Oleh : Betri Syafrina, S.Si
Mahasiswa Pascasarjana IAIN Batusangkar
Kedudukan dan peran pegawai negeri sipil (PNS) sebagai salah satu unsur lembaga negara sebagai pegawai negeri sipil adalah memberikan pelayanan yang merata kepada masyarakat berdasarkan kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila dan UUD 1945. Peranan pegawai sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi (Tampubolon, 2007).
Untuk memobilisasi pegawai sesuai dengan keinginan organisasi, seorang pemimpin perlu memahami motivasi pegawai yang bekerja di organisasi tersebut. Alasan ini menentukan perilaku orang di tempat kerja, karena perilaku adalah cerminan yang paling sederhana dari motivasi.
Sebutan motivasi (motivation) ataupun motif ( motive) sangat popular di dalam sebuah organisasi yang menuntut prestasi kerja yang besar. Sebab orang yang memiliki motivasi kerja yang besar hendak berupaya dengan sekuat tenaga supaya pekerjaannya bisa sukses dengan sebaik-baiknya. Motivasi sering dipahami sebagai faktor pendorong perilaku seseorang. Faktor pendorong dari seseorang untuk melakuakan aktivitas tertentu pada umumnya adalah kebutuhan dan keinginan orang tersebut.
Faktor lain yang mempengaruhi seseorang dalam bekerja adalah mempunyai latar belakang sosial, tujuan, kebutuhan menyangkut hidupnya yang akan direalisasikan sehingga mendorong mereka untuk bekerja. Oleh karena itu faktor pemenuhan kebutuhan pegawai harus mendapat perhatian yang serius karena pencapaian tujuan organisasi sangat bergantung pada manusia dalam organisasi yang bersangkutan. Oleh karena itu wajar jika para pegawai mendapat perhatian dari organisasi.
Menurut Paputungan (2013), motivasi tercipta dari perilaku seseorang pegawai dalam mengalami suasana kerja. Motivasi merupakan keadaan yang menggerakkan diri pegawai yang terencana buat menggapai tujuan organisasi. karenanya tidak terdapat motivasi apabila tidak dialami dengan adanya kebutuhan serta kepuasan dan penyeimbang.
Pemberian motivasi oleh seorang pemimpin adalah proses memotivasi pegawainya agar melakukan pekerjaan mereka secara bertanggung jawab. Tanggung jawab adalah kewajiban bawahan untuk melaksanakan tugas sebaik mungkin yang diberikan oleh atasan, dan inti dari tanggung jawab adalah kewajiban (Siagian, 2001:286).
Memotivasi oleh seorang pemimpin tampaknya tidak terlalu sulit, tetapi motivasi melibatkan faktor pribadi dan organisasi, jadi lebih rumit untuk benar-benar memotivasi. Faktor-faktor yang termasuk dalam kualitas individu kebutuhan, tujuan, sikap, dan kemapuan. Faktor-faktor yang berasal dari suatu organisasi antara lain gaji atau upah, keselamatan kerja, rekan kerja, pengawasan, penghargaan dan pujian dan pekerjaan itu sendiri.
Motivasi kerja seseorang dipengaruhi antara lain oleh perasaan nyaman dalam bekerja, pendapatan yang adil serta kompetitif, lingkungan kerja yang mengasyikkan, penghargaan atas prestasi kerja dan perlakuan adil dari pemimpin.
Dalam riset yang dilakukan oleh Nurtjahjono (2014), Paputungan (2013) menampilkan jika motivasi kerja berpengaruh positif serta signifikan terhadap kinerja karyawan. Beberapa penelitian menjelaskan bahwa motivasi mampu menjadi mediasi pada pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.
