Agam, -Selain pembangunan wisata secara fisik, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola wisata merupakan modal utama pembangunan dunia kepariwisataan. Pengelola desa wisata diharapkan dapat mengupgrade pengetahuan dan kapasitas. Pasalnya, pembangunan wisata dan peningkatan SDM tidak bisa dipisahkan.
Hal tersebut diungkapkan bupati melalui Sekretaris Daerah, Drs H Martias Wanto, MM saat membuka pelatihan pengelolaan desa wisata yang digelar Disparpora Agam, Senin (7/6).
“Pembangunan wisata tidak berdiri secara parsial sebagaimana pembangunan lainnya. Bukan hanya fisiknya saja yang akan dibangun, tapi juga manusia dan lingkungan,” ucapnya.
Lebih lanjut disampaikan, dalam usaha membangun desa atau nagari wisata, upaya pertama yang harus dilakukan adalah membangun SDM pengelola terlebih dahulu.
“Kita memiliki potensi wisata yang beragam, yang mana masing-masing punya tantangan tersendiri. Untuk itu, SDM pengelolanya harus siap dan tangguh,” katanya lagi.
Bupati juga berharap, pengelola desa wisata di Kabupaten Agam agar bisa menggali potensi wisata dengan tidak melupakan kearifan daerah masing-masing.
Menurutnya, hal itu perlu dilakukan agar tidak terjadi persaingan pengembangan wisata. Pengelola desa wisata diharapkan bisa fokus pada satu destinasi unggulan.
Pihaknya mencontohkan, jika Nagari Sungai Batang punya tokoh ulama besar, yakni Buya Hamka, maka terus gali semua yang bertalian dengan tokoh yang sudah mendunia tersebut.
Kemudian, Nagari Balai Gurah, Ampek Angkek punya sosok ulama yang juga sangat tersohor, yakni Ahmad Khatib Al-minangkabawi.
“Jadi bagi nagari yang tidak punya danau, atau laut atau air terjun, galilah potensi lain, seperti tokoh dan hikayat, sebab pariwisata itu bukan hanya berbentuk fisik saja, tetapi juga ada yang non fisik,” jelasnya.
Ditambahkannya, saat ini Pemerintah Kabupaten Agam juga sangat fokus terhadap pembangunan kepariwisataan. Pihaknya optimis pembangunan kepariwisataan berjalan baik dengan SDM yang baik.
“Kepala daerah kita sangat konsen membangun wisata. Kita optimis pengelolaan wisata kita akan baik. Peran wali nagari sangat dibutuhkan, koordinasikan pengembangan wisata, cari perbedaan wisata yang bisa diangkat di setiap nagari,” ujarnya. (AY)