TERHITUNG mulai tanggal 1 Juni 2021 besok, H Jonpriadi SE MM memasuki masa pensiun sebagai pegawai negeri sipil (PNS) yang sudah dia jalani semenjak 1 Maret 1988. Dengan demikian, hari ini – Senin (31/5/2021) – merupakan hari kerja terakhir bagi pria kelahiran Pariaman, 1 Mei 1961, ini, termasuk sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Padang Pariaman, Provinsi Sumatra Barat.
Jonpriadi – pria berperawakan tenang ini – merupakan
Sekdakab Padang Pariaman paling lama, 8 tahun. Ia dilantik
Bupati Ali Mukhni pada Oktober
2013, tetapi sudah menjabat pelaksana harian sejak bulan Mei tahun yang sama. Menurut catatan Wartawan CanangNews, banyak hal yang telah dia perbuat
sebagai pejabat birokrat tertinggi di daerah ini. Tidak hanya sebagai kepala
sekretariat daerah, tetapi sekaligus sebagai koordinator semua organisasi
perangkat daerah (OPD) yang terdiri dari 27 badan/dinas, satu kantor dan 17
kecamatan.
Sebagai sekdakab, Jonpriadi merupakan pelaksana
tugas-tugas bupati dan wakil bupati di bidang administrasi pemerintahan,
keuangan, kepegawaian dan pelayanan umum. Ia bekerja nyaris 24 jam setiap hari,
termasuk hari libur. Tidak hanya di kantor dan lapangan, tetapi juga setelah
berada di rumah. Tidak hanya dalam bentuk pelayanan tatap muka, tetapi juga via
alat komunikasi berupa telepon dan whatsapp.
Pada hari kerja terakhir Jonpriadi sebagai PNS dan
Sekdakab,
Senin 31
Mei 2021, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman melaksanakan apel gabungan
khusus yang diikuti seluruh aparatur dan pegawai dengan inspektur upacara
Bupati Suhatri Bur SE MM bertempat di halaman depan kantor bupati – Parit Malintang.
Berbeda dengan sebelumnya, pada upacara kali ini langsung masuk kepada amanat
inspektur setelah pasukan disiapkan komandan upacara.
Bupati
Suhatri Bur dalam amanatnya menyatakan, upacara gabungan ini merupakan sebagai
penghormatan sekaligus mengantar Jonpriadi memasuki masa purna bakti alias pensiun
setelah mengabdi selama 34 tahun sebagai pegawai negeri sipil (PNS), delapan
tahun terakhir sebagai sekdakab.
“Selama 34 tahun Pak Jonpriadi mengabdikan diri di Kabupaten Padang Pariaman, semenjak jadi staf hingga sekdakab, tentu telah banyak yang beliau perbuat dan berikan untuk Padang Pariaman. Ini tidak kita pungkiri. Mustahi kalau tidak ada keberhasilan, Pak Jonpriadi bisa menjadi sekdakab dalam masa kepemimpinan tiga periode kepala daerah: Ali Mukhni – Damsuar, Ali Mukhni – Suhatri dan Suhatri Bur – Rahmang,” ujarnya.
Alhamdulillah…, lanjut dia, semua
tugas dan amanah yang diberikan dapat dilaksanakan Jonpriadi sesuai dengan pimpinan
walaupun tidak seratus persen karena tidak ada manusia yang sempurna. “Oleh
sebab itu, kita semua merasa banggga dan akan merasa kehilangan figure birokrat
sejati setelah Pak Jonpriadi pensiun mulai besok.”
Suhatri
Bur menambahkan, “Atas nama pribadi, keluarga, pemerintah daerah serta mewakili
seluruh aparatur sipil negara dan masyarakat Kabupaten Padang Pariaman, kami
mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang tak terhingga kepada dan atas
pengabdian, atas semua sumbangsih yang telah diberikan Pak Jonpriadi. Kita juga
menyatakan terimakasih dan penghargaan kepada isteri beliau – Bu Elly Marius – yang
telah mengikhlaskan suaminya, Pak Jonpriadi, bekerja dan mengabdi siang dan
malam.”
Meski sudah
tidak lagi menjadi bagian Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Suhatri Bur
meminta Jonpriadi tetap memberikan masukan dan saran-saran untuk kemajuan
daerah ini.
Selanjutnya,
Suhatri Bur menyerahkan Surat Keputusan Bupati Padang Pariaman tentang pension dan
menyematkan pin penghargaan kepada Jonpriadi serta menyerahkan Surat Keputusan Bupati
Padang Pariaman tentang Penunjukkan Pelaksana Harian Sekdakab kepada Ir H Ali
Amran MP, kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah
(Bapelitbangda) sekaligus penandatanganan naskah serah-terima jabatan.
