Agam, -Seekor sapi milik warga Kabupaten Agam ditetapkan sebagai hewan kurban Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo pada Hari Raya Idul Adha 1442 hijriah.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Erinaldi saat meninjau kondisi sapi milik Fauzal Dt Palindih warga Nagari Gadut, Kecamatan Tilatang Kamang itu, Kamis (1/7).
Sapi berjenis simental tersebut direncanakan bakal disembelih di Masjid Raya Provinsi Sumatera Barat.
Erinaldi menjelaskan, sapi untuk hewan kurban kepala negara harus melalui verifikasi, dan hasilnya sapi milik warga Agam lebih unggul dibanding daerah lain di Sumbar.
“Tahun ini ada enam ekor sapi yang diusulkan dan dilakukan verifikasi dalam pemilihan hewan kurban kepala negara,” ujarnya.
Berdasarkan hasil verifikasi, sapi Agam ternyata lebih unggul, selain miliki bobot terberat, hasil analisa labor Balai Veteriner menunjukkan hasil negatif terhadap penyakit berbahaya seperti anthrax dan brucellosis. Bahkan sapi warga Gadut ini tidak ditemukan cacing jenis apapun.
“Maka sangat layak kalau sapi ini terpilih jadi hewan kurban orang nomor satu di republik ini,” sebutnya.
Berdasarkan pengukuran kasat mata dan pita ukur, sapi milik Fauzal Dt Palindih ini miliki bobot 1,3 ton. Namun untuk kepastian, dalam waktu dekat bakal dilakukan pengukuran secara langsung dengan timbangan digital, untuk mengetahui bobot pasti sapi yang diberi nama Macan Sumatera tersebut.
“Kita akan melakukan pengukuran secara digital untuk memastikan berat sapi, serta melakukan pengurusan administrasi secepatnya,” kata Erinaldi.
Lebih lanjut dikatakannya, ke depan Pemprov Sumbar bakal mencanangkan program Bank Pakan dan Hotel Ternak untuk memajukan dunia peternakan. Program ini katanya, bakal dimulai 2022 dan Agam jadi salah satu projectnya.
“Melalui program ini peternak tidak perlu khawatir kesulitan mencari pakan berkualitas karena sudah ada yang menyediakan, serta memfasilitasi calon peternak yang tidak punya kandang. Ini dilakukan untuk mendukung swasembada protein hewani,” jelasnya. (AY)