerintah dalam wadah BPDKS adalah lembaga unit organisasi non eselon di bawah naungan menteri keuangan melalui Direktorat Jendral Perbendaharaan.
Selain PSR juga ada program SDM yang telah diberikan kepada anak-anak petani Transmigrasi Kuamang Kuning berupa beasiswa dan kuliah gratis. Dalam hal ini Institut Pertanian Yogyakarta (New Instiper) memberikan kesempatan untuk anak-anak petani. Tersedia Fakultas Pertanian, Fakultas Kehutanan, Program Pasca Sarjana S2 (Magister Management Perkebunan) tahun ini ada sekitar 30 orang yang sudah di terima di New Instiper Yogyakarta. Tentunya lewat seleksi yang ketat dan mencetak calon intelektual yang benar-benar cermat, cerdas dan handal. (DJUMILDA. A)