Menanggapi amanat bupati, Sekdakab Jonpriadi yang didampingi isterinya – Elly Marius – selaku Ketua Dharma Wanita Persatuan menyampaikan kesan dan pesannya. Ia mengemukakan, ada pertemuan tentu ada perpisahan. Itu sudah pasti – sebagaimana hidup manusia di dunia ini. Tidak ada yang kekal dan abadi.
“Selama
lebih-kurang 34 tahun sebagai ASN, sebagai pegawai negeri sipil (PNS), saya
sangat menyadari, belum banyak yang saya baktikan untuk Kabupaten Padang
Pariaman yang kita cintai dan kita banggakan ini. Kenapa saya katakana demikian?
Saya memang besar dan dibesarkan di daerah ini. Insyaa Allah, diminta atau
tidak diminta, saya akan tetap mendermabaktikan tenaga dan pikiran saya untuk
pembangunan daerah ini yang dari awal sangat saya cintai dan saya banggakan
(mengabdi tiada henti – red),” katanya.
Oleh
karena itu, kepada seluruh ASN, Jonpriadi mengingatkan agar senantiasa
meningkatkan kinerja dan pengabdian. “Sekecil apapun yang kita perbuat –
apalagi besar – akan sangat berarti bagi masyarakat serta akan menjadi
amal-ibadah, sadakah-jariyah, di sisi Allah Yang Mahakuasa. Jadi, mari kita
dukung bersama Pak Bupati dan Pak Wakil Bupati melaksanakan visi dan misinya
yang segera ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) lima tahun ke depan. Mudah-mudahan apa yang kita
cita-citakan – Padang Pariaman Berjaya – akan tercapai dan terwujud.”
Terakhir,
ulas Jonpriadi, “Selama kurang- lebih 34 tahun berinteraksi sebagai PNS dan
terakhir sekdakab, banyak hal kekhilafan dan kesalahan saya. Oleh karena itu,
pada kesempatan yang sangat baik dan berharga ini, izinkan kami – saya bersama
isteri – dari lubuk hati yang paling dalam memohon maaf yang sebesar-besarnya
kepada Pak Bupati, Pak Wakil Bupati serta seluruh ASN dan masyarakat Kabupaten
Padang Pariaman. Adapun kekhilafan dan kesalahan Bapak dan Ibu sebagai manusia
biasa telah lebih dahulu kami maafkan.”
Ia pun
menyatakan harapan, walaupun dirinya sudah tidak lagi aktif sebagai PNS dan
ASN, mari tetap menjalin silaturrahim. “Karena memang bersilaturrahim ini sangat
dianjurkan oleh agama kita, memperpanjang umur, menambah rizki dan memperkuat
ukhuwah Islamiyah. Mudah-mudahan demikian.”
Usai
upacara, atas permintaan Kabag Humas dan Protokol Setdakab Padang Pariaman Anton Wira Tanjung SPi MSi, Wartawan CanangNews Zakirman Tanjung (Zast) melakukan wawancara dengan Jonpriadi yang didampingi isteri tercinta, Elly Marius. Berikut petikannya.
Wartawan: Pak Jonpriadi, dapat Anda jelaskan, sejak kapan Anda jadi PNS dan sekdakab?
Jonpriadi: Sejak
1 Maret 1988. Kalau sekdakab, pelaksana harian dan pelaksana tugas semenjak
April dan Mei. Kemudian dilantik secara definitif pada hari Kamis 3 Oktober
2013.
Wartawan: Mohon jelaskan pendidikan Anda, SD,
SMP dan SMA di mana, tamat tahun berapa. Begitu pula sarjana dan magister di
universitas mana, tamat tahun berapa?
Jonpriadi: Saya bersekolah di SD Negeri Sikapak,
SMPN 1 Pariaman, SMA Lubuk Begalung (kini SMAN 4 Padang), Fakultas Ekonomi
Universitas Andalas tamat tahun 1986 dan Magister Manajemen Universitas Negeri
Padang tahun 2002.
Wartawan:
Bagaimana kesan Anda selama menjabat Sekdakab Padang Pariaman?
Jonpriadi: Sebagai sekda atau sebagai PNS? Sebagai PNS, saya
dipimpin oleh enam (kepemimpinan) bupati. Bupati pertama saya Pak Anas Malik.
