Sikabaluan Canangnews,Krisis Bahan bakar minyak untuk kebutuhan kendaraan roda dua dan empat hingga saat sekarang ini masih terus berlanjut.
Tepatnya di kecamatan Siberut Utara desa Sikabaluan dilanda krisis bahan bakar minyak tersebut,sehingga oknum pengecer memanfaatkan situasi darurat bermain harga hingga belasan ribu rupiah per liternya.
Minyak subsidi yang di jual oleh pengecer ditaruh harga lima belas ribu perliternya sejak langkahnya bahan bakar minyak disikabaluan untuk harga dipusat kecamatan.
Lain halnya di desa monganpoula bensin murni per satu botol akua di taruh dengan harga tiga puluh ribu
perliternya namun tetap di beli oleh warga pengguna karena kebutuhan.
Hal tersebut juga menjadi perbincangan hangat dimedia sosial dimana minyak setiap krisis Selalu naik harganya sehingga warga ciut karena ekonomi.
Sementara minyak pertalite tak kunjung datang hal tersebut menjadi kesulitan bagi warga setempat untuk hari berikutnya sementara minyak subsidi semakin melambung tinggi.
Dona seorang warga menuturkan bahwa harga tersebut semakin meninggi dari sebelumnya semenjak krisis bahan bakar minyak terjadi.
"Disini kita membeli minyak persatu akua besar seharga 30 ribu rupiah mau tak mau tetap kita beli karena kebutuhan namun saya yakin harga saat pembelian tidaklah demikian.