Rumah Warga yang Terendam Banjir |
Tapan, CanangNews - Banjir kembali menerjang pemukiman warga dua Nagari, Nagari Binjai dan Nagari Kampung Tengah Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Minggu (16/5) pukul 18.00 WIB.
Akibat air kiriman dari hulu sungai, membuat sungai Batang Tapan tidak sanggup menampung debit air kiriman tersebut, hingga meluap menggenangi dua nagari, yaitu Nagari Binjai dan Nagari Kampung Tengah, Kecamatan Ranah Ampek Hulu Tapan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, air luapan sungai Batang Tapan hingga setinggi kurang lebih 2 meter. Mengakibatkan beberapa fasilitas umum seperti, SMK, SMP, SD, TK, Paud, Puskesri, Masjid dan Mushola kembali digenangi air.
Sebelumnya, Sabtu (15/5), Nagari Binjai dan Nagari Kampung Tengah sudah dilanda banjir yang berasal dari meluapnya sungai Batang Tapan tersebut.
Yadi (35 tahun), warga Nagari Kampung Tengah, mengatakan akibat hujan yang terjadi di hulu Sungai mengakibatkan sungai Batang Tapan meluap kembali.
"Derasnya hujan di hulu sungai Batang Tapan, menyebabkan meluapnya sungai Batang Tapan sehingga mengakibatkan banjir di Nagari Binjai dan Nagari Kampung Tangah," katanya.
Sampai saat ini, air sudah naik kedalam rumah, kedalaman air berkisar antara 1 sampai 2 meter dan ada yang lebih dari 2 meter.
"Hingga kini tim dari BPBD Tapan telah turun, dibantu anggota Polsek Tapan. Kalau dari Painan belum ada sampai sekarang," ujar Yadi.
Sementara itu Yadi menambahkan, hampir semua rumah di Nagari Binjai dan Nagari Kampung Tengah kurang lebih 1000 Kepala Keluarga terendam banjir.
"Namun sekarang pukul 19.30 WIB, air belum juga surut warga masih ada yang bertahan dirumah dan ada juga yang sudah di evakuasi oleh Tim BPBD dan anggota Polsek ," katanya.
Akibat banjir yang terjadi beberapa hari ini, masyarakat banyak terserang penyakit seperti Demam, Batuk, Diare.
Warga berharap ada perhatian yang lebih serius dari pemerintah provinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Pessel. Perlu dilakukan normalisasi sungai ataupun pembangunan tanggul.
"Kita sebagai warga sering merasa takut dan was-was, jika terjadi banjir susulan yang lebih besar, " tutupnya. (can)