Beliau menginspirasi kita bagaimana berdisipilin dengan baik. Disiplin dalam
bekerja, disiplin melaksamnakan tugas-tugas yang diberikan atasan dan lain
sebagainya. Bupati kedua Pak Zainal Bakar, beliau mengajarkan kita tentang
loyalitas terhadap pekerjaan dan kepada pimpinan, kepada semua, sehingga
memotivasi kita untuk saling menghargai.
Wartawan: Selanjutnya?
Jonpriadi: Bupati ketiga Pak Nasrul Syahrun.
Si Zast kan kan tahu, beliau administrasinya sangat luar-biasa. Saya
terinspirasi dengan kedisiplinan beliau terhadap administrasi. Kemudian, Pak
Muslim Kasim, beliau mengajarkan kita untuk selalu siap sedia tampil melayani
masyarakat dalam keadaan apapun. Berikutnya, Pak Ali Mukhni, beliau
mengingatkan dan menginspirasi kita bahwa masalah itu ada di lapangan. Makanya
sering-sering ke lapangan, kelihatan nanti masalahnya seperti apa dan bagaimana
solusi untuk mengatasi.
Wartawan: Terakhir, Bupati Suhatri Bur?
Jonpriadi: Ya, beliau menginspirasi saya cara
berkomunikasi. Sangat luar-biasa saya lihat. Pada awal jadi bupati saja sudah
langsung berkomunikasi dengan gubernur, para pejabat pemerintah pusat serta
para perantau.
Wartawan: Apa
peristiwa paling berkesan yang masih Anda ingat dan kenang?
Jonpriadi: Sebagai Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
Jadi, ada satu kegiatan pada waktu itu. Di satu sisi, pemerintah daerah (pihak
eksekutif) menginginkan sesuatu untuk kepentingan masyarakat, di sisi lain,
DPRD (pihak legislatif) juga punya aspirasi. Jadi, bagaimana pada waktu itu
menyesuaikan, menyinkronkan, kedua keinginan tersebut sehingga sesuai aturan
kita tidak terkena. Di situlah kita berdiri di depan.
Wartawan: Tahun berapa itu?
Jonpriadi: 2019, saat APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah)
mulai sulit.
Wartawan: Jadi peran sekda sangat penting dalam menjembatani
kepentingan antara eksekutif dan legislatif?
Jonpriadi: Luar-biasa, luar biasa! Waktu itu kita ibarat mengambil
rambut dalam tepung, rambut tidak putus, tepung tidak terserak.
Wartawan: Apakah
Anda punya pesan atau saran khusus kepada siapapun nanti yang menggantikan Anda
sebagai sekdakab?
Jonpriadi: Jadi begini, yang penting adalah komitmen terhadap
pekerjaan dan amanah yang diberikan pimpinan. Itu yang penting. Saya kan
berasal dari latar-belakang orang yang biasa-biasa saja. Tetapi, saya punya
semangat dan tanggung jawab terhadap pekerjaan. Itu yang penting. Pada saat
diberikan amanah, kita harus siap. Kalau perlu siap bekerja 24 jam, termasuk
pada hari-hari libur. Itu yang selalu saya jaga, komunikasi dengan pimpinan
tidak terputus. Itu yang penting bagi sekda berikutnya, jaga amanah, jaga
komitmen dan loyalitas
Wartawan: Bagaimana pengalaman karier Anda sebagai PNS?
Jonpriadi: Sebagai PNS, saya ditugaskan pada Dinas Pendapatan
Daerah (Dispenda) Kabupaten Padang Pariaman, kemudian dapat amanah jabatan
sebagai kepala sub seksi, eselon V. Si Zast tahu itu, karena pernah meminta
konfirmasi kepada saya pada waktu. Selanjutnya, kepala seksi, eselon IV/a.
Setelah itu Kepala Bagian (Kabag) Keuangan pada Sekretariat Daerah selama
lebih-kurang delapan tahun, Kabag Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang), Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), Asisten III Sekretaris Daerah
dan terakhir baru Sekda.
Wartawan: Kapan Anda menikah, kampung asal dan pangkat?
Elly Marius: 11 Mei 1990. Kami
sama-sama berasal dari Desa Sikapak, Kecamatan Pariaman. Saya (Elly) mengajar /
guru di Sekolah Dasar (SD) Negeri 12 Cimparuah (Kota Pariaman), saat ini
berpangkat IV/c.
Wartawan: Kalau Pak Jonpriadi?
Jonpriadi: Saya memperoleh kenaikan pangkat terakhir menjadi IV/d
segera setelah dilantik menjadi sekdakab (terhitung mulai tanggal 1 April
2014). Alhamdulillah… pada SK Pensiun
saya mendapat kenaikan pangkat menjadi IV/e (pangkat tertinggi bagi PNS di
Indonesia – red). (*)