PADANG, CanangNews – Kebersamaan merajut silaturrahim dengan latar kenangan masa-masa bersekolah ternyata membuahkan dampak sosial yang besar. Hal ini dibuktikan oleh Persaudaraan Alumni Lapan Ampek (Palam) Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Padang. Lapan Ampek (bahasa Minang – red) adalah tahun 1984, saat mereka tamat sekolah.
Berkat kebersamaan yang terjalin, Palam SMAN 2 Padang
memotong empat sapi qurban untuk masyarakat di Kawasan Sungai Lareh – Lubuk
Minturun, Kecamatan Koto Tangah – Kota Padang, Kamis 12
Dzulhijjah 1442 H (22/7/2021). Pelaksanaan ibadah qurban mereka pusatkan di Mushalla An-Nur.
Penyembelihan keempat sapi qurban itu dilakukan langsung oleh Penasihat Palam SMAN 2 Padang H Edward Mias Dt Rajo Nando yang sengaja pulang ke Padang dari Jakarta.
Ketika ditanya wartawan, Ketua Palam '84 SMAN 2 Padang Zuhendra mengemukakan,
keempat sapi merupakan qurban 28
anggota.
Pelaksanaan kegiatan berqurban dihadiri puluhan Anggota Palam, baik yang berdomisili di Sumatera Barat maupun yang sengaja datang dari luar daerah seperti Jakarta, Aceh, Sumut dan Riau. Anggota yang hadir tak hanya yang ikut berqurban. Sebaliknya, tidak semua peserta qurban ikut hadir
Didampingi sejumlah alumni seperti Edward Mias, Zuhendra menyebutkan, Alumni
SMAN 2 Padang tamatan 1984 berjumlah sekitar 400 orang. Mereka terdiri dari
enam lokal Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), tiga lokal Jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) dan satu lokal Jurusan Bahasa.
“Kami semua menyatu dalam semangat persaudaraan tanpa terhalang oleh sekat pangkat, jabatan dan status sosial – ekonomi,” ujarnya.
Menurutnya, daging keempat sapi qurban dibagikan kepada
masyarakat yang berhak menerima dengan menyebar 280 kupon. Setiap sapi untuk 70 kupon dengan target setiap penerima mendapat minimal 1,5 kg daging murni dan bagian lainnya.
Selain itu, panitia juga memberi uang tunai Rp25 ribu plus satu gantang (1,8 kg) beras dan 2 liter minyak goreng sari murni kepada setiap penerima daging qurban. Uang itu dimaksudkan untuk pembeli bumbu pemasak daging.
"Bukan sekadar berbeda dibanding tempat lain, kami ingin penerima daging
kurban dapat langsung memasak dan menikmatinya. Sebab, boleh jadi ada penerima
yang sedang tak punya uang pembeli bumbu," ujar Zuhendra.
Untuk keperluan pemotongan daging, Palam memakai dan membayar jasa beberapa tukang setempat yang ahli dalam pemotongan daging. Hal itu dimaksudkan supaya setiap penerima memperoleh daging secara proporsional.
Sama seperti tahun-tahun lalu, Palam SMAN 2 Padang juga menggelar acara doa dan
makan bersama masyarakat usai shalat dzuhur berjamaah di Mushalla An-Nur.
Hidangan sekaligus tempat makan mereka gelar beralas daun pisang di teras
mushalla.
Untuk beli sapi dan biaya pelaksanaan kegiatan berqurban, kata Edward Mias menambahkan, panitia menetapkan kontribusi Rp3,5 juta kepada masing-masing peserta qurban. Dana ternyata berlebih Rp6,5 juta dan diserahkan oleh Pengurus Palam SMAN 2 Padang kepada pengurus mushalla untuk membantu kegiatan Taman Pendidikan Al-Qur’an. (Zakirman Tanjung)