Bupati Padang Pariaman Siapkan Lima Klaster Menuju Kabupaten Layak Anak

0

Parit Malintang, CanangNews - Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur SE MM. mengikuti Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH) Kementerian Penberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama Gugus Tugas Kabupaten Layak Anak (KLA) Tahun 2021 Kabupaten Padang Pariaman melalui Zoom Metting di Ruangan Rapat Kantor Bupati Parit Malintang, Jumat (4/6/2021). 


Dalam paparannya, Bupati Suhatri Bur mengatakan, untuk menuju KLA, Padang Pariaman memiliki lima klaster, yakni hak sipil dan kebebasan, di mana telah membuat beberapa inovasi yang dilakukan oleh masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) yang saling bersinergi antara satu dengan yang lain. Di antaranya Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang telah menciptakan inovasi dengan nama Alpabeta (Anak Lahir Pulang Bersama Akta) yang bertujuan untuk memudahkan masyarakat.


"Untuk klaster satu ini kami juga bermitra dengan Kakankemenag terkait mengatasi perkawinan dini dengan melakukan bimbingan perkawinan. Perkawinan dini akan menyebabkan banyaknya perceraian,kekerasan dan kematian ibu hamil oleh karenanya terus dilakukan sosialiasi agar para kaum muda mengerti akan pengaruh perkawinan dini," kata Suhatri Bur.



Ia menambahkan, klaster kedua lingkungan keluarga dan pengasuh alternatif yang diprakarsai oleh Dinas Sosial, Penberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A), menangani anak yang membutuhkan perlindungan khusus dengan melahirkan inovasi Lapau Emak (Layanan Pengaduan Kekerasan Perempuan dan Anak) untuk  mendapatkan kemudahan informasi tentang pengaduan kekerasan terhadap ibu dan anak dimana juga mendapatkan pelayanana antar jemput korban kekerasan.


"Pada klaster dua ini kita juga bermitra dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dengan memberikan bantuan  kepada rumah tidak layak huni sehingga bisa bersinergi antar lembaga yang menangani, terutama bagi OPD yang menjadi leading sektor. Juga melibatkan pekerja sosial terutama pada psikologi dan APH.


Sedangkan Dinas Kesehatan (Dinkes), ulas dia, melakukan sosialisasi Gerakan Nikah Sehat Padang Pariaman (Gernispapa) dan sudah berjalan dan bisa dimanfaatkan. Gerakan ini bertujuan untuk memeriksa kesehatan calon pengantin guna mendekteksi kesehatan masing-masing pasangan. Dalam hal ini, pemerintah daerah selalu berkomitmen dan menkampanyekan agar menghentikan kekerasan terhadap anak.



"Klaster ketiga tentang kesehatan dasar dan kesejahteraan, program Padang Pariaman Sehat dan Germas mampu menurunkan angka kematian dan meningkatkan status gizi balita yang berkolaborasi dengan Tim Penggerak Penberdayaan Kesejahteraan Keluarga  (TP-PKK), terutama untuk pencegahan stunting serta agar balita menndapatkan makanan yg layak dan bergizi, sehingga dapat melahirkan bayi yang sehat dan generasi yang cerdas,"  katanya lagi.


 Pendidikan dan pemanfaatan waktu luang untuk belajar budaya, sebut Suhatri Bur, merupakan klaster keempat, di.mana pemerintah daerah mendukung penuh bakat anak-anak dengan berupaya melengkapi sarana dan prasarana yang dapat menunjang kreativitas anak-anak tersebut sehingga menjadi sebuah prestasi.


"Kegiatan pada pendidikan non formal juga tengah dikembangkan di Kabupaten Padang Pariaman contohnya Seperti gendang tasa di Nagari Kuraitaji Timur sebagai bentuk kreativitas anak dan juga menunjang untuk menyiapkan generasi penerus bangsa selain itu pada malam hari dengan batasan waktu juga mengadakan pelatihan pasambahan yang dilaksanakan dua kali seminggu. Hal ini domaksudkan untuk melahirkan generasi yang paham dengan kata pasambahan yang dibutuhkan oleh setiap nagari dan masyakrakat. Untuk mengatsi pandemi covid-19,anak-anak dapat beraktivitas namun tetap menerapkan protokol kesehatan," urai Ayah Genre (Generasi Berencana) ini.



Selain itu, Inspektorat bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melakukan sosialisasi anti korupsi kepada anak usia dini, bertujuan agar anak-anak memahami bahwa korupsi itu tidak baik. Hal ini juga merupakan program dari Kejaksaan Negeri (Kejari).


"Terkait pendidikan kami juga bekerjasama dengan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan dimana dinas ini menyediakan layanan perpustakaan keliling Padang Pariaman untuk meningkatkan minat baca para pelajar terlebih pada masa pandemi pembelajaran dilakukan secara daring juga menyediakan buku cerita sehingga anak-anak tersebut mendapatkan cerita yg positif dari buku yang ada ini juga didukung dengan diadakannya perlombaan cerita anak yang juga bekerjasama dengan TP-PKK. Selain itu dalam menciptakan hafiz alquran Pemerintah Daerah Padang Pariaman juga menciptakan inovasi gebu pafa dimana ini juga salah satu program yang bekerjasama dengan perguruan tinggi dimana para hafiz yang hafal alquran dapat diterima di perguruan tinggi terkemuka tanpa tes,"sambungnya


Klaster kelima yakninya perlindungan khusus dimana unsur forkopimda snagat mendukung penuh dalan upaya pencegahan penyediaan layanan penguatan dan pengembangan lembaga yang berkontribusi aktif terhadap anak yang memerlukan perlindungan khusus,ini juga tidak terlepas dari peran Kajari ini juga wujud dalam mendukung Kabupaten Padang Pariaman menunun Kabupaten Layak Anak.


Pada akhir kesempatan bupati berharap dengan adanya evaluasi ini dan telah diciptakan upaya-upaya yang dipenuhi dengan lima klaster tersebut semoga Padang Pariaman dapat menjadi Kabupaten Layak Anak


Verifikasi ini juga dihadiri oleh Unsur Forkopimda Kabupaten Padang Pariaman, Ketua TP-PKK Yusrita, Forum Anak serta Kepala OPD terkait. (R/Zakirman Tanjung)

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)

#buttons=(Accept !) #days=(50)

Our website uses cookies to enhance your experience. Learn More
Accept !
To Top