Indikator Motivasi Kerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2009:93) dalam Bayu Fadillah, et all (2013:5) sebagai berikut : 1). Tanggung Jawab. Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi terhadap pekerjaannya. 2). Prestasi Kerja. Melakukan sesuatu/pekerjaan dengan sebaik-baiknya. 3). Peluang Untuk Maju. Keinginan mendapatkan upah yang adil sesuai dengan pekerjaan.4). Pengakuan Atas Kinerja. Keinginan mendapatkan upah lebih tinggi dari biasanya. 5). Pekerjaan yang menantang. Keinginan untuk belajar menguasai pekerjaanya di bidangnya.
Motivasi ini dapat juga dikatakan sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dan upaya dalam diri individu untuk mengatasi segala tantangan dan hambatan dalam upaya mencapai tujuan. Seseorang yang memiliki kebutuhan atau motivasi untuk berprestasi merupakan sumber daya manusia yang diperlukan dalam mencapai keberhasilan. Oleh karena itu setiap orang yang memiliki kebutuhan akan prestasi adalah pribadi yang dinamis, kreatif, partisipatif dan optimistik.
Pemimpin dalam suatu organisasi harus selalu berusaha untuk memuaskan dan memenuhi berbagai jenis kebutuhan para pegawainya, salah satunya dengan cara menggunakan tehnik motivasi yang tepat dan efektif yaitu yang disesuaikan dengan persepsi yang bersangkutan tentang peringkat kebutuhan dan intensitas kebutuhannya yang ditujukan kepada individu dan disesuaikan dengan kebutuhan individu tersebut.
Dengan demikian pemimpin tersebut akan lebih mampu menyakinkan para pegawai yang dipimpinnya bahwa dengan tercapainya tujuan organisasi maka tujuan-tujuan pribadi para pegawainya itu ikut tercapai dan berbagai kebutuhannya juga akan tercapai sesuai dengan persepsi pegawai yang bersangkutan. Artinya, dengan demikian dalam diri para pegawai itu terdapat keyakinan bahwa ada kesesuaian antara tujuan pribadinya dengan tujuan organisasi secara keseluruhan.
Beberapa teknik motivasi yang dapat dilakukan oleh pimpinan terhadap pegawainya antara lain dalam mengeluarkan kebijakan. Kebijakan yang dikeluarkan pimpinan tidak terlepas dari tugas pokok pegawai, dalam pemutasian pun pimpinan berusaha sedapat mungkin agar pegawai yang dimutasi sesuai dengan keterampilannya, dan pimpinan selalu memperhatikan promosi bagi pegawai yang berprestasi.
Sebagai pimpinan dalam mengambil suatu kebijakan itu tidak lain adalah untuk kepentingan bersama, sehingga segala tugas pokok yang dilakukan oleh masing-masing pegawai dapat dikerjakan dengan baik dan efisien.
Hal berikutnya yang dapat dilakuakan oleh pimpinan adalah selalu memberikan pengarahan/bimbingan kepada pegawai setiap tugas yang diberikan, tujuan agar perintah yang diberikan dapat diselesaikan sesuai dengan yang diinginkan, dan pimpinan juga selalu melakukan pengawasan terhadap pekerjaan pegawainya baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu yang dapat dilakuakan oleh pimpinan adalah memperhatikan pemberian insentif kepada pegawainya, dalam pemberian insentif ini berdasarkan target yang dicapai pegawai, adanya tunjangan hari raya yang diberikan kepada pegawai, serta tersedianya asuransi kesehatan adalah salah satu penggerak motivasi pegawai dalam bekerja, suasana kerja yang nyaman dan kompak, fasilitas yang memadai, lingkungan kerja yang kondusif serta kerja sama yang baik karena adanya perhatian dari pimpinan kepada pegawai.
Kemudian, pimpinan yang selalu memberikan kesempatan kepada pegawai dalam mengikuti pelatihan dan pendidikan sehingga pegawai selalu berusaha belajar untuk mengembangkan kinerjanya, serta pujian yang sering didapatkan pegawai dari pimpinan terhadap kerja yang dilakukannya.(TJP)
Dosen Pembimbing : Prof. Dr. H. Sufyuarma Marsidin, M.Pd, Dr. Demina, M.Pd.