Wagub Audy Joinaldy kunker ke RSAM Bukittinggi. |
Bukittinggi,Wakil Gubernur Sumatera barat Audy Joinaldy lakukan kunjungan kerja ke RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi dalam rangka survei dan perkembangan layanan rumah sakit pada masa Covid-19, karena saat angka kematian pasien terinfeksi Covid di Indonesia bisa melonjak akibat Bed Occupancy Rate (BOR) presentase tingkat penggunaan tempat tidur dirumah sakit.
Wagub Sumbar Audy Joinaldy yang turut didampingi Wawako Bukittinggi Marfendi , mengatakan bahwa kota Bukittinggi termasuk dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM),di rumah sakit Achmad Mochtar(RSAM) sendiri sudah ada penambahan bed/tempat tidur untuk layanan Covid-19 lebih kurang 50 bed dan siap untuk melayani pasien,sedangkan di RSUD Bukittinggi ada tambahan 40 bed.
"Di RSAM ini perlu tambahan tenaga kesehatan(nakes),"Kita sudah koordinasi dengan Bupati Sijunjung dan Solok selatan ,karena disana ada over nakes dan kita akan perbantukan mereka di RSAM dan akan tempatkan di Edotel SMKN 2 Bukittinggi sebagai tempat istirahatnya selama bertugas,"disampaikan Audy kepada wartawan Rabu 21/7/2021.
Dituturkannya rumah sakit di Bukittinggi pasiennya bukan hanya dari dalam kota akan tetapi juga dari kabupaten Agam,Tanah datar atau kabupaten yg ada diluar kota Bukittinggi.dan hanya 60 persen yang ber KTP Bukittinggi serta berharap BOR nya Bukittinggi turun.
" mengenai antisipasi alat kesehatan Kita sudah mendapat bantuan pasokan
oksigen dari pemvrov Riau karena disana ada pabriknya CSR dari sebuah perusahaan dan siap didistribusikan," ujarnya.
Dikatakannya masa PPKM akan berlanjut sampai 25 Juli sesuai dengan himbauan dari Presiden Joko Widodo,tentunya masyarakat diharapkan agar selalu menjaga 3 M,protokol kesehatan.
Sementara itu Khairul, Direktur RSUD Achmad Moctar Bukittinggi yang didampingi Wakil Direksi pelayanan RSAM Risbenny menjelaskan bahwa kunjungan Wagub Sumbar itu pada prinsipnya menginginkan kesiapan rumah sakit di Bukittinggi untuk pelayanan pasien Covid-19.
"RSAM tentunya sebagai rumah sakit yang ditunjuk oleh Kementerian kesehatan RI sebagai layanan Covid diharapkan untuk lebih siap dalam kapasitas daya tampung dari 100 bed yang direncanakan bisa terealisasi 40 bed dan kita juga masih butuh nakes,"tutupnya.(Nas)